Realisasi Konversi Motor Listrik Baru 181 Unit Motor
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) mencatat realisasi konversi motor konvensional ke berbasis listrik hanya sebanyak 181 unit hingga 31 Desember 2023.
Realisasi itu jauh di bawah target yang ditetapkan pemerintah sebanyak 50.000 unit motor konversi sepanjang 2023.
Plt. Dirjen EBTKE Kementerian ESDM Jisman P Hutajulu mengatakan, dari 181 motor konversi tersebut, sebanyak 145 di antaranya sudah mendapatkan subsidi dari pemerintah dengan total nilai Rp 1,4 miliar.
Ilustrasi motor listrik, sepeda motor listrik."Jadi sudah ada 181 permohonan yang sudah selesai dilakukan konversi, dan 145 permohonan telah menerima bantuan pemerintah," ujar Jisman dalam konferensi pers di Kantor Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (18/1/2024).
Ia menuturkan, 145 unit motor konversi yang sudah menerima subsidi pemerintah itu, terdiri dari 8 unit motor senilai Rp 7 juta, dan 137 unit motor senilai Rp 10 juta yang mengacu pada aturan terbaru terkait besaran nilai subsidi konversi motor listrik.
Sementara itu 36 unit motor konversi yang belum mendapatkan subsidi saat ini masih dalam tahap uji laik jalan dan pengajuan Sertifikat Uji Tipe (SUT) atau Sertifikat Registrasi Uji Tipe (SRUT) tahun 2024.
Hal tersebut berkaitan pula dengan pergantian Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) untuk mengubah keterangan jenis mesin menjadi motor listrik.
Proses konversi motor matik menjadi motor listrik di bengkel spesialis konversi Nagara
Lebih lanjut, Jisman mengatakan, untuk mendorong program konversi motor listrik, selain dengan menaikkan nilai subsidi, dilakukan pula sosialisasi di 10 provinsi.
Termasuk pula memberikan pelatihan dan workshop untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di bengkel konversi.
Saat ini, tercatat sudah ada 28 bengkel konversi yang sudah bersertifikat Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Selain itu, sebanyak 13 bengkel konversi sudah masuk ke platform digital dan memiliki total kapasitas konversi mencapai 38.124 unit per tahun.
"Kementerian ESDM telah menyelenggarakan pelatihan dan workshop di wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Sulawesi dengan total 617 peserta dari SMK otomotif, bengkel UMKM, bengkel universitas dan balai latihan kerja," pungkas Jisman.
Sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengaku realisasi konversi motor berbasis BBM menjadi berbasis listrik memang sangat rendah dibandingkan target sebanyak 50.000 unit.
Maka dari itu, pihaknya akan menggenjot sosialisasi dan kerja sama dengan kementerian lain maupun perusahaan swasta serta BUMN untuk melakukan konversi ke motor listrik. Harapannya, konversi motor listrik bisa mencapai 150.000 unit di 2024.
Selain itu, pihaknya juga akan mengubah birokrasi administrasi dan meningkatkan ketersediaan bengkel-bengkel konversi di seluruh Indonesia untuk menggenjot program konversi tersebut.
"Ini kita bangun infrastruktur pendukung yang luar biasa, from nothing to something. Itu yang memang proses berjalan terus," ucap Arifin dalam konferensi pers di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (15/1/2024).
Tag: #realisasi #konversi #motor #listrik #baru #unit #motor