Simpan Potensi Migas Raksasa, Pemerintah Bentuk Tim Eksplorasi Khusus Indonesia Bagian Barat
Fasilitas produksi migas onshore PGN Saka di Gresik, Jawa Timur. (PGN Saka untuk JawaPos.com)
21:45
16 Mei 2024

Simpan Potensi Migas Raksasa, Pemerintah Bentuk Tim Eksplorasi Khusus Indonesia Bagian Barat

    – Pemerintah melalui Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) menyampaikan menaruh perhatian serius terhadap potensi migas di Indonesia bagian barat. Utamanya, pasca penemuan Sumberdaya Gas di wilayah Indonesia Bagian Barat baru-baru ini yaitu South Andaman.   Hal ini dibuktikan dengan membentuk tim eksplorasi khusus yang melakukan studi untuk menyiapkan data yang nantinya bisa ditindaklanjuti oleh para kontraktor.   Penasihat Kepala SKK Migas, Nanang Abdul Manaf, menjelaskan, berdasarkan data tim eksplorasi yang dibentuk pemerintah, ada tiga basin yang jadi fokus untuk bisa dikembangkan. Diantaranya adalah North Sumatera Basin, South Sumatra Basin serta North Java Basin.   Tim menemukan bahwa di North Sumatra Basin misalnya ada 500 juta barel setara minyak (MMBOE) sumber daya ditemukan atau ada lebih dari 50 temuan belum dikembangkan.   “Sementara di South Sumatra Basin dengan maturenya kondisi basin di sana masih berhasil adanya 350 temuan cadangan,” kata Nanang dalam Special Session 2 : Unveiling Opportunities: Insight From Recent Studies Western Indonesia Basin disela IPA Convex 2024, di ICE BSD, Tangerang, Kamis (16/5)..   Kemudian ada 11,4 miliar BOE sudah terindentifikasi namun harus melalui proses eksplorasi lanjutan. Kemudian ada juga North East Java Basin lebih dari 9,9 mliar barel setara minyak (BBOE) diindentifikasi dan siap untuk ditemukan yang diperkirakan berada di enam sub basin.   “Terbaru adalah Tangkulo-1 yang ditemukan Mubadala membuktikan potensi besar di area tersebut," ungkap Nanang.   Direktur Pembinaan Program Hulu Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ariana Soemanto, menjelaskan optimisme pemerintah terhadap pengembangan wilayah Indonesia bagian barat tercermin dari realisasi penandatanganan blok migas sejak tahun 2021 dengan total komitmen investasi untuk eksplorasi mencapai USD 16 triliun.   Dari 21 blok yang ditandatangani kontraknya sebanyak 20 blok berada di Indonesia bagian barat. "Ini terjadi sejak term and condition contract lebih atraktif diberlakukan," ujar Ariana.   Selanjutnya mulai 2024 hingga 2026 nanti pemerintah mengidentifikasi sebanyak 27 area yang rencananya akan ditawarkan kepada investor. Dari 27 area kandidat untuk ditawarkan tersebut 53 persen diantaranya terletak di wilayah Indonesia bagian barat.   Saat ini pemerintah, kata Ariana, juga sudah menyiapkan perbaikan kontrak bagi hasil gross split. Gross split terbaru nanti diyakini jauh lebih sederhana dibandingkan yang diberlakukan sekarang dan diharapkan bisa memberikan pilihan kepada investor untuk memilih skema kontrak terbaik yang paling sesuai dengan keekonomian.   "Statusnya sekarang, draft terakhir sudah ke SKK Migas, setelah itu kita lanjutkan ke Kementerian Hukum dan HAM," ujar Ariana.   Sementara itu, ada tiga temuan giant discovery Mubadala dalam kurun waktu lima tahun terakhir yang di blok Andaman II yaitu di lapangan Timpan I pada tahun 2022 dengan estimasi cadangan 2 TCF.   Lalu South Andaman di lapangan Layaran I yang ditemukan tahun 2023 dengan estimasi cadangan 6,5 TCF dan terbaru Tangkulo I total estimasi cadangan mencapai 2 TCF.

Editor: Dimas Ryandi

Tag:  #simpan #potensi #migas #raksasa #pemerintah #bentuk #eksplorasi #khusus #indonesia #bagian #barat

KOMENTAR