Prabowo: Saya dari Dulu Tidak Percaya dengan Kapitalisme Neoliberal
Capres nomor urut dua, Prabowo Subianto dalam acara Konsolidasi Relawan Prabowo-Gibran Provinsi Bengkulu di Balai Buntar, Bengkulu, Kamis (11/1/2024).(DOK. TKN Prabowo-Gibran)
11:40
12 Januari 2024

Prabowo: Saya dari Dulu Tidak Percaya dengan Kapitalisme Neoliberal

- Calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto memastikan, dirinya akan melanjutkan berbagai kebijakan ekonomi yang sudah dibangun oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), dengan tetap berlandaskan paham ekonomi Pancasila.

Menurut dia, paham ekonomi Pancasila lebih tepat digunakan di Indonesia, dibanding dengan paham kapitalisme neoliberal yang identik dengan negara "barat".

Sebagai informasi, kapitalisme neoliberal merupakan suatu paham yang menganggap wilayah politik adalah tempat dimana pasar berkuasa, ditambah dengan konsep globalisasi dengan perdagangan bebas sebagai cara untuk perluasan pasar.

"Saya dari dulu tidak percaya dengan kapitalisme neoliberal. Saya tidak percaya," ujar dia, dalam acara Dialog Capres Bersama Kadin, Jumat (12/1/2024).

Prabowo yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pertahanan menjelaskan, lewat ekonomi Pancasila, pemerintah menggabungkan esensi positif dari paham kapitalisme dengan paham sosialisme.

Dengan demikian, ekonomi Pancasila disebut sebagai sistem ekonomi yang membuka lebar kesempatan berinovasi dengan kebebasan pasar.

Pada saat bersamaan, sistem ekonomi itu memperhatikan dan mengadakan jaring pengaman sosial untuk masyarakat paling lemah, bahkan bila diperlukan pemerintah intervensi langsung untuk kurangi kemiskinan ekstrim.

"Negara yang berhasil menghilangkan kemiskinan adalah negara yang memakai ekonomi gabungan, yang terbaik dari kapitalisme, yang terbaik dari sosialisme," tutur Prabowo.

"Itulah yang saya sebut ekonomi Pancasila," sambungnya.

Lewat paham tersebut, Prabowo bilang, dirinya akan melanjutkan berbagai program ekonomi yang telah dijalankan pada era kepemimpinan sebelumnya, utamanya terkait dengan hilirisasi, serta menghilangkan korupsi.

"Dalam situasi itu semua akan beruntung, para pengusaha akan lebih senang," katanya.

Prabowo pun meyakini, dengan dilanjutkannya program yang telah dilaksanakan, Indonesia dapat menorehkan pertumbuhan ekonomi lebih pesat dan menghasilkan pemerataan.

"Pertumbuhan tinggi akan membawa kesejahteraan bagi kita semua," ucapnya.


Editor: Rully R. Ramli

Tag:  #prabowo #saya #dari #dulu #tidak #percaya #dengan #kapitalisme #neoliberal

KOMENTAR