Harga Minyak Menguat Lagi: AS Bersiap Tambah Pencegatan Kapal Tanker Venezuela
Ilustrasi kapal tanker minyak. [Pixabay]
13:59
12 Desember 2025

Harga Minyak Menguat Lagi: AS Bersiap Tambah Pencegatan Kapal Tanker Venezuela

Baca 10 detik
  • Harga minyak Brent dan WTI menguat pada Jumat, 12 Desember 2025, karena potensi pencegatan tanker Venezuela oleh AS.
  • Penyitaan tanker Venezuela oleh AS memicu kekhawatiran gangguan pasokan, membalikkan aksi jual hari sebelumnya.
  • IEA menaikkan proyeksi permintaan minyak global 2026 sementara OPEC memprediksi pasokan sangat seimbang.

Harga minyak dunia kembali menguat pada perdagangan Jumat, 12 Desember 2025.

Kenaikan harga disebabkan kemungkinan Amerika Serikat (AS)akan mengambil langkah untuk mencegat lebih banyak lagi kapal tanker minyak Venezuela. Hal itu dikhawatirkan dapat mengganggu pasokan minyak dunia.

Mengutip dari Investing.com, harga minyak mentah Brent berjangka naik 29 sen, atau 0,5 persen menjadi 61,57 dolar AS per barel.

Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS berada di 57,91 dolar AS per barel, naik 31 sen, atau 0,5 persen.

Tercatat, kedua indeks acuan tersebut turun sekitar 1,5 persen pada hari Kamis (11/12/).

Dilaporkan, Amerika Serikat menyiapkan diri untuk lebih banyak lagi mencegat kapal yang mengangkut minyak Venezuela menyusul penyitaan sebuah kapal tanker pekan ini.

Pencegatan kapal itu juga terjadi bersamaan dengan meningkatnya tekanan terhadap Presiden Venezuela Nicolas Maduro--sebagaimana diungkap enam sumber yang mengetahui persoalan tersebut.

Kepala strategi Nissan Securities Investment, sebuah unit dari Nissan Securities, Hiroyuki Kikukawa, mengatakan penyitaan yang dilakukan AS menimbulkan kekhawatiran tentang gangguan pasokan.

Ilustrasi kapal tanker.[unsplash] PerbesarIlustrasi kapal tanker.[unsplash]

"Setelah terjadi aksi jual karena ekspektasi bahwa tekanan pasokan akan mereda di tengah harapan akan kesepakatan damai Rusia-Ukraina, aksi beli muncul untuk mengurangi kerugian menyusul penyitaan kapal tanker Venezuela oleh AS," kata Hiroyuki Kikukawa.

Namun, disebutnya juga upaya damai antara Rusia dengan Ukraina tetap menjadi perhatian pada pekan depan dan seterusnya.

Jika kesepakatan damai tercapai dapat t menurunkan harga minyak mentah West Texas Intermediate AS ke angka 55 dolar AS.

Karena, perdamaian antara Rusia dan Ukraina kemungkinan akan meningkatkan pasokan minyak Rusia yang saat ini dikenai sanksi oleh negara-negara Barat.

Dilaporkan pada Rabu (10/12), pemimpin Inggris, Prancis, dan Jerman mengadakan panggilan telepon dengan Presiden AS Donald Trump untuk membahas upaya perdamaian terbaru Washington guna mengakhiri perang di Ukraina, yang mereka sebut sebagai "momen kritis" dalam proses tersebut.

Namun, menurut pernyataan menurut pernyataan seorang pejabat dari Dinas Keamanan Ukraina, negaranya pada Kamis (11/12) telah menyerang anjungan minyak di Laut Kaspia untuk pertama kalinya, menghentikan produksi di fasilitas milik Lukoil, perusahaan minyak Rusia.

Sementara itu, dalam laporan pasar minyak bulanan terbaru yang dirilis Kamis, Badan Energi Internasional (IEA) menaikkan proyeksi pertumbuhan permintaan minyak global untuk tahun 2026, sekaligus memangkas prediksi pertumbuhan pasokan.

Hal ini mengisyaratkan surplus minyak tahun depan akan sedikit menyempit.

IEA mencatat prospek permintaan yang lebih tinggi ini didorong oleh menguatnya ekonomi global dan berkurangnya pasokan dari negara-negara yang berada di bawah sanksi.

Namun, data yang dipublikasikan oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) pada hari yang sama (Kamis) menunjukkan bahwa pasokan minyak dunia akan sangat seimbang dengan permintaan pada tahun 2026, sebuah pandangan yang berbeda dengan proyeksi.

Editor: Dythia Novianty

Tag:  #harga #minyak #menguat #lagi #bersiap #tambah #pencegatan #kapal #tanker #venezuela

KOMENTAR