Kadin Mengeluh, Pemerintah Bangun 100 Sekolah Rakyat, Swasta Tak Dilibatkan

- Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Carmelita Hartoto menyoroti keputusan pemerintah membangun 100 Sekolah Rakyat tanpa melibatkan sektor swasta.

Keluhan itu disampaikan dalam Rapat Koordinasi Nasional yang dihadiri perwakilan Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Perhubungan, serta Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP).

Carmelita menyebut seluruh proyek tersebut dikerjakan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

“Saya juga ingin sampaikan, ada program-program dari pemerintah yang membangun sekolah rakyat di 100 titik yang dipaketkan, tapi ini yang bermain bukan kami,” kata Carmelita di kawasan Menteng, Jakarta, Kamis (13/11/2025).

“Kami dari swasta-swasta belum diikutkan. Jadi semuanya dilakukan oleh BUMN,” lanjutnya.

Carmelita juga menyoroti proyek pembangunan irigasi dan Kampung Nelayan yang dilaksanakan tanpa tender.

Proyek itu, menurutnya, dijalankan melalui penunjukan langsung berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres).

“Kampung nelayan juga tidak ditenderkan,” ujarnya.

Ia menilai banyak proyek pemerintah sebenarnya bisa dikerjakan bersama sektor swasta.

Carmelita mencontohkan keterlibatan pengusaha dalam mendukung 6.500 proyek investasi infrastruktur nasional yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

“Kemampuan APBN dan BUMN baru mampu untuk sekitar 57 persen, menyisa sekitar 43 persen yang perlu diisi oleh sektor swasta,” tuturnya.

Carmelita berharap skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) tahun ini bisa memperkuat posisi Kadin sebagai mitra strategis pemerintah.

“Hal-hal seperti ini kita harapkan kementerian juga membantu dan saya harus sampaikan ini agar pemerintah dan Kadin bisa berjalan bersama,” kata dia.

Tag:  #kadin #mengeluh #pemerintah #bangun #sekolah #rakyat #swasta #dilibatkan