Menko Airlangga Sebut QRIS Jadi Sistem Pembayaran yang Ditakuti Dunia
- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) menjadi salah satu hal yang ditakuti oleh negara lain.
Menurut Airlangga, saat ini pengguna QRIS telah mencapai 56 juta, lebih besar dibandingkan dengan jumlah pengguna kartu kredit yang hanya sebanyak 17 juta.
"QRIS sudah 56 juta penggunanya, bandingkan dengan kartu kredit yang hanya 17 juta. Makanya (QRIS) ditakuti," kata Airlangga dalam CEO Insight rangkaian menuju 16th Kompas100 CEO Forum powered by PLN dengan tema “Menyatukan Arah Indonesia Maju: Energi, Investasi, Talenta, dan Keberlanjutan” pada Selasa (4/11/2025).
Airlangga menjelaskan bahwa perkembangan pesat QRIS menunjukkan keberhasilan Indonesia dalam mendorong inklusi keuangan digital.
Saat ini, metode pembayaran QRIS sudah bisa digunakan di sejumlah negara seperti Malaysia, Thailand, Jepang, Cina, dan Korea Selatan.
Airlangga melanjutkan bahwa pemerintah tengah menjajaki kerja sama serupa dengan Uni Emirat Arab (UEA) agar transaksi lintas negara dapat dilakukan menggunakan QRIS.
Pasalnya, QRIS telah mengadopsi standar internasional sehingga kompatibel dan mudah diintegrasikan dengan sistem pembayaran negara lain.
Pemerintah berkomitmen untuk memperluas jaringan QRIS ke lebih banyak negara agar transaksi antarnegara bisa semakin efisien dan murah.
Selain memperluas jangkauan QRIS, Airlangga menyampaikan bahwa negara-negara ASEAN saat ini sedang membangun platform sistem pembayaran regional.
Tag: #menko #airlangga #sebut #qris #jadi #sistem #pembayaran #yang #ditakuti #dunia