Prabowo Perintahkan Purbaya, Airlangga, dan Danantara Cari Solusi Utang Kereta Cepat
Kereta cepat Jakarta-Bandung Whoosh di Stasiun Halim, Jakarta Timur. Pakar ekonomi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya menilai pembiayaan proyek Kereta Cepat Jakarta?Bandung (KCJB) atau Whoosh melalui skema Danantara lebih tepat dibandingkan membebani APBN.(KOMPAS.com/Krisda Tiofani)
10:40
31 Oktober 2025

Prabowo Perintahkan Purbaya, Airlangga, dan Danantara Cari Solusi Utang Kereta Cepat

- Presiden Prabowo Subianto meminta kepada Danantara dan Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa untuk mencari rumusan terbaik dalam menyelesaikan utang proyek kereta cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh kepada China.

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengatakan, perintah itu disampaikan saat rapat terbatas (ratas) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (29/10/2025).

Selain Danantara dan Menkeu, Prabowo juga memberikan perintah yang sama kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.

"Ya, kemarin dibahas, kemudian Pak Airlangga, Menko Perekonomian, Menteri Keuangan, kemudian CEO Danantara (Rosan Roeslani) diminta untuk sebagaimana tadi yang saya sampaikan, menghitung lagi detailnya," ujar Prasetyo di Antara Heritage Center, Jakarta, Kamis (30/10/2025), dikutip dari pemberitaan Kompas.com.

"Kemudian opsi-opsi untuk meminta misalnya perpanjangan masa pinjaman, bagian nanti dari skenario-skenario skema yang terbaik," lanjutnya.

Prasetyo menjelaskan, dalam ratas tersebut dibicarakan soal pencarian skema terbaik untuk menyelesaikan utang kereta cepat, termasuk perhitungan-perhitungan tematis dan potensi pelonggaran waktu pembayaran utang.

"Kemarin di dalam ratas juga itu bagian dari salah satu yang dibicarakan, pemerintah sedang mencari skema yang terbaik, termasuk perhitungan-perhitungan angkanya, termasuk kemungkinan-kemungkinan untuk kita bisa meminta kelonggaran dari sisi waktu pembayaran utang," kata Prasetyo.

Berdasarkan catatan pemberitaan KOMPAS.com, total utang proyek kereta cepat Jakarta–Bandung mencapai sekitar 7,27 miliar dollar AS atau sekitar Rp 120,38 triliun (kurs Rp 16.500 per dollar AS).

Dari total itu, 75 persen dibiayai melalui pinjaman China Development Bank (CDB) dengan bunga dua persen per tahun dan tenor 40 tahun.

Seiring berjalannya waktu, biaya proyek membengkak akibat cost overrun hingga 1,2 miliar dollar AS.

Tambahan utang tersebut dikenakan bunga di atas tiga persen per tahun.

Adapun pinjaman tambahan sebesar 542,7 juta dollar AS digunakan untuk menutup pembengkakan biaya yang menjadi tanggungan konsorsium Indonesia sebesar 75 persen, sementara sisanya dipenuhi melalui penyertaan modal negara (PMN) dari APBN.

Tag:  #prabowo #perintahkan #purbaya #airlangga #danantara #cari #solusi #utang #kereta #cepat

KOMENTAR