United Tractors (UNTR) Catat Laba Bersih Rp 11,5 Triliun di Kuartal III 2025
Gedung Head Office PT United Tractors Tbk, Cakung, Jakarta. (DOK. UNTR)
07:04
31 Oktober 2025

United Tractors (UNTR) Catat Laba Bersih Rp 11,5 Triliun di Kuartal III 2025

— PT United Tractors Tbk (UNTR) membukukan laba bersih sebesar Rp 11,5 triliun hingga kuartal III 2025, turun 26 persen dibanding periode sama tahun lalu.

Penurunan ini terutama disebabkan oleh berkurangnya kontribusi dari segmen kontraktor penambangan dan tambang batu bara termal serta metalurgi, yang tertekan oleh curah hujan tinggi dan penurunan harga jual batu bara.

Meski demikian, kinerja perusahaan masih ditopang oleh segmen pertambangan emas yang mencatat pertumbuhan signifikan. Pendapatan dari segmen emas dan mineral lainnya meningkat 53 persen menjadi Rp 10,3 triliun berkat naiknya volume penjualan dan harga rata-rata emas.

Secara keseluruhan, United Tractors membukukan pendapatan bersih Rp 100,5 triliun, naik satu persen dari Rp99,6 triliun pada periode yang sama tahun 2024.

Mesin Konstruksi Tumbuh Dua Digit

Segmen mesin konstruksi mencatatkan kinerja positif. Penjualan alat berat Komatsu naik 10 persen menjadi 3.653 unit, didorong peningkatan di semua sektor. Berdasarkan riset internal, pangsa pasar Komatsu tercatat 22 persen dan masih menjadi pemimpin pasar alat berat di Indonesia.

Penjualan Scania juga meningkat dari 298 menjadi 393 unit, sementara UD Trucks turun dari 156 menjadi 137 unit.

Pendapatan dari penjualan suku cadang dan jasa pemeliharaan alat berat tercatat Rp8,3 triliun, sedikit lebih rendah dari tahun sebelumnya. Secara total, pendapatan bersih segmen mesin konstruksi naik 11 persen menjadi Rp29,3 triliun.

Cuaca Tekan Bisnis Kontraktor Tambang

Segmen kontraktor penambangan yang dijalankan oleh PT Pamapersada Nusantara (PAMA) dan PT Kalimantan Prima Persada (KPP Mining) mengalami penurunan kinerja akibat intensitas hujan yang tinggi hampir sepanjang tahun.

Volume pemindahan tanah turun 10 persen menjadi 829 juta bcm dan produksi batu bara klien turun dua persen menjadi 109 juta ton. Beberapa klien juga melakukan penyesuaian target produksi untuk overburden removal.

Pendapatan Batu Bara Turun

Segmen pertambangan batu bara termal dan metalurgi yang dijalankan PT Tuah Turangga Agung (Turangga Resources) mencatat volume penjualan 9,2 juta ton, termasuk 2,8 juta ton batu bara metalurgi.

Total penjualan batu bara, termasuk dari pihak ketiga, mencapai 11,2 juta ton atau naik 10 persen dibanding tahun lalu.

Namun, pendapatan segmen ini turun sembilan persen menjadi Rp 18,8 triliun karena harga jual batu bara rata-rata melemah.

Tambang Emas Jadi Penyelamat

Segmen pertambangan emas dan mineral lainnya mencatat lonjakan pendapatan 53 persen menjadi Rp10,3 triliun. Tambang emas yang dioperasikan PT Agincourt Resources (PTAR) dan PT Sumbawa Jutaraya (SJR) mencatat total penjualan setara 178.000 ons hingga triwulan ketiga 2025, naik delapan persen dibanding tahun sebelumnya.

Tambang Martabe di Tapanuli Selatan mencatat penjualan 170.000 ons, naik tiga persen, sementara tambang Sumbawa mencatat 8.000 ons.

Di bisnis nikel, PT Stargate Pasific Resources (SPR) membukukan penjualan 1,6 juta wet metric ton (wmt), terdiri dari 0,5 juta wmt saprolit dan 1,1 juta wmt limonit. Nickel Industries Limited (NIC), di mana United Tractors memiliki 20,14 persen saham, melaporkan penjualan nickel metal 62.641 ton pada paruh pertama 2025.

Aksi Korporasi dan Akuisisi Tambang Emas Baru

Manajemen United Tractors juga mengumumkan program pembelian kembali saham senilai maksimal Rp2 triliun yang akan berlangsung dari 31 Oktober 2025 hingga 30 Januari 2026. Program ini dijalankan sesuai aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam rangka menjaga stabilitas pasar modal.

“Program ini mencerminkan keyakinan manajemen terhadap prospek Perseroan dan kemampuannya menghasilkan arus kas berkelanjutan,” tulis manajemen dalam keterangan resminya.

Selain itu, pada 12 September 2025, anak usaha United Tractors, PT Danusa Tambang Nusantara (DTN), menandatangani perjanjian jual beli bersyarat untuk mengakuisisi PT Arafura Surya Alam (ASA) dengan nilai perusahaan sebesar 540 juta dollar AS atau sekitar Rp8,9 triliun.

ASA merupakan perusahaan tambang emas yang mengelola Blok Doup di Sulawesi Utara, dengan cadangan terbukti dan terukur sebesar 1,57 juta ons emas. Penyelesaian akuisisi ditargetkan rampung sebelum akhir tahun 2025.

Komitmen Berkelanjutan dan Prestasi SDM

United Tractors juga mencatat sejumlah capaian nonfinansial. Melalui program UT Inspiring Youth, para atlet binaannya dari Special Olympics Indonesia (SOIna) DKI Jakarta berhasil meraih juara ketiga pada Gothia Cup 2025 di Gothenburg, Swedia.

Seorang mekanik UT dinobatkan sebagai Mekanik Terbaik se-Asia Tenggara dan Asia Selatan pada ajang Advanced Technique Contest 2025 di Bangkok, Thailand. Selain itu, PT Kalimantan Prima Persada meraih penghargaan internasional di ajang Asia Responsible Enterprise Awards (AREA) 2025 di Bangkok untuk kategori Health Promotion and Investment in People.

United Tractors juga memperoleh pengakuan dalam OSH Asia’s Summit 2025 atas inovasi dan keunggulan implementasi keselamatan dan kesehatan kerja (K3), yang mencerminkan komitmen perusahaan terhadap keselamatan dan keberlanjutan.

Tag:  #united #tractors #untr #catat #laba #bersih #triliun #kuartal #2025

KOMENTAR