Minyak Sawit hingga Karet Malaysia Kena Tarif Nol Persen dari AS
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyambut Presiden AS Donald Trump pada pemberhentian pertama kunjungannya ke Asia, di Bandara Internasional Kuala Lumpur di Sepang, Malaysia, 26 Oktober 2025.(Evelyn Hockstein / REUTERS)
11:44
27 Oktober 2025

Minyak Sawit hingga Karet Malaysia Kena Tarif Nol Persen dari AS

Perjanjian perdagangan timbal balik baru menawarkan akses yang lebih baik bagi Malaysia ke pasar AS tanpa mengubah komitmen sebelumnya antara kedua negara.

Perjanjian tersebut ditandatangani oleh Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Anwar Ibrahim dan Presiden AS Donald Trump

Dikutip dari Malay Mail, Senin (27/10/2025), Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri Malaysia Datuk Seri Tengku Zafrul Abdul Aziz mengatakan sekitar 1.711 pos tarif, termasuk komoditas ekspor utama seperti minyak sawit, karet, kakao, suku cadang pesawat terbang, dan farmasi, telah dibebaskan dari tarif 19 persen.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat berpidato dalam acara makan siang di Rose Garden, Gedung Putih, Washington DC, 21 Oktober 2025.GETTY IMAGES/ANNA MONEYMAKER via AFP Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat berpidato dalam acara makan siang di Rose Garden, Gedung Putih, Washington DC, 21 Oktober 2025.

Barang-barang yang dibebaskan tersebut, ujarnya, bernilai 5,2 miliar dollar AS dan mencakup 12 persen dari total ekspor Malaysia.

Tengku Zafrul mengatakan, pemerintahan Trump juga telah setuju untuk memberikan pertimbangan yang semestinya terhadap ekspor semikonduktor dari Malaysia berdasarkan Pasal 232 Undang-Undang Perluasan Perdagangan AS.

“Tidak ada perubahan pada komitmen kami sebelumnya," ujar dia.

“Faktanya, kesepakatan yang telah kami tandatangani hari ini menawarkan akses yang lebih baik dibandingkan dengan yang diumumkan sebelumnya,” ujar Tengku Zafrul dalam konferensi pers di sela-sela KTT ASEAN ke-47.

Dia mengatakan, dari segi manfaat bagi industri Malaysia, dengan tarif impor yang lebih rendah, produk AS dapat memasuki pasar Malaysia dengan mudah dan akan lebih kompetitif.

Ini akan membuat produk-produk berkualitas tinggi seperti peralatan medis, perangkat keras komputer, dan suku cadang mesin lebih terjangkau bagi bisnis dan konsumen Malaysia, sebutnya.

Trump melakukan kunjungan perdananya ke Malaysia untuk menghadiri KTT AS-ASEAN.

 

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-47 ASEAN, Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (26/10/2025).Dokumentasi istimewa Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-47 ASEAN, Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (26/10/2025).

Ia juga menyaksikan penandatanganan Perjanjian Damai KL antara Perdana Menteri Kamboja Hun Manet dan Perdana Menteri Thailand Anutin Charnvirakul.

AS baru-baru ini melampaui China dan menjadi pasar ekspor terbesar Malaysia, sekaligus menjadi investor asing terbesar di negara tersebut, dengan total investasi sebesar 32,8 miliar ringgit pada tahun 2024.

Total perdagangan kedua negara mencapai 324,91 miliar ringgit pada tahun lalu.

Dalam kunjungan tersebut, Anwar dan Trump meningkatkan hubungan bilateral antara Malaysia dan AS menjadi Kemitraan Strategis Komprehensif (CSP).

Keduanya juga menandatangani perjanjian perdagangan timbal balik yang telah dinegosiasikan selama beberapa bulan.

Perjanjian tersebut, antara lain, menegaskan kembali komitmen pemerintahan Trump untuk mempertahankan tarif 19 persen atas barang-barang Malaysia yang masuk ke AS.

Berdasarkan pakta perdagangan tersebut, Malaysia juga sepakat untuk tidak melarang atau memberlakukan kuota ekspor mineral penting atau logam tanah jarang ke AS.

Kondisi ini sangat krusial bagi AS setelah China, pemasok unsur tanah jarang terbesar di dunia, memberlakukan pembatasan ekspor yang luas terhadap sumber daya yang sangat dibutuhkan tersebut.

Selain itu, Malaysia telah sepakat untuk melakukan serangkaian pembelian dari AS, termasuk sebagai berikut.

  • 30 pesawat, ditambah opsi pembelian untuk 30 pesawat tambahan
  • Semikonduktor, komponen kedirgantaraan, dan peralatan pusat data dengan perkiraan nilai 150 miliar dollar AS
  • 5 juta ton per tahun (MTPA) gas alam cair yang diperkirakan mencapai 3,4 miliar dollar AS per tahun
  • Batu bara dan produk serta layanan telekomunikasi senilai 204,1 juta dollar AS.

Ketika ditanya apakah Malaysia yakin dengan status kesepakatan dagang mengingat perubahan sikap Trump di masa lalu, Tengku Zafrul mengatakan, bagi Malaysia, kesepakatan adalah kesepakatan.

Tag:  #minyak #sawit #hingga #karet #malaysia #kena #tarif #persen #dari

KOMENTAR