Purbaya Akui Salah Target, Perbaikan Coretax Tersendat karena Kontrak
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa membeberkan berbagai persoalan yang membuat perbaikan sistem administrasi perpajakan Coretax tidak selesai sesuai target.(Dok. Kompas TV )
16:12
25 Oktober 2025

Purbaya Akui Salah Target, Perbaikan Coretax Tersendat karena Kontrak

- Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa membeberkan berbagai persoalan yang membuat perbaikan sistem administrasi perpajakan Coretax tidak selesai sesuai target.

Ia mengaku, waktu satu bulan terlalu singkat karena masih ada kendala teknis dan kontrak dengan pengembang asing.

Perbaikan Coretax Tersendat karena Kontrak

Purbaya mengakui, target perbaikan Coretax dalam waktu sebulan terlalu optimistis. Ia menyebut beberapa bagian sistem belum bisa diakses karena masih terikat kontrak dengan pihak LG, perusahaan asal Korea Selatan yang menjadi pengembang utama sistem tersebut.

“Jadi ya, satu bulan tidak cukup merombak keseluruhan Coretax. Wah gue salah, saya bilang satu bulan, tapi karena kendala tadi kita enggak bisa masuk, karena ada kontrak,” ujar Purbaya di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (24/10/2025).

Ia menambahkan, perangkat lunak yang dikelola teknisi Indonesia sudah banyak diperbaiki. Namun, bagian yang masih di bawah kendali LG belum bisa disentuh karena kontrak baru berakhir pada Desember 2025.

“Ternyata masih ada bagian-bagian yang terikat kontrak dengan pihak LG... baru Desember dikasih ke kita ya,” ucapnya.

Purbaya menargetkan seluruh perbaikan Coretax dapat rampung pada Januari 2026, setelah sistem sepenuhnya dikelola pemerintah.

Sistem Pernah Dibobol Peretas

Purbaya juga mengungkap bahwa sistem Coretax sempat diretas dan data hasil peretasan dijual ke luar negeri. Namun, ia memastikan sistem keamanan kini jauh lebih kuat.

“Kemarin kan ada data Coretax, ternyata dijual di luar ya, ada yang bolong gitu,” kata Purbaya.

Ia menegaskan, tingkat keamanan siber kini sudah meningkat drastis. “Dulu cyber security-nya 30 dari 100, sekarang sudah 95 plus. Jadi kalau udah nilai, sudah A plus itu security-nya,” ujarnya.

Peningkatan tersebut dilakukan melalui pengujian oleh ethical hacker Indonesia.

“Orang Indonesia tuh hacker-nya jago-jago banget, di dunia juga ditakutin rupanya. Kita panggil yang ranking-ranking dunia itu, yang jagoan. Kita bayar sih, bantuin saya, jadi sudah di-test, udah lumayan,” tambahnya.

Programmer Asing Disorot

Dalam evaluasi teknis, Purbaya mengungkap kualitas sumber daya manusia dari pihak LG yang dinilai kurang memadai.

Berdasarkan pemeriksaan tim Kementerian Keuangan, sebagian programmer yang mengerjakan proyek Coretax bahkan diduga lulusan sekolah menengah atas (SMA).

“Begitu mereka dapet source code-nya, dilihat sama orang saya, dia bilang, ‘wah ini programmer tingkat baru lulusan SMA’. Jadi yang dikasih ke kita bukan orang jago-jagonya kelihatannya,” ujar Purbaya.

Ia menyebut, temuan itu memperlihatkan kualitas pengembangan sistem yang belum sesuai ekspektasi pemerintah.

“Indonesia sering dikibuli asing. Begitu asing wah, apalagi K-pop, wah K-pop nih, tapi di bidang programmer beda ya,” kata dia.

Konsorsium LG CNS–Qualysoft diketahui menjadi pemenang tender pengadaan Coretax dengan nilai proyek mencapai Rp 1,228 triliun.

Empat Hasil Evaluasi Coretax

Purbaya menyampaikan empat poin utama hasil evaluasi terhadap Coretax yang tengah diperbaiki:

  1. Masalah kritis mulai tertangani. Keluhan seperti tidak bisa login, timeout, dan gagal upload faktur atau bupot kini berkurang.
  2. Perbaikan aplikasi belum menyeluruh. Waktu sebulan dianggap hanya cukup untuk penanganan sementara bagi pengguna aktif.
  3. Keamanan dan infrastruktur membaik. Purbaya menyebut keamanan sistem kini kuat, namun masih perlu disederhanakan agar efisien.
  4. Ketergantungan pada pihak asing perlu diakhiri. Ia menilai pengembangan selanjutnya sebaiknya dilakukan oleh pengembang lokal agar lebih fleksibel.

Security yang terlalu overkill, mahal dan ribet, tapi banyak obsolete dan tidak perlu. Perlu diperbaharui dengan teknologi terbaru dan juga disederhanakan,” jelasnya.

Kinerja LG Dinilai Lambat

Purbaya menyoroti lambannya respons LG terhadap keluhan pengguna Coretax. Menurutnya, sejumlah masalah seperti akses data berubah-ubah, sistem lambat, dan kesalahan manajemen kasus belum ditangani maksimal.

“Statusnya partially fix, rekomendasi-rekomendasi sudah disampaikan ke pihak LG, dan sudah dilakukan beberapa patch, karena tidak bisa kita lakukan sendiri,” katanya.

Ia mengakui, sejak tim khusus dibentuk di Kemenkeu, tanggapan LG mulai membaik, meski masih lambat. “Sekarang mereka sudah lebih cepat, walaupun masih lambat, tapi mereka sudah kirim orang ke sini,” ujarnya.

Pemerintah Ingin Lepas dari Ketergantungan Asing

Purbaya menegaskan ke depan pemerintah akan memutus ketergantungan terhadap pihak asing dalam pengelolaan sistem Coretax. Ia ingin sistem ini sepenuhnya bisa dikembangkan oleh tenaga ahli Indonesia.

“Adanya ketergantungan pada pihak asing nanti ke depan akan kita putus, apalagi kalau kualitas jelek seperti itu,” ucapnya.

Menurut Purbaya, pengembang lokal memiliki kemampuan yang cukup untuk mengelola sistem besar seperti Coretax.

“Pada dasarnya, orang Indonesia punya kemampuan, dan kita akan memanfaatkan itu dengan serius ke depan,” katanya.

Pandangan Ahli Pajak

Manajer Riset Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA), Fajry Akbar, menilai perbaikan Coretax belum menunjukkan hasil signifikan meski berbagai janji telah disampaikan Kemenkeu.

“Sedari dulu, sepengetahuan saya, masalah utama soal Coretax adalah soal akses yang lemot itu. Tapi sampai sekarang belum ada perubahan berarti,” ujar Fajry.

Ia menambahkan, pergantian pejabat di Kementerian Keuangan maupun Direktorat Jenderal Pajak belum membawa dampak besar terhadap perbaikan sistem.

“Dirjennya sudah ganti, Menterinya sudah ganti, tapi masalahnya tidak ganti-ganti,” kata dia.

(Tim Redaksi: Dian Erika Nugraheny, Teuku Muhammad Valdy Arief, Sakina Rakhma Diah Setiawan)

Artikel ini bersumber dari pemberitaan Kompas.com dengan judul: 

Purbaya Ungkap 4 Poin Hasil Evaluasi Coretax, Akui Waktu 1 Bulan Tak Cukup untuk Perbaikan

Tag:  #purbaya #akui #salah #target #perbaikan #coretax #tersendat #karena #kontrak

KOMENTAR