



Bank Indonesia Buka Suara Disebut Jual Cadangan Emas 11 Ton
- Bank Indonesia membantah laporan World Gold Council yang menyebut telah menjual emas sebanyak 11 ton.
- BI menegaskan tidak ada penjualan emas dan meminta publik merujuk pada data resmi di situsnya.
- Laporan WGC mencatat beberapa bank sentral menambah cadangan emas pada Agustus 2025, sementara Rusia dan BI disebut sebagai penjual.
Bank Indonesia (BI) buka suara disebut menjual emas sebanyak 11 ton.
Adapun, penjualan emas tersebut disampaikan Analis Senior EMEA World Gold Council, Krishan Gopaul dalam laporan Central bank gold statistics: Central bank gold buying rebounds pada 3 Oktober lalu.
Menurut dia, bank sentral menambah cadangan emas global bersih sebesar 15 ton pada Agustus 2025, berdasarkan data yang dilaporkan oleh IMF dan masing-masing bank sentral
Sanggahan itu disampaikan Direktur Eksekutif Komunikasi BI Ramdan Denny.
Dia mengatakan bahwa BI tidak melakukan penjualan emas yang disebutkan oleh Analis Senior EMEA World Gold Council, Krishan Gopaul
"Merespon pertanyaan mengenai BI melakukan penjualan emas sebanyak 11 ton yang beredar, dapat kami sampaikan bahwa Bank Indonesia tidak melakukan penjualan emas sebagaimana disebutkan," katanya dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa (7/10/2025).
BI pun menyarankan agar informasi yang benar bisa dilihat dalam situs resmi.
Salah satunya laporan mengenai cadangan devisa yang selalu diumumkan oleh Bank Indonesia
"Mohon teman-teman media dapat mengikuti informasi resmi mengenai perkembangan cadangan devisa Indonesia melalui website Bank Indonesia," katanya.
Sebagai informasi, tujuh bank sentral yang menambahkan cadangan emas global secara bersih pada Agustus 2025 mencapai total seberat 15 ton.
Penambahan itu menurut World Gold Council menandakan kembalinya pola pembelian setelah cadangan emas global tidak berubah pada Juli.
Bank sentral pertama yang tercatat menambahkan stok emas nya ialah Bank Nasional Kazakhstan, dengan total pembelian mencapai 8 ton.
Kepemilikan emas nya kini 316 ton, lebih tinggi 32 ton dibanding akhir 2024.
Kedua, ialah penambahan cadangan emas Bank Nasional Bulgaria sebesar 2 ton.
Pembelian terbaru ini menjadikan catatan peningkatan bulanan terbesar sejak Juni 1997 (8 ton), menjadi 43 ton.
Ketiga, Bank Sentral Turki menambahkan 2 ton lagi ke cadangan emas resmi (termasuk kepemilikan bank sentral dan Departemen Keuangan).

Cadangan resmi tahun ini telah meningkat sebesar 21 ton menjadi 639 ton.
Bank sentral keempat yang menambah kepemilikan emas nya ialah, People's Bank of China.
Baru-baru ini bank sentral China dilaporkan membeli 2 ton, menandakan peningkatan cadangan emas bulanan kesepuluh yang dilaporkan secara berturut-turut.
Total kepemilikan emas nya kini telah melampaui 2.300 ton, tetapi masih mencakup 7 persen dari total cadangan internasional.
Kelima, Bank Sentral Uzbekistan juga menambahkan 2 ton selama Agustus.
Total cadangan emas kini mencapai 366 ton, 17 ton lebih rendah dibandingkan akhir tahun 2024.
Keenam, Bank Nasional Ceko atau CNB melanjutkan akumulasi stok emas nya yang stabil, dengan membeli tambahan 2 ton.
Hal ini memperpanjang rekor pembelian bulanan bank menjadi 30 bulan, dan meningkatkan total cadangan emas menjadi 65 ton.
CNB menargetkan untuk menyimpan 100 ton emas sebagai bagian dari cadangan internasional nya pada akhir 2028.
Lalu, ada Bank Sentral Rusia (3 ton) dan Bank Indonesia (2 ton) adalah satu-satunya penjual emas.
Penurunan cadangan emas Rusia kemungkinan terkait dengan program pencetakan koinnya.
Tag: #bank #indonesia #buka #suara #disebut #jual #cadangan #emas