Kadin: Transfer Teknologi dan Peningkatan SDM Jadi Kunci Transisi Energi

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Novyan Bakrie menilai keberhasilan transisi energi tidak cukup bergantung pada pendanaan, tetapi pada kemampuan Indonesia menguasai teknologi dan meningkatkan keterampilan sumber daya manusia.

“Sebenarnya yang kami butuhkan bukan hanya uang. Kami bisa usahakan itu. Tapi yang lebih penting adalah keterampilan, teknologi, dan kolaborasi,” kata Anindya di Jakarta, Minggu.

Ia menilai dampak perubahan iklim kini terasa langsung dalam kehidupan masyarakat.

Gangguan terhadap rantai pasok pangan, ketersediaan air, dan pasokan energi menjadi bukti krisis iklim bukan sekadar isu lingkungan.

Anindya menegaskan komitmen Indonesia mencapai emisi nol bersih pada 2060.

Ia menyebut Kadin berupaya agar target itu bisa dicapai lebih cepat melalui kerja sama lintas sektor, terutama dengan dunia usaha.

Ia juga menyoroti potensi besar Indonesia dalam mendukung agenda dekarbonisasi global.

Negara ini memiliki cadangan besar mineral kritis seperti nikel dan tembaga yang menjadi bahan penting untuk teknologi hijau, serta potensi energi terbarukan dari matahari, air, dan angin.

“Tiga bulan lalu, Indonesia mempublikasikan target pembangkitan listrik sebesar 103 gigawatt, dan 75 persennya berasal dari energi terbarukan. Ini signifikan, karena kapasitas eksisting kita saat ini baru sekitar 75 gigawatt,” ujarnya.

Menurutnya, masa depan Indonesia ditentukan oleh kemampuan negara ini mengelola tantangan perubahan iklim sekaligus memanfaatkan peluang ekonomi dari transisi energi bersih.

“Indonesia berada di posisi yang unik. Kita punya sumber daya, semangat gotong royong, dan kini kita perlu keterampilan serta kemitraan untuk mewujudkannya,” kata Anindya.

Tag:  #kadin #transfer #teknologi #peningkatan #jadi #kunci #transisi #energi