Uni Eropa Usulkan Target Iklim 2040, Negara Maju Bisa Pakai Kredit Karbon Negara Berkembang
Ilustrasi emisi karbon (Johanes Plenio/Pexels)(Eriana Widya Astuti)
12:28
2 Juli 2025

Uni Eropa Usulkan Target Iklim 2040, Negara Maju Bisa Pakai Kredit Karbon Negara Berkembang

Komisi Eropa akan mengusulkan target iklim baru untuk tahun 2040 yang membuka peluang bagi negara-negara Uni Eropa menggunakan kredit karbon dari negara berkembang.

Skema ini akan memungkinkan penggunaan kredit tersebut untuk memenuhi sebagian kecil target pengurangan emisi mereka.

Dalam draf proposal yang diperoleh Reuters, Komisi Eropa akan mengusulkan pengurangan emisi gas rumah kaca bersih sebesar 90 persen dibanding tingkat tahun 1990.

Target tersebut bersifat mengikat secara hukum, dan menjadi bagian dari upaya menjaga Uni Eropa di jalur menuju emisi nol bersih pada 2050.

Namun, proposal ini juga memberi ruang fleksibilitas setelah menerima tekanan dari sejumlah negara, termasuk Prancis, Jerman, Italia, Polandia, dan Republik Ceko.

Untuk pertama kalinya, target 90 persen itu tak hanya bertumpu pada pemangkasan emisi domestik.

Mengikuti sikap publik Jerman, draf tersebut menyatakan hingga 3 poin persentase dari target 2040 bisa dipenuhi melalui kredit karbon yang dibeli dari negara lain melalui pasar internasional yang didukung Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Hal ini berarti beban pengurangan emisi yang harus dipenuhi industri dalam negeri bisa lebih ringan.

Skema kredit karbon ini akan mulai berlaku secara bertahap mulai 2036.

Komisi Eropa juga akan mengusulkan undang-undang baru untuk menetapkan "kriteria dan standar yang kuat dan berintegritas tinggi, serta ketentuan tentang asal, waktu, dan penggunaan kredit tersebut."

Selain itu, negara anggota juga akan diberikan kebebasan lebih besar dalam memilih sektor mana saja dalam perekonomian mereka yang akan difokuskan untuk mencapai target 2040.

Eropa kini tercatat sebagai benua dengan laju pemanasan tercepat di dunia. Gelombang panas pekan ini menyebabkan kebakaran hutan dan berbagai gangguan di sejumlah negara.

Namun, ambisi iklim Eropa juga menimbulkan ketegangan di dalam blok yang terdiri dari 27 negara itu.

Komisi Eropa mendorong agenda iklim ini sebagai jalan memperkuat daya saing dan keamanan regional.

Meski demikian, sejumlah pemerintah dan anggota parlemen menilai industri lokal masih kesulitan karena tekanan tarif dari Amerika Serikat dan tingginya biaya energi.

“Dekarbonisasi tidak hanya penting bagi planet ini, tetapi juga pendorong utama pertumbuhan ekonomi ketika diintegrasikan dengan kebijakan industri, persaingan, dan perdagangan,” tulis draf tersebut.

 

Seorang juru bicara Komisi Eropa menolak berkomentar soal draf itu, yang masih bisa berubah sebelum diumumkan resmi.

Kredit karbon sendiri diperoleh dari proyek-proyek pengurangan emisi di luar negeri—misalnya, restorasi hutan di Brasil—yang bertujuan menghimpun dana untuk proyek pelestarian.

Namun, sejumlah penyelidikan menunjukkan beberapa kredit tidak benar-benar memberikan dampak lingkungan yang dijanjikan.

Penasihat ilmiah iklim Uni Eropa menolak penggunaan kredit karbon untuk menghitung target 2040.

Mereka khawatir, pembelian kredit dari luar negeri akan mengalihkan dana dari investasi yang seharusnya ditanamkan pada sektor industri domestik.

Negara-negara Uni Eropa dan anggota parlemen masih harus merundingkan dan menyetujui target ini.

Prosesnya bisa memakan waktu bertahun-tahun. Namun, Uni Eropa memiliki tenggat waktu hingga pertengahan September untuk menyampaikan target iklim 2035 kepada PBB. Komisi menyarankan agar target itu diturunkan dari ambang 2040.

Tag:  #eropa #usulkan #target #iklim #2040 #negara #maju #bisa #pakai #kredit #karbon #negara #berkembang

KOMENTAR