Kemenperin Ungkap Biang Kerok Lemahnya Daya Saing Industri RI
Juru Bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Febri Hendri Antoni Arief(DOK. Kemenperin)
17:56
25 Juni 2025

Kemenperin Ungkap Biang Kerok Lemahnya Daya Saing Industri RI

- Masifnya barang impor di pasar Tanah Air ikut menggeser posisi produk-produk lokal. Bahkan turut melemahkan daya saing industri di dalam negeri.

Perkara ini diakui oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin). Otoritas mencatat bahwa keberadaan barang impor dengan harga jual murah di pasar domestik membuat daya saing produk lokal menurun.

“Penyebab daya saing itu karena masuknya barang-barang impor murah ke pasar domestik dan itu membuat daya saing produk dalam negeri jadi turun, ya bisa dipahami. Dan memang faktanya demikian bahwa banyak produk-produk impor,” ujar bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arief, saat ditemui di gedung Kemenperin, Jakarta Selatan, Rabu (25/6/2025).

Potensi Indonesia kebanjiran produk asing kian terbuka lebar, manakala negara kepulauan ini dijadikan pasar alternatif bagi banyak negara luar, setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberlakukan tarif resiprokal bagi negara mitra dagangnya.

Febri menyebut, negara yang mengalami over supply atau kelebihan pasokan atas produk mereka bakal menyasar Indonesia sebagai pasar baru.

“Ya perang tarif itu kan membuat negara yang over supply itu mencari pasal alternatif. Dan pasal alternatif itu ada di Indonesia,” paparnya.

Pelemahan daya saing produk dan industri Tanah Air lebih disebabkan faktor eksternal daripada internal. Menurutnya efisiensi dan produktivitas industri Indonesia masih cukup baik.

Kendati begitu, pasokan bahan baku yang digunakan untuk memproduksi sejumlah barang tidak cukup tersedia, bahkan mengalami kesulitan.

“Kalau faktor internal kalau kami lihat sih tidak ya, kita masih cukup bagus ya. Efisiensi industri kita itu masih cukup bagus, produktivitasnya, kerja kita juga cukup bagus. Bahan baku juga sebagian besar belum cukup bagus, menurutku ada beberapa yang masih agak ada kesulitan,” beber Febri.

“Nah dengan lihat ekosistem industri seperti itu seharusnya secara internal daya saing Indonesia masih bagus. Cuma karena ada faktor eksternal banyak produk impor jadi yang berharga murah itu yang membuat daya saing Indonesia segini,” lanjutnya.

Tag:  #kemenperin #ungkap #biang #kerok #lemahnya #daya #saing #industri

KOMENTAR