Jika Selat Hormuz Ditutup, Kapal Minyak Ubah Rute, Apakah Harga BBM Pertamina Bakal Naik?
PT Pertamina (Persero) mengalihkan jalur pelayaran pengiriman minyak mentah dari Timur Tengah ke Indonesia menyusul meningkatnya ketegangan geopolitik di kawasan, khususnya rencana penutupan Selat Hormuz oleh Iran.()
07:24
25 Juni 2025

Jika Selat Hormuz Ditutup, Kapal Minyak Ubah Rute, Apakah Harga BBM Pertamina Bakal Naik?

– Ketegangan geopolitik di Timur Tengah kembali menjadi perhatian pelaku industri energi global, termasuk Indonesia. Salah satu kekhawatiran utama adalah kemungkinan terganggunya pelayaran di Selat Hormuz, jalur laut strategis yang dilintasi sebagian besar ekspor minyak dunia.

Jika jalur ini ditutup, kapal-kapal pengangkut minyak terpaksa mengubah rute, dan ini bisa berdampak langsung pada rantai pasok energi, termasuk harga bahan bakar minyak (BBM) di dalam negeri.

PT Pertamina (Persero) menyatakan telah menyiapkan sejumlah langkah mitigasi guna menjaga keamanan dan kelancaran pasokan energi nasional, termasuk opsi pengalihan rute kapal internasional.

“Pertamina terus memonitor dan melakukan mitigasi untuk memastikan pasokan energi nasional dalam kondisi aman,” kata Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (25/6/2025).

Menurut Fadjar, perusahaan juga terus mencermati pergerakan kapal yang melewati jalur internasional, khususnya di kawasan Timur Tengah. Saat ini, seluruh kapal Pertamina yang beroperasi di rute internasional masih berada dalam kondisi aman.

Namun, sebagai langkah antisipatif, Pertamina telah menyiapkan beberapa jalur alternatif jika eskalasi konflik menyebabkan penutupan Selat Hormuz. Di antara rute cadangan yang telah disiapkan adalah pelabuhan di Oman dan India.

“Pertamina memiliki sumber pasokan minyak mentah dan BBM yang bervariasi dari dalam negeri maupun dari banyak sumber lainnya, sehingga kami memiliki fleksibilitas dalam suplai,” ujar Fadjar.

Dampak penutupan Selat Hormuz ke harga BBM Pertamina

Langkah diversifikasi sumber dan rute pasokan ini menjadi penting mengingat potensi naiknya harga minyak global jika Selat Hormuz ditutup.

Sebagai ilustrasi, lonjakan harga minyak dunia hingga 85 dollar AS per barrel bisa berdampak pada penyesuaian harga BBM non-subsidi di dalam negeri. Dengan kurs Rp 16.500 per dollar AS, harga tersebut setara dengan Rp 1.402.500 per barrel.

Fadjar menjelaskan bahwa penyesuaian harga BBM umum (non-subsidi) dilakukan secara berkala sesuai formula yang diatur dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 245.K/MG.01/MEM.M/2022. Faktor utama yang memengaruhi penyesuaian harga tersebut meliputi harga minyak mentah dunia dan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.

Adapun untuk BBM subsidi seperti Pertalite dan Solar, penyesuaian harga menjadi kewenangan pemerintah. Keputusan tersebut mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk kemampuan daya beli masyarakat.

“Penyesuaian harga BBM subsidi merupakan kewenangan pemerintah dengan mempertimbangkan berbagai faktor termasuk daya beli masyarakat,” ujar Fadjar.

Di tengah ketidakpastian global, Pertamina menegaskan komitmennya untuk menjaga stabilitas pasokan energi dalam negeri, seraya tetap mengikuti kebijakan harga yang telah ditetapkan.

Tag:  #jika #selat #hormuz #ditutup #kapal #minyak #ubah #rute #apakah #harga #pertamina #bakal #naik

KOMENTAR