Menteri Bahlil Tawarkan Rusia Garap Proyek Migas di Indonesia
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia. (Nurul Fitriana/JawaPos.com)
23:18
20 Juni 2025

Menteri Bahlil Tawarkan Rusia Garap Proyek Migas di Indonesia

- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menawarkan kepada Rusia untuk menggarap proyek minyak dan gas di Indonesia. Hal ini dilakukan saat Bahlil mendampingi Presiden RI Prabowo Subianto dalam lawatan ke kota Saint Petersburg, Rusia di Istana Konstantinovsky, Rusia pada Kamis (19/6) waktu setempat. 

"Kami mengundang mitra-mitra strategis Rusia untuk terlibat dalam eksplorasi lapangan (migas) baru dan temuan cadangan gas di lepas pantai," kata Bahlil dalam keterangannya, Jumat (20/6). 

Untuk diketahui, sektor energi menjadi salah satu poin pembahasan pada pertemuan tersebut. Bahkan kedua negara berminat terlibat dalam pengerjaan proyek eksplorasi dan produksi gas alam cair atau (Liquefied Natural Gas/LNG) hingga pasokan minyak. 

Bahlil menyebut, penjajakan kerja sama ini mampu memberikan manfaat bagi kedua belah pihak, terutama dalam mendongkrak lifting minyak dan gas nasional sesuai target yang ditetapkan Presiden Prabowo untuk mewujudkan swasembada energi. 

Tak hanya menawarkan lapangan migas baru, ia juga menawarkan optimalisasi sumur minyak tua menjadi stimulus serius dari pemerintah bagi para investor migas. Bahkan, Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang telah memiliki Wilayah Kerja (WK) Migas dapat memberdayakan masyarakat sekitar untuk menjadi mitra secara business to business (B2B). 

Terkait hal ini, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Menteri Nomor 14 Tahun 2025 tentang Kerja Sama Pengelolaan Bagian Wilayah Kerja Untuk Peningkatan Produksi Minyak dan Gas Bumi. 

Beleid tersebut mengakomodir sumur-sumur minyak masyarakat menjadi badan usaha seperti koperasi atau badan usaha milik daerah (BUMD), dengan menerapkan praktik pertambangan yang dapat dipertanggungjawabkan. 

"Ini terobosan baru dari pemerintah agar bisa meningkatkan produksi migas nasional sekaligus memperbaiki tata kelola sumber daya migas, termasuk penanganan sumur minyak masyarakat yang ilegal dan dampak negatif yang timbul terhadap lingkungan dan keselamatan," beber Bahlil. 

Pada pertemuan itu, Presiden Rusia Vladimir Putin menawarkan modernisasi infrastruktur migas. Modernisasi ini mencakup pemanfaatan teknologi terkini untuk mengoptimalkan sumur yang selama ini dianggap kurang produktif. "Kami bersedia memodernisasi infrastruktur supaya mendongkrak produksi minyak dari ladang tua," ujar Putin. 

Sebagai informasi, relasi Rusia - Indonesia telah terjalin kuat lewat kolaborasi di sektor energi, mulai dari di migas, batubara, ketenagalistrikan, energi baru dan terbarukan (EBT), serta efisiensi energi. Salah satunya, rencana pembangunan kilang minyak dan kompleks petrokimia di Jawa Timur. 

Model kolaborasi ini diharapkan Pemerintah Indonesia menjadi pijakan bagi proyek-proyek migas masa depan, sekaligus menyuntikkan investasi teknologi tinggi ke dalam industri nasional.

Editor: Estu Suryowati

Tag:  #menteri #bahlil #tawarkan #rusia #garap #proyek #migas #indonesia

KOMENTAR