APBN Defisit Rp 21 Triliun, Sri Mulyani: Masih Sangat Kecil
Di tengah ketidakpastian global yang menantang, pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I 2025 tetap tumbuh resilien 4,87 persen secara tahunan (year on year/yoy)(KEMENKEU/ANDI AL HAKIM)
06:32
18 Juni 2025

APBN Defisit Rp 21 Triliun, Sri Mulyani: Masih Sangat Kecil

- Kementerian Keuangan melaporkan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 21 triliun hingga akhir Mei 2025.

Defisit tersebut setara dengan 0,09 persen dari produk domestik bruto (PDB). Sebagai perbandingan, pada Mei 2024 lalu, defisit APBN tercatat sebesar Rp 21,8 triliun atau 0,10 persen dari PDB.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan, meski mencatat defisit, angka ini masih dalam batas aman dan lebih kecil dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"APBN tahun ini menetapkan defisit total Rp 612 triliun. Jadi Rp 21 triliun masih sangat kecil," beber Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa edisi Juni 2025, di Jakarta, dikutip pada Rabu (18/6/2025).

Ia bilang, posisi defisit saat ini masih sesuai dengan proyeksi tahunan pemerintah, yakni sebesar Rp 616,2 triliun atau 2,53 persen dari PDB.

"Defisit APBN bertujuan untuk melakukan counter cyclical, sehingga tekanan ekonomi yang terjadi bisa diimbangi oleh peran APBN. Dengan begitu, pelemahannya tidak berdampak signifikan terhadap perekonomian dan pendapatan masyarakat," ujar Sri Mulyani.

Defisit APBN tersebut dipicu oleh realisasi pendapatan yang lebih kecil dari belanja negara. Meski begitu, realisasi pendapatan lebih cepat dari realisasi belanja negara.

Tercatat, realisasi pendapatan negara hingga akhir Mei 2025 sebesar Rp 995,3 triliun atau 33,1 persen dari target tahunan yang ditetapkan sebesar Rp 3.005,13 triliun.

Angka ini lebih besar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang Rp 810,5 triliun.

(Penulis: Isna Rifka Sri Rahayu | Editor: Sakina Rakhma Diah Setiawan)

Artikel ini bersumber dari pemberitaan di KOMPAS.com berjudul "APBN Defisit Rp 21 Triliun pada Mei 2025, Ini Penyebabnya"

Tag:  #apbn #defisit #triliun #mulyani #masih #sangat #kecil

KOMENTAR