Prabowo dan Trump Sudah Bahas soal Tarif Impor? Begini Penjelasan Istana
Presiden Prabowo saat menerima telepon dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Kamis (12/6/2025) malam. (Dok. Sekretariat Kabinet )
14:24
16 Juni 2025

Prabowo dan Trump Sudah Bahas soal Tarif Impor? Begini Penjelasan Istana

- Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi menjelaskan tentang pembicaraan yang dilakukan antara Presiden Prabowo Subianto dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump lewat telepon pada Kamis (12/6/2025).

Menurut Hasan, pembicaraan yang dilakukan kedua pemimpin lebih banyak membahas isu internasional.

"Yang jelas, seperti yang sudah diunggah oleh Seskab (Sekretaris Kabinet), bahwa telepon antara Presiden kita, Bapak Prabowo Subianto dengan Presiden Trump lebih banyak bicara konteks internasional. Termasuk juga menekankan perlunya sesegera mungkin menciptakan stabilitas dan perdamaian dunia," ujar Hasan dalam sesi tanya jawab dengan wartawan yang disiarkan Kompas TV, Senin (16/6/2025).

Saat ditanya lebih lanjut apakah soal tarif resiprokal impor ikut dibahas dalam pembicaraan Prabowo dan Trump, Hasan menyatakan belum mendapat informasi lebih lanjut. "Saya belum punya informasi soal yang tadi Anda tanyakan," katanya.

Dalam kesempatan itu, Hasan Nasbi juga ditanya perihal keputusan tidak hadirnya Presiden Prabowo di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Kanada.

Padahal, jika hadir di KTT, Presiden Prabowo dan delegasi Indonesia punya peluang melakukan pembicaraan lebih lanjut soal perkembangan negosiasi tarif resiprokal yang ditetapkan AS kepada Indonesia.

Hasan bilang, pemerintah Indonesia masih punya cukup waktu untuk melakukan berbagai pertemuan bilateral untuk membahas kebijakan tarif dengan AS.

Selain di KTT G7, menurutnya, ada waktu lain yang bisa digunakan kedua negara untuk membahas soal tarif secara spesifik.

"Ya nanti tentu kita akan punya cukup waktu untuk melakukan pertemuan-pertemuan bilateral seperti itu, jadi mungkin ada kesempatan di forum ini (G7), tapi juga di lain waktu," tutur Hasan.

"Kita akan punya kesempatan untuk melakukan pertemuan-pertemuan bilateral untuk membicarakan hal-hal yang lebih spesifik," tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menerima telepon dari Presiden AS Donald Trump pada Kamis (12/6/2025) malam.

Dilansir dari unggahan di akun Instagram resmi Sekretariat Kabinet @sekretariat.kabinet, Jumat (13/6/2025), kedua pemimpin saling menanyakan kabar saat berbincang.

Selain itu, baik Prabowo maupun Trump saling bertanya tentang perkembangan terkini situasi kedua negara.

Percakapan berlangsung sekitar 15 menit.

Presiden Prabowo menyampaikan ucapan selamat kepada Presiden Trump yang kembali terpilih sebagai Presiden AS.

Senada, Presiden Trump juga menyampaikan selamat kepada Presiden Prabowo yang menjadi Kepala Negara ke-8 RI.

Keduanya juga menegaskan kesepakatan untuk terus meningkatkan kerja sama antara Indonesia dengan AS.

Selain itu, Presiden Prabowo dan Presiden Trump juga sepakat mendukung stabilitas serta perdamaian global.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat berbicara di Oval Office Gedung Putih, Washington DC, 5 Mei 2025.AFP/JIM WATSON Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat berbicara di Oval Office Gedung Putih, Washington DC, 5 Mei 2025.Sebelumnya, kedua pemimpin negara pernah melakukan pembicaraan telepon pada 11 November 2024.

Adapun pembicaraan yang dilakukan Presiden Prabowo dan Presiden Trump kali ini dilakukan di tengah negosiasi tarif resiprokal yang masih berlanjut.

Sebagai informasi, pembicaraan tarif antara kedua negara saat ini sudah memasuki tahapan kedua.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah telah menyelesaikan negosiasi putaran pertama yang merundingkan berbagai isu mencakup pengenaan tarif impor oleh AS, hambatan non-tarif, perdagangan digital, hingga ketahanan ekonomi.

Negosiasi putaran pertama diselesaikan dengan menyerahkan dokumen lengkap terkait negosiasi kepada perwakilan dari United States Trade Representative (USTR) Jamieson Greer.

Dokumen ini akan digunakan oleh AS untuk mempertimbangkan penerapan tarif resiprokal kepada Indonesia.

"Putaran kedua ini akan segera dilakukan minggu depan. Jadi delegasi Indonesia akan mengirim tim ke Washington untuk melakukan negosiasi putaran selanjutnya," ujarnya dalam konferensi pers virtual pada 4 Juni 2025.

Airlangga menekankan, pemerintah akan selalu mengedepankan kepentingan nasional dalam menyelesaikan proses negosiasi tarif resiprokal tersebut sehingga bisa menjadi satu dari 18 negara yang proses negosiasinya sudah lebih maju. "Tentu kita berharap hasilnya nanti akan optimal terhadap perdagangan Indonesia ke pasar global termasuk ke Amerika Serikat," ucapnya.

Sebelumnya, pemerintah mengirimkan tiga menteri kabinet Merah Putih sebagai delegasi untuk berangkat ke Washington DC, AS, untuk menegosiasikan kebijakan tarif perdagangan. Pertemuan ini akan berlangsung selama 16-23 April 2025.

Ketiga menteri itu ialah Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Ketiga menteri itu bersama wakil menteri dan pejabat terkait akan menemui perwakilan dari Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat (USTR), Kementerian Perdagangan AS, Kementerian Luar Negeri AS, dan Kementerian Keuangan AS.

Adapun Indonesia menjadi negara pertama yang diberikan kesempatan oleh Pemerintah AS ke Washington DC untuk menegosiasikan kebijakan tarif perdagangan 32 persen.

Untuk itu, pemerintah telah membahas dengan kementerian dan lembaga terkait untuk menyiapkan sejumlah tawaran yang akan dinegosiasikan dengan Pemerintah AS.

Tag:  #prabowo #trump #sudah #bahas #soal #tarif #impor #begini #penjelasan #istana

KOMENTAR