Panduan Lengkap Memulai Investasi untuk Pemula
()
10:56
7 Juni 2025

Panduan Lengkap Memulai Investasi untuk Pemula

 

- Investasi adalah salah satu cara efektif untuk menumbuhkan uang di masa depan. Namun, bagi pemula, istilah dan proses investasi sering kali terasa rumit dan membingungkan.

Padahal, dengan langkah yang tepat, investasi dapat dilakukan dengan mudah dan aman. Nah, berikut ini adalah panduan memulai investasi bagi pemula. 

Siapkan Dana Darurat Terlebih Dahulu

Sebelum memulai investasi, hal utama yang perlu dimiliki adalah dana darurat. Dana darurat adalah dana yang berfungsi sebagai simpanan khusus untuk menghadapi kebutuhan mendesak, seperti sakit mendadak, kehilangan pekerjaan, atau situasi tak terduga lainnya.

Dengan dana darurat yang memadai, Anda tidak perlu mengorbankan investasi saat menghadapi keadaan darurat.

Idealnya, dana darurat sebesar tiga hingga enam kali pengeluaran rutin bulanan.

Misalnya, jika pengeluaran bulanan Anda Rp 5 juta, maka dana darurat yang perlu disiapkan berkisar antara Rp 15 juta hingga Rp 30 juta.

Dana ini cukup untuk menanggung kebutuhan selama beberapa bulan jika penghasilan berkurang atau berhenti sementara.

Miliki Asuransi Sebagai Perlindungan Tambahan

Selain dana darurat, memiliki asuransi jiwa dan kesehatan juga penting. Asuransi berfungsi melindungi dari risiko biaya besar akibat sakit atau kecelakaan.

Meski banyak orang muda merasa belum perlu, risiko tersebut bisa datang kapan saja. Dengan perlindungan ini, perjalanan investasi Anda pun lebih terlindungi secara finansial.

Panduan Memulai Investasi bagi Pemula 

1. Pahami Investasi dan Risikonya

Investasi adalah penempatan dana pada instrumen tertentu dengan tujuan mendapatkan keuntungan. Namun, investasi juga memiliki risiko, yaitu kemungkinan nilai investasi menurun atau bahkan hilang.

Oleh karena itu, penting mempelajari risiko yang terkait dengan jenis investasi yang dipilih.

Misalnya, jika membeli saham sebuah perusahaan, nilainya bisa naik jika perusahaan tersebut berkembang pesat, dan Anda bisa mendapatkan keuntungan saat menjualnya.

 

Tapi, jika perusahaan mengalami kerugian atau pasar saham sedang turun, nilai saham yang dimiliki juga bisa turun, bahkan sampai mengalami kerugian.

Contoh lain, menempatkan uang di deposito bank relatif aman karena bunganya sudah tetap dan pokok uang biasanya dijamin.

Namun, keuntungan yang diperoleh lebih kecil dan bisa jadi tidak sebanding dengan inflasi sehingga daya beli uang bisa berkurang dari waktu ke waktu.

Memahami perbedaan keuntungan dan risiko setiap investasi membantu agar bisa memilih yang paling sesuai dengan kondisi dan tujuan keuangan.

2. Tentukan Tujuan Keuangan

Tetapkan tujuan keuangan yang ingin dicapai melalui investasi agar rencana keuangan lebih terarah dan efektif. Misalnya, ingin membeli kendaraan dalam waktu dua tahun atau menyiapkan biaya pendidikan anak dalam lima tahun ke depan.

Dengan tujuan yang jelas, jenis investasi yang dipilih bisa disesuaikan dengan jangka waktu dan kebutuhan risiko.

Sebagai contoh, A ingin membeli sepeda motor dalam waktu 2 tahun dengan dana yang dibutuhkan sekitar Rp 30 juta.

Maka, investasi yang cocok adalah instrumen berisiko rendah hingga menengah seperti reksa dana pasar uang atau deposito, agar modal tetap aman dan dana tersedia tepat waktu.

Contoh lainnya, B ingin menyiapkan biaya pendidikan anak yang akan masuk perguruan tinggi dalam 5 tahun ke depan dengan target dana Rp 100 juta.

Investasi jangka menengah hingga panjang seperti reksa dana pendapatan tetap atau reksa dana saham bisa dipilih untuk mendapatkan pertumbuhan dana yang optimal.

3. Pilih Jenis Investasi yang Sesuai

Untuk tujuan jangka pendek, misalnya ingin menyiapkan dana liburan dalam waktu 1 tahun sebesar Rp 10 juta, pilihan investasi yang tepat adalah tabungan berjangka atau reksa dana pasar uang.

Misalnya, tabungan berjangka menawarkan bunga sekitar 4 persen per tahun, sehingga dana Rp 10 juta setelah setahun bisa bertambah menjadi sekitar Rp 10,4 juta. Risiko kehilangan modal sangat kecil, dan dana bisa dicairkan saat diperlukan.

Sedangkan untuk tujuan jangka panjang, misalnya menyiapkan dana pendidikan anak dalam waktu 10 tahun sebesar Rp 100 juta, investasi saham atau reksa dana saham dapat dipilih.

Meskipun harga saham berfluktuasi, dalam 10 tahun nilai investasi berpotensi tumbuh rata-rata 10-15 persen per tahun.

Jadi, jika diinvestasikan Rp 10 juta setiap tahun dalam saham, nilai akumulasi investasi bisa jauh melebihi target Rp 100 juta. Risiko fluktuasi jangka pendek ada, tapi untuk jangka panjang potensi keuntungan besar lebih menjanjikan.

4. Buka Rekening Investasi

Proses membuka rekening investasi kini semakin mudah dan praktis karena dapat dilakukan secara online melalui aplikasi di ponsel.

Tidak perlu datang ke kantor, hanya dengan mengunggah dokumen identitas dan mengisi data pribadi, rekening investasi sudah bisa aktif dalam waktu singkat.

Selain kemudahan akses, modal awal untuk memulai investasi juga tidak besar. Cukup dengan dana mulai dari Rp 100.000, investasi sudah bisa dimulai, terutama untuk produk seperti reksa dana.

5. Lakukan Investasi secara Rutin dan Disiplin

Investasi yang baik dilakukan secara berkala, misalnya menabung Rp 500.000 setiap bulan. Hindari kepanikan saat nilai investasi naik turun.

Pantau perkembangan investasi secara berkala, misalnya setiap enam bulan sekali, untuk mengevaluasi apakah tujuan keuangan Anda sudah sesuai jalur.

Tips Agar Investasi Aman dan Sukses

1. Perhatikan Inflasi

Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum yang dapat mengurangi daya beli uang dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, penting memilih instrumen investasi yang mampu memberikan hasil lebih tinggi dibanding tingkat inflasi agar nilai uang yang diinvestasikan tidak menyusut.

Misalnya, jika inflasi sebesar 4 persen per tahun, maka hasil investasi harus lebih dari itu agar kekayaan tetap bertambah.

Memilih investasi yang tidak mengalahkan inflasi berarti secara efektif uang yang disimpan justru berkurang nilainya ketika digunakan di masa depan.

Jadi, saat menentukan instrumen investasi, perhatikan kemampuan instrumen tersebut dalam menjaga atau meningkatkan nilai modal dari efek inflasi agar tujuan keuangan bisa tercapai dengan baik.

2. Diversifikasi Portofolio

Diversifikasi adalah cara menyebar dana investasi ke berbagai jenis instrumen, misalnya saham, emas, obligasi, dan reksa dana. Tujuannya adalah untuk mengurangi risiko kerugian besar jika salah satu instrumen mengalami penurunan nilai.

Dengan menyebar investasi, potensi kerugian dari satu aset bisa diimbangi oleh keuntungan dari aset lain.

Cara ini penting terutama bagi investor pemula agar tidak menaruh “semua telur dalam satu keranjang.” Dengan portofolio yang terdiversifikasi, investasi menjadi lebih aman dan stabil, serta memungkinkan pertumbuhan nilai dana yang lebih konsisten dalam jangka panjang.

3. Mulai dengan Modal Kecil

Memulai investasi dengan modal kecil memungkinkan untuk belajar memahami pasar tanpa mengambil risiko terlalu besar.

Modal awal yang tidak terlalu besar juga memudahkan pemula untuk mencoba berbagai instrumen investasi dan membangun kebiasaan investasi secara bertahap.

Selain itu, memulai kecil memberi waktu untuk mempelajari dinamika investasi seperti fluktuasi harga dan strategi pengelolaan risiko.

Seiring bertambahnya pengalaman dan pengetahuan, modal investasi bisa ditingkatkan secara bertahap dengan lebih percaya diri.

4. Jangan Terlalu Sering Memantau Nilai Investasi

Memantau nilai investasi memang penting, tapi terlalu sering mengecek pergerakannya bisa menimbulkan stres dan membuat pengambilan keputusan jadi emosional.

Nilai investasi cenderung naik turun dalam jangka pendek, sehingga fokus berlebihan pada perubahan harian dapat mengganggu ketenangan dan perencanaan investasi.

Sebaiknya, lakukan pengecekan secara rutin sesuai jadwal, misalnya sebulan sekali atau setiap tiga bulan. Dengan cara ini, kinerja investasi dapat dipantau tanpa harus terpengaruh oleh fluktuasi sementara yang tidak terlalu berdampak pada tujuan jangka panjang.

Memulai investasi memang memerlukan perencanaan dan disiplin, namun tidak perlu takut gagal. Investasi bukanlah cara cepat kaya, melainkan upaya membangun masa depan keuangan yang lebih baik.

Mulailah dengan menyiapkan dana darurat dan asuransi, kemudian tetapkan tujuan investasi dan pilih instrumen yang sesuai.

Dengan langkah-langkah tersebut, Anda dapat berinvestasi dengan lebih percaya diri dan membantu mewujudkan impian finansial di masa depan.

Tag:  #panduan #lengkap #memulai #investasi #untuk #pemula

KOMENTAR