



Wamen BUMN: Merger KAI-Inka Dilanjutkan Danantara
- Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengatakan bahwa kelanjutan merger PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan PT Industri Kereta Api (Inka) diteruskan oleh BPI Danantara.
Tiko, sapaan akrabnya, mengatakan keputusan itu diambil karena Danantara sebagai holding operasi.
“Lagi dikaji, nanti diteruskan. Nanti tim Danantara yang ngelanjutin,” ujar Tiko usai acara peringatan 100 tahun KRL di Stasiun Jakarta Kota, Selasa (22/4/2025).
Tiko menyatakan bahwa Kementerian BUMN mendukung Danantara melanjutkan rencana merger KAI dan Inka. “Ya kami mendukung untuk program ini. Lagi kami kaji, baik kajian ekonomi maupun kajian legalnya. Semoga bisa berjalan nanti,” kata dia.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan rencana merger KAI dan Inka.
Rencana itu merupakan bagian dari program Kementerian BUMN untuk merampingkan jumlah perusahaan pelat merah menjadi 30 perusahaan.
"Usulan untuk 47 menjadi 30, salah satunya ya bagaimana INKA dan KAI menjadi satu payung," kata Erick di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (17/12/2024).
Kereta bertenaga baterai atau trem otonom bertenaga baterai buatan PT INKA di Stasiun Purwosari, Solo, Jawa Tengah.Menurut Erick, merger INKA dan KAI diperlukan untuk sinkronisasi bisnis antara kedua perseroan.
Misalnya, dalam hal pengajuan kebutuhan rangkaian oleh KAI agar diproduksi oleh INKA.
“Kan tidak mungkin KAI perlu gerbong titik-titik, tapi enggak ngomong sama INKA, INKA-nya juga enggak koordinasi bila misalnya perlu ini. Jadi kan itu cuma sinkronisasi," kata Erick.
Erick menuturkan, pada dasarnya selama 4 tahun terakhir INKA dan KAI sudah meningkatkan koordinasi.
Hanya, dengan penggabungan struktur korporasi akan semakin mempermudah koordinasi kedua perseroan.