Dari 7 BUMN Aset Jumbo, yang Masuk Danantara Bank Apa Saja?
Kantor Danantara berlogo Danantara Indonesia Sovereign Fund dengan lambang huruf D yang didalamnya terdapat gambar kepala burung berkelir merah putih. Danantara resmi diluncurkan Presiden Prabowo Subianto pada Senin (24/2/2025). (KOMPAS.com/YOHANA ARTHA ULY)
16:08
24 Februari 2025

Dari 7 BUMN Aset Jumbo, yang Masuk Danantara Bank Apa Saja?

- Tujuh BUMN akan dikelola asetnya oleh Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara). Dari 7 BUMN yang dikelola Danantara, Bank apa saja yang masuk?

Sebagai informasi, Danantara diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto pada Senin (24/2/2025) di Kompleks Istana Kepresidenan. Danantara akan mengelola aset 7 BUMN senilai 900 miliar dollar AS atau sekitar Rp 14.670 triliun (kurs Rp 16.300).

Danantara akan dikepalai oleh Rosan Roeslani, dibantu pandu Sjahrir dan Dony Oskaria.

Sementara Erick Thohir akan menjadi Ketua Dewan Pengawas Danantara, dan Muliaman Hadad sebagai wakilnya.

Danantara juga mendapuk Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) sebagai Penasihat Danantara.

Dari 7 BUMN yang asetnya dikelola Danantara, tiga di antaranya merupakan Bank BUMN. Ketiganya yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI).

Sementara empat BUMN lain yang bukan bank tapi asetnya dikelola Danantara yakni PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk dan Mining Industry Indonesia (MIND ID).

Aset Bank BUMN 2024

1. Bank Mandiri

Bank Mandiri terus menunjukkan performa impresif dengan mencatatkan pertumbuhan aset yang solid sepanjang 2024.

Berkat optimalisasi ekosistem wholesale, ekspansi kredit yang merata, dan transformasi digital yang agresif dan prudent, total aset konsolidasi Bank Mandiri mencapai Rp 2.427 triliun, tumbuh 11,6 persen year on year (yoy).

2. BRI

Total aset BRI pada 2024 mencapai Rp 1.992,98 triliun, naik dari Rp 1.965,00 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

3. BNI

Total DPK BNI hingga akhir Desember 2024 mencapai Rp 805,5 triliun, dimana terdapat pertumbuhan nilai tabungan hampir dua kali lipat pada semester kedua setelah diluncurkan wondr by BNI.

 

Ramai Ajakan Tarik Dana dari Bank BUMN gara-gara Danantara

Beredar kekhawatiran di media sosial soal dana bank BUMN yang dikelola Danantara yang berujung ajakan tarik dana dari bank BUMN.

Menanggapi isu tersebut, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menegaskan, fundamental keuangan tetap solid di tengah tantangan global dan kondisi keketatan likuiditas di industri perbankan.

Pencapaian kinerja 2024 menjadi landasan yang memperkuat komitmen BNI untuk terus berinovasi dan meningkatkan layanan perbankan kepada seluruh masyarakat Indonesia, di dalam maupun luar negeri.

Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mengatakan, masyarakat tidak perlu khawatir terhadap isu yang berkembang dengan banyaknya komentar yang kontra produktif di media sosial terkait seruan menarik dana massal dari bank BUMN.

Operasional bisnis BNI diawasi ketat oleh regulator yakni Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan BNI merupakan peserta Lembaga Penjamin Simpanan (LPS),” kata Okki.

Sementara Bank BRI melalui Corporate Secretary Bank Rakyat Indonesia (BRI), Agustya Hendy Bernadi, juga menegaskan bahwa pembentukan Danantara tidak akan berdampak pada stabilitas perbankan.

"Pembentukan Danantara tidak mempengaruhi stabilitas dan keamanan simpanan masyarakat di BRI. Oleh karena itu, BRI memastikan bahwa operasional maupun bisnis perbankan berjalan normal dan dana nasabah aman serta terlindungi dengan baik," kata dia ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (20/2/2025).

"Adapun informasi ajakan penarikan uang atau tabungan yang beredar di sosial media merupakan informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan," imbuh dia.

Hendy pun mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan tidak mudah terpancing dengan isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Tanggapan lain yakni dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae memastikan sampai saat ini belum ada penarikan dalam jumlah yang tak wajar di bank-bank BUMN.

"Yang penting kita monitor closely banknya, apakah ada penarikan-penarikan yang unsual kepada bank-bank BUMN, dan sampai saat ini tidak ada penarikan-penarikan seperti itu," kata dia ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (20/2/2025).

(Tim Redaksi: Agustinus Rangga Respati, Sakina Rakhma Diah Setiawan)

Tag:  #dari #bumn #aset #jumbo #yang #masuk #danantara #bank #saja

KOMENTAR