Demo Ojol Tuntut THR Dibayangi Ancaman Pemutusan Kemitraan oleh Aplikator
Para driver ojol peserta aksi demontrasi menuntut pembayaran THR untuk ojol di Kantor Kemenaker, Jakarta, Senin (17/2/2025).(KOMPAS.com/DIAN ERIKA )
12:52
17 Februari 2025

Demo Ojol Tuntut THR Dibayangi Ancaman Pemutusan Kemitraan oleh Aplikator

– Para driver ojek online (ojol) yang mengikuti aksi menuntut pembayaran tunjangan hari raya (THR) di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker), Senin (17/2/2025), menghadapi ancaman pemutusan kemitraan dari aplikator.

Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) yang menjadi koordinator aksi menyebut banyak driver enggan bergabung karena takut sanksi dari aplikator.

"Terus terang ya, (aksi) kita belum maksimal, karena banyak kawan-kawan yang ketakutan. Satu, ada ancaman-ancaman dari beberapa aplikator bahwa mereka ketika ikut demo, mereka akan diputus mitra," ujar koordinator lapangan aksi, Lily Pujiati.

Ia menambahkan, ancaman itu muncul melalui notifikasi di aplikasi.

"(Ancaman) ada di aplikasi, ada di noted. Apabila mengikuti demo ilegal—mana ada demo ilegal—itu mereka akan diputus mitra dan mereka akan dimeja-hijaukan, yang membuat kawan-kawan takut," katanya.

Lily menjelaskan, tuntutan utama driver ojol adalah pembayaran THR dalam bentuk uang, bukan bahan pokok.

"Yang pasti adalah tuntutan kami. Bahwa kami harus mendapatkan THR berupa uang, bukan berupa bahan pokok," tegasnya.

Ia menyebut driver ojol memenuhi tiga unsur pekerja dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan Nomor 13, yakni pekerjaan dan upah.

"Sudah meliputi bahwa kita sudah bekerja. Nah, untuk itu kami mendesak," ujarnya.

Terkait mekanisme pembayaran THR, ia menyerahkan sepenuhnya kepada Kemenaker.

"Itu kita serahkan ke Kemenaker karena beliau yang punya aturan dan punya rumusan," katanya.

Selain THR, para driver juga menuntut dihapusnya sistem tarif aceng dan slot yang dianggap merugikan.

"Kami merasa diperbudak dengan adanya aceng dan slot ini karena tarifnya begitu murah dan ada pengkotak-kotakan wilayah," tambah Lily.

Aksi ini sedianya diikuti 1.000 peserta dari lima serikat pekerja, tiga konfederasi, dan 90 komunitas mitra. Namun, ancaman dari aplikator membuat jumlah peserta tidak sebanyak yang direncanakan.

Editor: Dian Erika Nugraheny

Tag:  #demo #ojol #tuntut #dibayangi #ancaman #pemutusan #kemitraan #oleh #aplikator

KOMENTAR