![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/view.png)
![Bertemu Presiden Erdogan, Anindya Bakrie Bicarakan Hal Ini](https://jakarta365.net/uploads/2025/02/12/kompas/bertemu-presiden-erdogan-anindya-bakrie-bicarakan-hal-ini-1232734.jpg)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/clock-d.png)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/calendar-d.png)
Bertemu Presiden Erdogan, Anindya Bakrie Bicarakan Hal Ini
- Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie, bertemu dengan Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan, di sela-sela agenda Indonesia-Turkey CEO Forum di Jakarta pada Rabu (12/2/2025).
Presiden Erdogan datang ke agenda tersebut secara singkat sebelum bertolak kembali ke Turkiye pada Rabu sore.
Anindya mengatakan bahwa ia melaporkan soal rencana meningkatkan nilai perdagangan Indonesia-Turki saat bertemu Erdogan.
"Tadi dengan Presiden Erdogan, satu, saya lapor bahwa saya dan teman-teman dari Kadin-nya Turkiye, namanya DEIK (The Foreign Economic Relations Board of Turkey) akan berjuang bersama pemerintah untuk meningkatkan trade (perdagangan)," kata Anin.
Ia menyebutkan bahwa Menteri PerdaganganTurkiye menargetkan nilai perdagangan Indonesia-Turkiye bisa meningkat menjadi 10 miliar dollar AS. Adapun pada 2024 lalu, nilai perdagangan kedua negara sebesar 2,4 miliar dollar AS.
"Kita siap. Karena yang sekarang ini kan kita tandatangan (kesepakatan) baru sama BUMN. Tapi dari swasta itu masih banyak," ungkap Anin.
Ia pun mengungkapkan bahwa hubungan antara Presiden RI Prabowo Subianto dengan Presiden Erdogan yang saat ini baik sangat membantu untuk perdagangan.
Anin bilang, Prabowo sangat senang Presiden Erdogan mau berkunjung ke Indonesia. Dia pun menyampaikan terima kasih atas kunjungan Erdogan.
"Saya ucapkan terima kasih atas kedatangan beliau (di Indonesia), Pak Presiden Prabowo sangat happy. Kalau Presiden kedua negara happy, ya kita kan kerjanya enak," kata Anin.
Selain itu, menurut Anin, kehadiran Erdogan ke agenda Indonesia-Turkey CEO Forum bertujuan mendukung sejumlah kesepakatan ekonomi antara kedua negara.
Presiden Erdogan melihat Indonesia sebagai pintu kerja sama dengan negara-negara ASEAN, sementara Indonesia melihatTurkiye sebagai pintu gerbang ke negara-negara Eropa.
Anindya menambahkan, Kadin Indonesia berencana berkunjung ke Turkiye pada September 2025. Tujuannya adalah untuk melihat langsung realisasi perdagangan kedua negara.
Dalam acara agenda Indonesia-Turkey CEO Forum, ditandatangani lima kesepakatan ekonomi.
Pertama, penandatanganan kesepakatan antara Pertamina International Shipping dan TAIS Gemi Insa ve Teknoloji (TAIS Shipyard), yang dalam rangka menjajaki peluang kolaborasi pembuatan kapal, teknologi galangan kapal, dan pengembangan galangan kapal.
Kedua, penandatanganan perjanjian kerangka kerja antara Havelsan & PT Dirgantara Indonesia untuk kerja sama peringatan dini lintas udara dan pesawat komando.
Ketiga, perjanjian kerja sama strategis antara Havelsan & PT Dirgantara Indonesia untuk Pengembangan Bersama Simulator Pesawat CN235 untuk Indonesia & Pasar Internasional.
Keempat, kontrak pengadaan dan konstruksi antara PT Karya Husada Prima (Karsada), SBC Capital, dan GAP Insaat untuk proyek rumah sakit di Indonesia.
Kelima, kerja sama PT PAL Indonesia dengan TAIS Gemi Insa ve Teknoloji (TAIS Shipyard) dalam Pembangunan Dua Unit Fregat Kelas Istanbul di PT PAL Indonesia.
Keenam, kerja sama PT PAL Indonesia dengan TAIS Gemi Insa ve Teknoloji (TAIS Shipyard) dalam dukungan supply chain kapal rumah sakit PT PAL.
Tag: #bertemu #presiden #erdogan #anindya #bakrie #bicarakan