Indonesia-Uzbekistan Perkuat Dagang, Transaksi Bisa Tembus Rp 8.177 Triliun
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Bakrie di sela acara Indonesia-Uzbekistan Business Forum di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (11/2/2025).(KOMPAS.com/NIRMALA MAULANA A)
07:12
12 Februari 2025

Indonesia-Uzbekistan Perkuat Dagang, Transaksi Bisa Tembus Rp 8.177 Triliun

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie, menyatakan Indonesia menargetkan transaksi perdagangan dengan Uzbekistan mencapai 500 miliar dollar AS atau sekitar Rp 8.177 triliun.

Target ini disampaikan Anindya usai pertemuan antara Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono dan Menlu Uzbekistan Bakhtiyor Saidov di kantor Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta Pusat, Selasa (11/2/2025).

“Tadi Pak Menlu Uzbekistan bertemu dengan Pak Menlu Sugiono, mengatakan dalam waktu yang tidak lama lagi, paling tidak (transaksi perdagangan) bisa 500 miliar dolar AS, bahkan bisa jauh lebih besar daripada itu. Dan itu adalah suatu target yang sangat bisa dicapai,” kata Anindya di sela-sela acara Indonesia-Uzbekistan Business Forum di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa.

Tren Perdagangan Naik

Pada 2024, transaksi perdagangan Indonesia-Uzbekistan mencapai 147,6 juta dollar AS, naik 4,67 persen dibanding tahun sebelumnya yang tercatat 141,1 juta dollar AS.

Anindya menyebut kelapa sawit masih menjadi komoditas ekspor utama ke Uzbekistan.

“Kita juga banyak mengirim palm oil atau kelapa sawit, ditambah lagi turisme, banyak sekali potensi dengan Uzbekistan,” ujarnya.

Melalui forum bisnis Indonesia-Uzbekistan, Kadin Indonesia mendapat undangan dari Menlu Uzbekistan untuk berkunjung guna menjajaki peluang kerja sama perdagangan.

“Jadi dari Kadin diundang oleh Menlu Uzbekistan bagaimana caranya Indonesia bisa bawa delegasi ke sana,” kata Anindya.

MoU Perkuat Kerja Sama

Di sela acara Indonesia-Uzbekistan Business Forum, kedua negara menandatangani memorandum of understanding (MoU) untuk memperkuat kerja sama perdagangan.

Melalui forum ini, Indonesia dan Uzbekistan menggali potensi kerja sama di berbagai sektor seperti infrastruktur, energi, hingga layanan kesehatan.

“MoU ini diharapkan bisa semakin meningkatkan kolaborasi dan kerja sama antara kedua negara,” ujar Wakil Menteri Perdagangan RI Dyah Roro Esti, yang turut memberikan opening remarks.

 

Dyah Roro mengatakan, forum ini membuka peluang bagi Indonesia dan Uzbekistan untuk memahami kebutuhan pasar masing-masing.

“Jadi bagaimana kita juga mengetahui kebutuhan-kebutuhan market di Uzbekistan,” kata Dyah Roro.

“Uzbekistan juga mengetahui potensi market di Indonesia itu seperti apa, dan business matching diadakan agar bisa saling melengkapi,” tuturnya.

Ekspor dan Impor Utama

Dalam lima tahun terakhir (2019-2023), tren perdagangan Indonesia dan Uzbekistan tumbuh 49,04 persen.

Ekspor utama Indonesia ke Uzbekistan meliputi:

-Margarin
-Lemak dan minyak hewan atau nabati
-Mesin dan aparatus elektrik
-Kopi instan

Sementara itu, Indonesia mengimpor dari Uzbekistan:

-Kalium klorida
-Pulp linter kapas
-Pompa bahan bakar
-Pengukur tinggi permukaan untuk kendaraan bermotor
-Dinatrium karbonat

 

Editor: Nirmala Maulana Achmad

Tag:  #indonesia #uzbekistan #perkuat #dagang #transaksi #bisa #tembus #8177 #triliun

KOMENTAR