Etika Makan di Jepang yang Bikin Turis Kaget, dari Sumpit sampai Seruput Mi

 Banyak orang mengira culture shock di Jepang hanya soal kereta yang tepat waktu atau kota yang super bersih.

Padahal menurut penuturan Langit, WNI yang tinggal di Jepang melalui Ohayo Jepang, etika makan justru menjadi kejutan besar bagi banyak pendatang.

Langit pertama kali menyadarinya saat berada di pesawat menuju Jepang ketika ia memperhatikan betapa rapi dan sopannya orang Jepang saat makan.

Mulai dari cara menggunakan tisu basah yang dilipat rapi hingga menata kembali sampah makanan dengan sangat teratur.

Semuanya terasa baru dan sangat berbeda dari kebiasaan umum wisatawan Indonesia.

Menurut Langit, kebiasaan kecil seperti ini menunjukkan perhatian orang Jepang terhadap kebersihan dan kenyamanan orang lain di ruang publik.

Etika sumpit juga memiliki aturan jelas seperti larangan menancapkan sumpit secara vertikal ke dalam nasi karena menyerupai ritual pemakaman.

Menekan ujung sumpit ke dasar mangkuk mie pun dianggap tidak sopan sehingga orang Jepang biasanya meletakkannya secara horizontal di atas mangkuk atau tempat sumpit.

Kebiasaan menyedot ramen atau soba dengan suara keras menjadi hal menarik karena justru menunjukkan bahwa seseorang menikmati makanan tersebut.

Langit juga mengalami bagaimana pemilahan sampah dilakukan bahkan setelah makan, mulai dari memisahkan plastik, kertas, hingga memasukkan sumpit kembali ke selongsongnya.

Di banyak restoran, pelanggan juga diharapkan mengembalikan nampan dan meninggalkan meja dalam keadaan bersih untuk pengunjung berikutnya.

Pengalaman ini membuat Langit memahami bahwa etiket makan di Jepang jauh lebih rinci dan penuh perhatian dibandingkan yang dibayangkan banyak wisatawan sebelum datang.

Baca pengalaman Langit soal etiket makan di Jepang selengkapnya di Etika Makan di Jepang, Seruput Mi Itu Tanda Nikmat

Tag:  #etika #makan #jepang #yang #bikin #turis #kaget #dari #sumpit #sampai #seruput