121
Pabrik ponsel lokal Sat Nusapersada. (Istimewa).
19:12
21 Januari 2025
Jawab Keraguan Apple, Kemenperin Buktikan SDM Indonesia Bisa Produksi Ponsel
- Apple berniat untuk membangun pabrik AirTag di Batam, Kepulauan Riau (Kepri). Nilai investasinya sekitar USD 1 miliar atau berkisar Rp 16,2 triliun. Namun nilai tersebut belum cukup. Pemerintah masih terus memaksa Apple untuk berinvestasi lebih di Indonesia, yang mana salah satunya adalah membuat pabrik ponsel atau smartphone. Disinyalir, tidak jor-jorannya Apple menggelontorkan investasi di Indonesia karena kualitas sumber daya manusia (SDM) dalam negeri yang dianggap tidak bisa membuat ponsel. Pemerintah tampak coba menjawab keraguan Apple tersebut. Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza melakukan kunjungan kerja ke PT Sat Nusapersada di Batam, Kepulauan Riau, pekan lalu. Dalam kunjungannya, Wamenperin melihat proses produksi dan perakitan ponsel pintar di pabrik yang bekerja sama dengan sejumlah brand dunia tersebut. Wamen Faisol mengatakan, Sat Nusapersada menjadi bukti bahwa Indonesia mampu memproduksi ponsel dan perangkat keras (hardware) untuk peralatan elektronik. Karena itu, dia mengundang industri ponsel global untuk menggelontorkan investasi skala besar di Indonesia. Termasuk dalam hal ini adalah Apple. “Termasuk di antaranya itu adalah Apple. Kami menyampaikan kepada Apple untuk berinvestasi membangun pabrik ponsel di Indonesia,” kata Wamenperin saat didampingi Direktur Utama PT Sat Nusapersada, Abidin Hasibuan. Sejauh ini, Sat Nusapersada bekerja sama dengan sejumlah brand global untuk memproduksi ponsel yang akan dijual di pasar Indonesia. Seluruh proses mulai dari perakitan hingga pengemasan (packaging) dilakukan di pabrik Sat Nusapersada, termasuk dua merek ponsel terbaru hasil rakitan Sat Nusapersada, yakni Honor dan Motorola. “Silakan bandingkan perusahaan-perusahaan yang sekarang ada di Indonesia dengan perusahaan-perusahaan yang selama ini menjadi partner mereka di negara-negara lain. Baik itu di Vietnam, di Malaysia, di India, maupun di Tiongkok," ujar Wamenperin. Indonesia dinilai mampu kompetitif untuk bisa mengerjakan semua proses produksi alat komunikasi seperti handphone, dengan sangat baik. Pengalaman yang dilakukan Sat Nusapersada selama bertahun-tahun, lanjut Wamenperin, membangkitkan optimisme bahwa Indonesia punya potensi besar untuk mengembangkan industri di bidang telekomunikasi. Sehingga, Wamenperin berpesan kepada para calon investor untuk tidak ragu berinvestasi di Indonesia. “Sebagai pemerintah, kami mengimbau bahwa jangan khawatir dengan potensi yang ada, dengan teknologi yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia, dengan sumber daya manusia yang ada di Indonesia,” imbuhnya. Wamen Faisol juga mendorong kepada Sat Nusapersada agar mengoptimalkan produksi dengan teknologi Internet of Things (IoT) dan kecerdasan buatan (AI), guna bersaing secara kompetitif dengan sektor industri elektronik. “Ini kesempatan besar untuk SatNusa bergerak secepat mungkin merangkul dan menjadi perusahaan yang memiliki line business di berbagai macam lini sektor usaha," tandas Wamen Faisol.
Editor: Bintang Pradewo
Tag: #jawab #keraguan #apple #kemenperin #buktikan #indonesia #bisa #produksi #ponsel