Pengusaha Lokal Ngeluh Bisnisnya Terancam Starlink, Luhut: Salahmu Tak Bisa Berkompetisi
CEO Tesla, SpaceX, dan X/Twitter Elon Musk disambut Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan di Bali, Minggu (19/5/2024). Kedatangan Elon Musk akan meresmikan layanan internet Starlink di Indonesia. [Foto: Kemenko Marves]
14:56
6 Juni 2024

Pengusaha Lokal Ngeluh Bisnisnya Terancam Starlink, Luhut: Salahmu Tak Bisa Berkompetisi

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menanggapi keluhan pengusaha lokal soal kehadiran Starlink Elon Musk yang mengancam bisnis internet di Indonesia.

"Kalau kamu enggak bisa berkompetisi ya salahmu," kata Luhut dalam acara bertajuk Ngobrol Seru: Ngobrol yang Paten-paten Aja Bareng Menko Marves yang disiarkan di YouTube, dikutip Kamis (6/6/2024).

Luhut mengatakan kalau alasan Starlink masuk ke Indonesia karena Pemerintah ingin memberikan kesempatan yang sama untuk semua pihak. Kedatangan Starlink pun dinilainya juga bisa menguntungkan rakyat.

"Sebenarnya kami mau memberikan kesempatan yang sama buat semua orang, dan saya kira (Starlink) akan memberikan juga servis yang bagus pada rakyat banyak, yang paling diuntungkan siapa sih? Ya masyarakat kan?" beber dia.

Baca Juga: Starlink Elon Musk Masuk Indonesia, Luhut: Sekarang Tak Perlu Ada BTS!

Luhut menilai kalau harga Starlink yang lebih murah akan mempermudah masyarakat yang biasa berlangganan dari perusahaan telekomunikasi lain.

Dicontohkan dia, orang-orang yang bekerja di bidang kesehatan dan berlokasi di wilayah terpencil akan sangat terbantu.

Kerja sama Menkes Budi Gunadi Sadikin dan Elon Musk untuk menyediakan internet Starlink di puskesmas daerah terpencil di Indonesia. [Dok. Kemenkes]Kerja sama Menkes Budi Gunadi Sadikin dan Elon Musk untuk menyediakan internet Starlink di puskesmas daerah terpencil di Indonesia. [Dok. Kemenkes]

"Jadi sekarang ini, orang kesehatan dengan Starlink, kan costnya jauh lebih murah tuh daripada telko-telko lain. Itu di daerah terpencil dia bisa mendapatkan saran dari dokter berpengalaman di Jakarta. Sampai pada titik operasi juga dari jarak jauh bisa dilakukan juga dari Jakarta," tuturnya.

Luhut juga mengatakan kalau munculnya Starlink bisa menggantikan layanan internet yang dihadirkan dari base transceiver station alias menara BTS.

"Coba kalau kita lihat kemarin ini, BTS-BTS itu, sekarang enggak perlu ada BTS-BTS, kan sudah ada starlink?" timpal Luhut

Baca Juga: XL Axiata Luncurkan Paket Baru Bebas Puas, Harga Mulai Rp2.000

Menurutnya, kehadiran Starlink bisa membantu aspek pendidikan hingga kesehatan di Indonesia. Selain itu, Starlink juga bisa menjangkau wilayah-wilayah yang belum mendapatkan akses internet alias blank spot.

"Nah kalau blank spot-nya makin kurang, komunikasi kita bisa lebih bagus lagi ke daerah-daerah terpencil untuk memberikan servis kesehatan dan juga servis pendidikan," pungkasnya.

Keluhan pengusaha

Sebelumnya beberapa pengusaha internet lokal sudah mengeluhkan kehadiran internet Starlink milik Elon Musk. Mereka adalah Telkom, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), hingga Asosiasi Satelit Indonesia (ASSI).

Direktur Wholesale Bogi Witjaksono beralasan, Starlink kini sudah memiliki layanan langsung ke ponsel atau yang dikenal sebagai direct to cell. 

Telkomsat x Starlink. [Telkom]Telkomsat x Starlink. [Telkom]

Bogi mengakui kalau kemampuan direct to cell Starlink masih dalam tahap rendah karena hanya berlaku untuk pesan singkat (SMS). Namun ke depannya Starlink bisa mengakses langsung smartphone dalam waktu dekat.

"Ini yang memungkinkan Starlink bisa mengakses langsung telepon seluler dalam waktu dekat. Meskipun sekarang sudah bisa, tetapi hanya untuk emergency atau SOS, maupun short messages," kata Bogi saat Rapat Dengar Pendapat Komisi VI DPR RI yang disiarkan virtual, Kamis (30/5/2024).

Atas alasan itu, Bogi meminta pemerintah untuk turun tangan mengurus Starlink di Indonesia. Ia mengaku kalau secara teknologi, Telkom tidak bisa membendung kehadiran produk tersebut.

"Dalam konteks untuk layanan langsung ke pelanggan, di sini mungkin memang kami, seperti disampaikan beberapa kali, ini perlu negara hadir, karena kami secara teknologi di sini tidak bisa membendung ini," pinta dia.

Omongan bos Telkom ini pun ditanggapi Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Muhammad Arif. Ia juga mengaku kalau pihaknya ikut khawatir soal kehadiran Starlink milik Elon Musk yang baru saja diresmikan.

Ketua Umum APJII Muhammad Arif saat ditemui di Universitas Paramadina, Jakarta, Jumat (31/5/2024). [Suara.com/Dicky Prastya]Ketua Umum APJII Muhammad Arif saat ditemui di Universitas Paramadina, Jakarta, Jumat (31/5/2024). [Suara.com/Dicky Prastya]

Alasannya, layanan internet berbasis satelit itu nantinya bisa menyediakan jaringan seluler langsung ke ponsel, atau yang disebut direct to cell.

"Kalau sampai direct to cell sih itu benar-benar kami hulu ke hilir bisa habis," kata Arif saat ditemui di Universitas Paramadina, Jumat (31/5/2024).

"Kalau Telkom ketar-ketir gimana yang lain?" lanjutnya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Asosiasi Satelit Indonesia (Sekjen ASSI), Sigit Jatiputro mengutarakan, harga Starlink lebih murah apabila dibandingkan pemain lokal.

Ia mencontohkan, harga lokal yang paling murah untuk layanan Very Small Aperture Terminal (VSAT) unlimited milik pengusaha lokal bisa Rp 3,5 juta per bulan. Sedangkan harga internet Starlink hanya dijual Rp 750 ribu.

Selain itu, harga perangkat Starlink juga dinilainya lebih murah karena dibanderol Rp 7,8 juta yang kini diskon menjadi Rp 4.680.000. Sedangkan harga perangkat milik pengusaha lokal paling murah Rp 9,1 juta.

Sekjen Asosiasi Satelit Indonesia (ASI) Sigit Jatiputro saat ditemui di Kantor KPPU, Jakarta, Rabu (29/5/2024). [Suara.com/Dicky Prastya]Sekjen Asosiasi Satelit Indonesia (ASI) Sigit Jatiputro saat ditemui di Kantor KPPU, Jakarta, Rabu (29/5/2024). [Suara.com/Dicky Prastya]

Melihat harga Starlink lebih murah, Sigit mengakui kalau perusahaan milik Elon Musk itu bakal mengancam pemain lokal. Meskipun baru hadir 1-2 minggu di Indonesia, ia blak-blakan bisnis satelit lokal sudah terasa mulai menurun.

"Walaupun ini baru 1-2 minggu, tapi sudah terasa penurunan di eksisting (bisnis lokal). Jadi menurut saya kalau dibilang mengganggu, sudah terasa penurunan penjualan eksisting VSAT lokal," keluhnya. 

Sigit memang belum mengetahui seberapa besar efek penurunan bisnis lokal dengan kehadiran Starlink di Indonesia. Namun ia memprediksi kalau perusahaan dalam negeri tidak akan bertahan dalam waktu setahun ke depan.

"Saya tidak tahu tapi kalau diambil ekstremnya mungkin pemain VSAT dalam negeri tidak akan bertahan dalam setahun," imbuhnya. 

Sigit menjelaskan, jumlah pemain bisnis satelit di Indonesia mencapai 15. Kebanyakan semua perusahaan itu menyediakan layanan untuk kategori bisnis seperti tambang atau wilayah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal).

Kini, Starlink juga menyediakan layanan internet untuk kalangan bisnis maupun residensial (individu). Menurutnya, 15 pemain bisnis satelit lokal sudah terimbas dengan perusahaan milik Elon Musk tersebut.

"Ada 15 pemain perusahaan merasakan hal yang sama menurut saya," curhat dia.

"Semua kalah dari sisi harga, jauh banget, bagaimana mau survive?" ketusnya.

Editor: Dicky Prastya

Tag:  #pengusaha #lokal #ngeluh #bisnisnya #terancam #starlink #luhut #salahmu #bisa #berkompetisi

KOMENTAR