Tetap Waspada, Masalah Terkait AI dan Pelanggaran Privasi Diprediksi Akan Semakin Banyak Terjadi di 2025
Ilustrasi: Teknologi AI. (Frolopiaton Palm/Freepik).
20:24
6 Desember 2024

Tetap Waspada, Masalah Terkait AI dan Pelanggaran Privasi Diprediksi Akan Semakin Banyak Terjadi di 2025

- Tahun Baru 2025 di depan mata. Kurang dari sebulan lagi, kita akan memasuki tahun yang baru dan meninggalkan tahun 2024 dengan segala kenangan dan peristiwa di dalamnya.   Termasuk juga masalah keamanan siber.  Menurut laporan terbaru Kaspersky, kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) akan menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, sementara masalah privasi seputar data biometrik dan teknologi canggih akan menjadi pusat perhatian pada tahun 2025.    Prakiraan ini merupakan bagian dari seri tahunan Kaspersky Security Bulletin, yang memberikan gambaran tentang tren dan ancaman keamanan siber yang diperkirakan akan memengaruhi konsumen di tahun mendatang.  

  Kecerdasan buatan diprediksi akan terintegrasi sepenuhnya ke dalam kehidupan sehari-hari pada tahun 2025, menjadi utilitas standar alih-alih teknologi baru. Dengan sistem operasi terkemuka seperti iOS dan Android yang meluncurkan fitur-fitur yang disempurnakan dengan AI, orang-orang akan semakin bergantung pada AI untuk komunikasi, alur kerja, dan tugas-tugas kreatif.    Namun, normalisasi ini juga membawa tantangan, terutama karena deepfake yang dipersonalisasi menjadi semakin canggih tanpa adanya alat deteksi yang andal.    Selain itu, penekanan yang semakin besar pada privasi diharapkan akan mengarah pada peraturan baru yang memperkuat kontrol pengguna atas data pribadi. Pada tahun 2025, individu dapat memperoleh hak untuk memonetisasi data mereka, mentransfernya dengan mudah di seluruh platform, dan mendapatkan manfaat dari proses persetujuan yang disederhanakan.    Kerangka kerja global, seperti GDPR Uni Eropa dan CPRA California, terus menginspirasi reformasi di seluruh dunia, sementara teknologi penyimpanan yang terdesentralisasi dapat semakin memperkuat otonomi pengguna atas informasi mereka.   

  Selain itu, perusahaan riset dan keamanan siber ini juga memprediksi kalau penjahat dunia maya diperkirakan akan menargetkan peluncuran game, konsol, dan film terkemuka pada tahun 2025. Judul-judul seperti Mafia: The Old Country, Civilization VII, dan Death Stranding 2, serta Nintendo Switch 2 yang diantisipasi, kemungkinan akan menarik penipuan yang melibatkan pra-pemesanan palsu, rootkit palsu, dan unduhan berbahaya.    Demikian pula, film-film blockbuster seperti Superman dan Jurassic World Rebirth dapat memicu kampanye phishing dan penipuan barang dagangan palsu yang ditujukan pada basis penggemar yang antusias.   Yang menjadi sorotan Kaspersky juga adalah polarisasi politik yang meningkat diperkirakan akan memperburuk perundungan siber pada tahun 2025. Algoritme media sosial yang memperkuat konten yang memecah belah, dikombinasikan dengan ketersediaan luas alat AI untuk membuat deepfake dan posting yang direkayasa, kemungkinan akan mengintensifkan pelecehan daring.   Perundungan siber lintas batas juga dapat meningkat karena platform global memfasilitasi penargetan individu berdasarkan keyakinan politik mereka.    Perlu diwaspadai juga, seiring dengan semakin bergesernya ekonomi global ke model berbasis langganan, peningkatan penipuan terkait promosi langganan palsu diperkirakan akan marak terjadi.   

  Penjahat dunia maya diperkirakan akan membuat layanan palsu yang meniru platform yang sah, yang bertujuan untuk menipu pengguna agar memberikan informasi pribadi dan keuangan, yang mengakibatkan pencurian identitas dan kerugian finansial.    Selain itu, pertumbuhan sumber daya tidak resmi yang menyediakan akses diskon atau gratis ke layanan berlangganan diperkirakan akan menjadi vektor ancaman yang signifikan, yang membuat pengguna rentan terhadap serangan phishing, malware, dan pelanggaran data.   “Menjelang tahun 2025, dampak paling signifikan terhadap konsumen diperkirakan akan muncul dari persimpangan antara inovasi dan regulasi. Kemajuan dalam kecerdasan buatan, perlindungan privasi, dan kerangka kerja kepemilikan data akan mengubah cara orang berinteraksi dengan teknologi dan mengelola kehidupan digital mereka," kata Anna Larkina, pakar privasi Kaspersky.   Dirinya melanjutkan, perkembangan ini memiliki potensi yang sangat besar tetapi juga membutuhkan pengawasan yang cermat untuk memastikan kepentingan konsumen terpenuhi dengan tepat.       

Editor: Bintang Pradewo

Tag:  #tetap #waspada #masalah #terkait #pelanggaran #privasi #diprediksi #akan #semakin #banyak #terjadi #2025

KOMENTAR