Awas Ketipu Penukaran Uang Baru, Ini Tips Mengenali Ciri-ciri Uang Palsu
Ilustrasi: Barang bukti mata uang dolar dan rupiah palsu. (Dery Ridwansah/JawaPos.com).
15:40
5 April 2024

Awas Ketipu Penukaran Uang Baru, Ini Tips Mengenali Ciri-ciri Uang Palsu

Sebagai momen sakral umat Islam yang ditandai dengan keriangan, silaturahmi, hingga tradisi bagi-bagi Tunjangan Hari Raya (THR), hadirnya Ramadhan kembali mengundang kegembiraan bagi banyak orang. Namun, di balik euforia tersebut, ada risiko yang sering terlupakan yaitu peredaran uang palsu.   Uang palsu rentan beredar di Ramadhan dan Lebaran Idul Fitri lantaran biasanya aktivitas belanja masyarakat meningkat tajam dalam dua momen tersebut. Belum lagi tren menukar uang baru untuk dibagikan kepada sanak famili juga biasanya meningkat jelang Lebaran.   Selain kanal penukaran uang resmi dari Bank Indonesia (BI), banyak juga para penjaja uang baru yang biasa mangkal di pinggir jalan saat jelang Lebaran. Ini yang wajib diwaspadai, niat hati menukar uang baru, malah bisa dapat uang palsu.  

  Dalam upaya memerangi uang palsu, Nawakara sebagai salah satu perusahaan keamanan terkemuka, melalui anak perusahaannya Nawakara Arta Kencana aktif dalam memberikan edukasi kepada masyarakat yang tak hanya fokus pada aspek keamanan fisik, pengamanan informasi hingga transaksi finansial juga penting.    CEO Nawakara Arta Kencana, Iman Sujudi mengatakan pentingnya menjaga transaksi keuangan dan waspada beredarnya uang palsu menjelang lebaran. Menurutnya, kejahatan ekonomi ini cenderung meningkat saat banyak transaksi keuangan terjadi, termasuk saat pembagian THR.    "Dengan meningkatnya transaksi keuangan selama momen berbagi kebahagiaan ini, kita dapat mencegah kerugian ekonomi dan bertanggung jawab atas keamanan finansial kita hingga orang-orang di sekitar kita. Kerja sama dengan BI dan aparat keamanan menjadi bagian penting dalam strategi Nawakara Arta Kencana untuk menanggulangi masalah uang palsu, terutama menjelang Lebaran," jelas Iman melalui keterangannya.   Sebagai bentuk antisipasi, Nawakara mengimbau saat mendapatkan uang dalam bentuk cash masyarakat dapat melakukan beberapa tips. Berikut selengkapnya.  

  Metode 3D   Bank Indonesia telah menetapkan metode 3D (dilihat, diraba, diterawang) sebagai strategi utama untuk memverifikasi keaslian uang Rupiah yang mendetail. Saat dilihat, ciri-ciri visual seperti warna yang cerah dan detail yang tajam, termasuk watermark dan hologram, membantu membedakan uang asli dari yang palsu.    Apabila diraba, tekstur kertas uang asli memiliki karakteristik unik karena menggunakan bahan khusus yang tidak umum, memberikan sensasi khas saat disentuh yang berbeda dari kertas biasa.    Lebih lanjut, diterawang menggunakan cahaya memperlihatkan fitur keamanan internal seperti benang pengaman dan cetakan khusus yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang tanpa pencahayaan yang tepat.   Selain itu, penting juga untuk memeriksa nomor seri dan detail lainnya pada uang. Pemalsu sering kali mengabaikan atau tidak mampu mereplikasi detail-detail halus ini dengan akurat. Dengan fokus pada ciri-ciri tersebut, masyarakat dapat secara signifikan mengurangi risiko tertipu oleh uang palsu, memastikan keamanan finansial mereka dalam transaksi sehari-hari.  

  Tukar di tempat resmi   Untuk mengamankan THR dari risiko uang palsu saat Lebaran, langkah penting yang perlu dilakukan adalah menukarkan uang hanya di tempat yang resmi dan terverifikasi seperti Bank. Institusi seperti Bank memiliki sistem deteksi uang palsu yang canggih, dan menawarkan jaminan lebih tinggi terhadap keaslian uang yang diterima.   Jangan lupa untuk lapor ke pihak berwajib   Menemukan atau menerima uang palsu bukan hanya situasi yang tidak menyenangkan, tetapi juga berpotensi merugikan. Untuk itu, sangat penting untuk segera melaporkan temuan tersebut kepada otoritas yang berwenang, seperti Bank Indonesia atau kantor kepolisian terdekat.   Bank Indonesia dan kepolisian memiliki protokol khusus untuk menangani laporan tentang uang palsu, yang tidak hanya bertujuan melindungi masyarakat dari kerugian finansial tetapi juga memastikan bahwa pelaku di balik peredaran uang palsu tersebut dapat diidentifikasi dan ditindak.   

  Dengan demikian, setiap laporan yang masuk menjadi bagian dari basis data yang lebih besar, yang membantu dalam analisis dan strategi pencegahan ke depan.   Saat melaporkan, Anda akan diminta untuk memberikan informasi detail tentang uang palsu yang ditemukan, termasuk mencantumkan nominal, seri uang, dan bagaimana Anda memperolehnya.    Informasi ini sangat krusial karena dapat membantu dalam investigasi dan akhirnya menemukan sumber peredaran uang palsu tersebut. Laporan ini akan membantu bank untuk meningkatkan sistem keamanan dan mencegah peredaran uang palsu.

Editor: Banu Adikara

Tag:  #awas #ketipu #penukaran #uang #baru #tips #mengenali #ciri #ciri #uang #palsu

KOMENTAR