Kisah Guru PAUD dan SMP Pakai Canva untuk Bikin Materi, Karyanya Dipamerkan
- Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) bekerja sama dengan platform desain grafis Canva, menggelar konferensi pendidikan dan gelar karya "Guru Hebat, Indonesia Cerdas" pada Selasa (11/11/2025) di gedung Kemendikdasmen, Senayan, Jakarta Pusat.
Selain konferensi, acara ini juga diramaikan dengan pameran karya dari para guru yang membuat materi pembelajaran lewat aplikasi Canva.
Mereka yang berkesempatan memamerkan karyanya, merupakan "Duta Canva", yaitu orang yang aktif menggelorakan Canva Pendidikan/Education (platform desain grafis Canva yang tersedia gratis untuk pengajar dan pelajar di Indonesia).
Laela Qodariah, salah satu pengajar di PAUD KB Al-Fadilah, Jawa Barat, membagikan pengalamannya memakai Canva untuk membuat materi pembelajaran coding bagi pelajar tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Sejumlah karya buatan duta Canva yang menggunakan aplikasi Canva Pendidikan, dipamerkan dalam konferensi pendidikan dan gelar karya Guru Hebat, Indonesia Cerdas pada Selasa (11/11/2025) di gedung Kemendikdasmen, Senayan, Jakarta Pusat.
Laela awalnya kurang percaya diri dengan kemampuannya dalam mengolah desain grafis di aplikasi Canva. Apalagi, dia menilai dirinya hanya guru PAUD, sementara guru-guru lain bisa dibilang "Pro".
Kendati demikian, dia memberanikan diri mengembangkan materi coding untuk anak usia dini, ditunjang dengan berbagai pelatihan dari Canva maupun Kemendikdasmen.
"Coding itu bukan sekadar komputerisasi saja. Menyambungkan obyek pun merupakan dasar coding. Anak-anak kan suka warna, bentuk dan gambar. Dari situ saya mulai terpikir buat seperti ini saja, yang menghubungkan pemanfaatkan pembelajaran interaksi dan kreativitas," kata Laela, sembari menunjukkan materi pembelajaran coding yang dipamerkan di Kemendikdasmen, kepada KompasTekno.
Tampilan materi pembelajaran coding buatan Laela dari aplikasi Canva Pendidikan juga bisa dilihat pada foto berikut.
Materi coding untuk PAUD buatan duta Canva Laela Qodariah, salah satu pengajar di PAUD KB Al-Fadilah.
Guru sekaligus kreator konten ini tak menampik bahwa dia juga menghadapi tantangan tersendiri ketika membuat konten di Canva. Salah satu tantangannya adalah mencari ide konten.
Sementara untuk penggunaan aplikasi Canva sendiri, menurut Laela begitu mudah. Terlebih, aplikasi ini juga menyediakan beragam template yang bisa dimodifikasi untuk pembuatan materi pembelajaran.
"Pernah (stuck) kok warna terus (fokus pembelajarannya). Tapi kemudian berganti ke angka, lalu ke warna lagi, selanjutnya ke bentuk misalnya segitiga. Karena ternyata coding itu sangat luas," ujar Laela.
Adapun materi coding untuk PAUD buatan Laela dibagikan di aplikasi Canva Pendidikan. Pengguna bisa mencarinya menggunakan kata kunci "Koding huruf", "koding buah" dan lain sebagainya.
Materi pembelajaran itu bisa diunduh oleh pengguna lain kemudian dicetak sebagai materi edukasi bagi anak-anak.
Guru IPA juga pakai Canva
Selain Laela, Renilda Aphua, salah satu guru pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SMP PL Santo Albertus, Kalimantan Barat juga membagikan pengalamannya memakai aplikasi Canva Pendidikan.
Renilda bahkan sudah menggunakan aplikasi desain grafis ini sejak sebelum pandemi tahun 2019, tetapi kian intens di tahun tersebut.
"Di tahun itu kan kami sulit berkomunikasi dengan murid. Kadang murid perlu sesuatu yang menyenangkan, kalau hanya diberikan tulisan, tugas, kurang menarik," kata Renilda kepada KompasTekno.
"Karena itu dibuatkanlah semacam pengumuman, flyer yang cantik, lembar kerja, materi presentasi yang menarik. Mereka tidak perlu print lagi," kata Renilda.
Renilda Aphua, salah satu guru pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SMP PL Santo Albertus, Kalimantan Barat
Awalnya, Renilda mengaku kerap memakai Canva untuk membuat konten sederhana seperti lembar kerja dan materi presentasi.
Namun seiring waktu, dia kian rutin menggunakan aplikasi desain grafis ini untuk membuat materi pembelajaran yang lebih advance, termasuk untuk membuat game edukasi, kartu permainan penunjang pembelajaran dan lain sebagainya.
Renilda juga aktif membagikan karyanya dari Canva Pendidikan ke guru-guru lain, baik di satu sekolah maupun lintas lembaga pendidikan.
Dia juga sering berbagi materi Canva bersama guru di wilayah terpencil di sekitar Kalimantan Barat yang berbatasan dengan Kalimantan Tengah.
"Saya sudah pernah berkeliling ke daerah terpencil, tentunya dengan kolaborasi. Banyak sekali guru yang membutuhkan (materi pembelajaran modern). Canva masuk dan cocok. Mereka manfaatkan untuk bikin absen, media belajar, jadwal pelajaran yang menarik, dan lain sebagainya," jelas Renilda.
Walau terpencil, wilayah yang didatangi Renilda itu sudah tercakup oleh jaringan internet yang disediakan oleh sejumlah perusahaan swasta yang beroperasi di wilayah setempat.
Bila pun akses jaringannya sulit, para pendidik dapat mencari sinyal terlebih dahulu untuk mencetak materi pembelajaran dan dibagikan ke pelajar.
Dalam acara konferensi pendidikan dan gelar karya "Guru Hebat, Indonesia Cerdas" sendiri, Renilda tidak berperan membagikan karyanya dari Canva Education seperti Duta Canva lainnya.
Pasalnya, dia mengaku bertugas menjadi koordinator yang mengorganisir Duta Canva agar acara berlangsung dengan lancar.
Setidaknya, ada 10 karya dari para guru Duta Canva yang dipamerkan dalam acara ini. Mereka berasal dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Papua, Bali, Jepara, Tangerang, Riau, NTB, Cilegon, Jogja, dan Kalimantan Selatan.
Tag: #kisah #guru #paud #pakai #canva #untuk #bikin #materi #karyanya #dipamerkan