Cara Cerdas Membeli Mobil Listrik Baru atau Bekas di Tengah Perang Harga Pabrikan Tiongkok, Jangan Sampai Rugi!
- Demam mobil listrik tengah melanda pasar otomotif global, termasuk Indonesia. Namun di balik gencarnya promosi dan insentif pemerintah, tren ini juga diwarnai fenomena yang tak bisa diabaikan yakni perang harga antar produsen, terutama dari pabrikan Tiongkok, yang membuat nilai mobil listrik cepat terkoreksi, baik untuk unit baru maupun bekas.
Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri bagi calon pembeli yang ingin beralih ke kendaraan ramah lingkungan. Harga yang turun drastis dalam waktu singkat bisa menjadi dilema, apakah sekarang waktu yang tepat membeli, atau sebaiknya menunggu harga stabil?
Harga Cepat Turun, Pembeli Harus Lebih Cermat
Masuknya merek-merek asal Tiongkok seperti BYD, Wuling, hingga Chery ke pasar Indonesia memang mengguncang lanskap otomotif. Strategi harga agresif yang mereka terapkan memaksa merek Jepang dan Eropa ikut menyesuaikan.
Dalam setahun terakhir, sejumlah model mobil listrik bahkan terkoreksi hingga puluhan juta rupiah. Atau bahkan mencapai setengah harganya.
Penurunan ini tentu menguntungkan bagi pembeli baru, tapi membuat harga jual kembali (resale value) mobil listrik jadi lebih cepat turun dibandingkan mobil bensin konvensional. Maka, sebelum membeli, penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor teknis dan finansial secara matang.
Mengutip laman Caroline dan Adira, ada beberapa tips membeli mobil listrik yang perlu diketahui. Pertama, evaluasi kebutuhan dan anggaran.
Tentukan dulu apakah mobil listrik benar-benar sesuai dengan pola penggunaan Anda. Jika hanya digunakan untuk perjalanan dalam kota, model berjarak tempuh menengah mungkin sudah cukup, sehingga bisa menekan biaya awal.
Lalu periksa daya listrik rumah. Pastikan daya listrik di rumah cukup untuk pengisian baterai. Umumnya, dibutuhkan daya minimal 2.200 VA untuk pengisian ringan, namun idealnya di atas 3.500 VA agar tidak mengganggu kebutuhan listrik rumah tangga lain.
Kemudian perhatikan kapasitas baterai dan jarak tempuh. Semakin besar kapasitas baterai, semakin jauh jarak tempuh yang bisa dicapai. Namun, kapasitas besar juga berarti harga lebih tinggi dan waktu pengisian lebih lama.
Lalu, pahami infrastruktur pengisian daya (SPKLU). Cek lokasi SPKLU di sekitar rumah, kantor, atau rute harian Anda. Aplikasi seperti PLN Mobile kini memudahkan pencarian titik pengisian publik.
Pastikan juga untuk teliti terhadap garansi baterai. Baterai adalah komponen paling mahal. Pastikan Anda mendapat garansi minimal 8 tahun atau 160.000 km. Jangan ragu menanyakan detail cakupan garansi, termasuk kemungkinan degradasi performa baterai.
Terakhir, hitung biaya operasional dan perawatan. Meski mobil listrik hemat energi dan minim perawatan mesin, biaya penggantian baterai bisa mencapai puluhan juta rupiah. Bandingkan total biaya kepemilikan (TCO) dengan mobil bensin untuk jangka panjang dan manfaatkan insentif pemerintah.
Sementara untuk mobil listrik bekas beda lagi. Pasar mobil listrik bekas kini mulai ramai, tapi pembeli perlu ekstra hati-hati. Turunnya harga mobil baru otomatis menekan harga bekas, namun kondisi baterai menjadi faktor penentu utama nilai jual.
Periksa riwayat kendaraan. Pastikan mobil memiliki catatan servis resmi, termasuk data pengisian daya.
Cek kondisi baterai. Mintalah laporan State of Health (SOH) baterai. Nilai di atas 80 persen masih tergolong baik dan lakukan test drive untuk merasakan langsung performa akselerasi dan regenerasi daya baterai.
Pastikan legalitas surat-surat lengkap.
Termasuk STNK, BPKB, dan faktur pembelian, agar tidak ada masalah di kemudian hari.
Kapan Waktu Terbaik Membeli Mobil Listrik?
Melihat tren harga yang terus terkoreksi, analis otomotif menilai bahwa tahun 2025 masih akan menjadi masa transisi bagi pasar mobil listrik Indonesia. Pasar akan semakin kompetitif, dan teknologi baterai akan terus berkembang, yang berarti harga mobil listrik kemungkinan masih bisa turun lagi.
Namun bagi Anda yang sudah siap secara finansial dan infrastruktur rumah, tidak ada salahnya membeli sekarang, terutama jika ada program subsidi dan promo dealer. Yang terpenting, belilah mobil listrik bukan karena tren, tapi karena memang sesuai kebutuhan dan kemampuan jangka panjang.
Tag: #cara #cerdas #membeli #mobil #listrik #baru #atau #bekas #tengah #perang #harga #pabrikan #tiongkok #jangan #sampai #rugi