Kronologi Konflik Elon Musk dan Trump Menit ke Menit, dari Mundur hingga ''Kill Bill''
CEO Tesla Elon Musk menerima kunci dari Presiden AS Donald Trump di Ruang Oval Gedung Putih pada 30 Mei 2025 di Washington, DC. Musk, yang menjabat sebagai penasihat Trump dan memimpin Departemen Efisiensi Pemerintah, mengumumkan bahwa ia akan meninggalkan perannya dalam pemerintahan Trump untuk kembali fokus pada bisnisnya.(KEVIN DIETSCH / AFP)
11:00
7 Juni 2025

Kronologi Konflik Elon Musk dan Trump Menit ke Menit, dari Mundur hingga ''Kill Bill''

- Dulu kawan kini lawan. Begitulah kira-kira hubungan antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan CEO perusahaan roket SpaceX-Tesla, Elon Musk saat ini.

Sebelum menjabat sebagai Presiden AS ke-27, Trump rutin bertemu dengan Musk dalam beberapa momen. Musk juga terlibat dalam sejumlah kampanye Trump dan aktif mendukung Trump di media sosialnya.

Sebagai "hadiah", Musk diberi kursi spesial di pemerintahan Trump sebagai kepala efisiensi pemerintah alias Department of Government Efficiency (DOGE) pada Januari 2025 lalu.

Namun per 30 Mei 2025, Musk resmi mundur dari jabatan tersebut. Pada saat itu, Musk mengatakan bahwa ia tetap akan menjadi "teman" dan "penasihat" di pemerintahan Trump.

Meski demikian, setelah mundur dari kursi pemerintahan AS, hubungan Trump dan Musk mulai memburuk. 

Perseteruan publik antara Trump dan Musk memanas pada pekan ini, dimulai setelah Musk mengkritik Rancangan Undang-Undang (RUU) "One Big Beautiful Bill" pada Selasa (3/6/2025) lalu.

RUU yang diajukan Trump kepada DPR AS pada 16 Mei 2025 ini mengubah sejumlah kebijakan dalam berbagai sektor, mulai dari ekonomi, sosial, lingkungan, hingga pertahanan.

RUU ini bisa disebut sebagai RUU rekonsiliasi karena dapat mengubah ketentuan terhadap pajak dan anggaran AS. Namun, RUU ini menjadi kontroversi di AS karena dianggap dapat meningkatkan nilai defisit negara tersebut.

Konflik antar keduanya lantas memuncak pada 5 Juni 2025. Kronologi lengkap perseteruan Trump dan Musk sejak 3 Juni 2025 kemarin adalah sebagai berikut, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari berbagai sumber, Sabtu (7/6/2025).

3 Juni 2025

Kepala Departemen Efisiensi Pemerintahan (DOGE) Amerika Serikat, Elon Musk (kiri) saat bertemu Presiden AS Donald Trump (kanan) di Ruang Oval Gedung Putih, Washington DC, 11 Februari 2025.AFP/JIM WATSON Kepala Departemen Efisiensi Pemerintahan (DOGE) Amerika Serikat, Elon Musk (kiri) saat bertemu Presiden AS Donald Trump (kanan) di Ruang Oval Gedung Putih, Washington DC, 11 Februari 2025.

13.31: Musk mengunggah sebuah posting di X yang menyebut RUU Big Beautiful Bill (BBB) sebagai RUU baru yang "menjijikan". Ia juga mengatakan tak kuat dengan kebijakan-kebijakan yang ada di dalamnya dan menyebut pihak yang mendukung RUU tersebut "tak tahu malu". 

4 Juni 2025

02.07: Musk mengunggah sederet postingan X yang mengkritik RUU BBB. Ia juga menyebut bahwa RUU ini akan membuat AS merugi dan melampaui penghematan biaya yang telah dicanangkan DOGE.

13.59: Trump mengunggah screenshot di akun Truth Social. Screenshot tersebut adalah terkait posting Musk soal pengunduran dirinya dari posisi DOGE.

5 Juni 2025 

10.52: Musk setuju dan mengatakan "ya" pada suatu posting yang mengeklaim bahwa mayoritas orang di Partai Republik (partai asal Trump) sepakat menolak RUU BBB.

11.20: Musk memuji posting lawas Trump soal ketidaksukaannya terkait kebijakan kenaikan pagu utang AS yang diterapkan Partai Republik. Pujian Musk berbunyi "kata-kata yang bijaksana".

11.46: Musk kembali mengutip posting lawas Trump soal anggaran AS yang tidak seimbang dan bisa menimbulkan defisit. Musk menyindir bahwa ia "sangat sepakat" dengan posting Trump ini.

12.01: Trump tampaknya mulai gerah dengan kelakuan Musk di media sosial. Dalam Kantor Oval (Oval Office) di Gedung Putih, Washington, AS, ia mengatakan sangat kecewa dengan apa yang dilakukan Musk. Ia juga berkata bahwa hubungannya dan Elon Musk kini sedang "retak", dan mungkin tak akan "terjalin dengan baik lagi" di masa depan.

12.10: Musk menyindir RUU BBB dengan mengganti kata "Big" alias besar menjadi "Slim" atau ramping. Maksud penggantian kata ini adalah soal RUU BBB yang sarat akan anggaran ekstra yang dirasa tak perlu dan menghamburkan anggaran negara. Anggaran ekstra tersebut, menurut Musk, bisa dipangkas sedemikian rupa, sehingga dari Big bisa menjadi Slim.

12.25: Musk memberikan klarifikasi soal pernyataan Trump yang mengatakan bahwa "padahal Musk sangat tahu betul isi dari RUU BBB ini, lebih dari siapapun". Musk mengaku ia tak pernah ditunjukkan dokumen terkait RUU BBB sekalipun pada saat ia menjabat sebagai ketua DOGE. 

12.46: Dalam sebuah posting X, Musk menyebut Trump tidak tahu terima kasih. Sebab, Musk mengatakan bahwa jika tak ada bantuan dari dirinya, Trump tak akan menjadi presiden AS seperti sekarang.

13.44: Musk kembali melontarkan sindiran dengan mengganti kata "Beautiful" menjadi "Ugly", lantaran RUU BBB akan meningkatkan defisit AS hingga 2,5 triliun dollar AS (sekitar Rp 40.645 triliun).

13.48: Musk mengunggah posting singkat "Kill Bill" yang sederhananya mengajak para pengikutnya untuk menolak RUU BBB. Posting ini juga menjadi referensi dari film Kill Bill (2003) yang bercerita tentang pembalasan dendam dari karakter utama di film tersebut.

13.57: Musk berencana untuk membuat partai politik baru di AS untuk merangkul semua pihak yang ada di tengah-tengah Partai Republik dan Partai Demokrat. 

Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat berbicara di Oval Office Gedung Putih, Washington DC, 5 Mei 2025.AFP/JIM WATSON Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat berbicara di Oval Office Gedung Putih, Washington DC, 5 Mei 2025.

14.37: Trump mengunggah posting di Truth Social dan mengatakan bahwa Musk kini sudah "gila". Sebelumnya, Trump juga telah meminta Musk untuk mundur dan Trump menghapus kebijakan soal mobil listrik (EV) untuk mengajak warga AS membeli EV. Di saat yang sama, Trump juga mengatakan bahwa hal yang paling efisien untuk menghemat anggaran adalah menghapus subsidi pemerintah yang diberikan kepada perusahaan Elon Musk (SpaceX dan Tesla). 

14.48: Musk mengonfirmasi bahwa ketidaksetujuannya soal RUU BBB adalah bukan soal subsidi pemerintah di industri EV atau keterkaitannya dengan bisnis EV, terutama Tesla.

15.10: Musk mengeklaim bahwa Trump memiliki keterlibatan dan ada dalam dokumen kasus perdagangan seks Jeffrey Epstein.

16.06: Trump mengatakan tak khawatir apabila Elon berkhianat. Ia lanjut mengatakan bahwa RUU BBB ini bisa memberikan efisinsi hingga 1,6 triliun dollar AS (sekitar Rp 26.012 triliun). Jika tak diresmikan, akan terjadi kekacauan, seperti peningkatan pajak hingga 68 persen.  

16.09: Musk emosi dan mengancam akan menghentikan misi SpaceX Dragon. Ini adalah misi untuk membawa pulang astronot NASA dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (International Space Station/ISS). Jika dihentikan, astronot NASA otomatis tidak bisa pulang ke Bumi. 

16.11: Musk sepakat dan bilang "ya" terkait pemakzulan terhadap Trump yang diserukan beberapa warga X. 

16.26: Musk memprediksi bahwa tarif pajak yang diterapkan Trump akan membuat AS memasuki masa resesi ekonomi di akhir tahun 2025.

16.48: Terkait klaim Trump dan Jeffrey Epstein sebelumnya, Sekretaris Gedung Putih, Karoline Leavitt mengatakan bahwa Musk menggunakan hal ini sebagai alasan bahwa ia tak suka RUU BBB tak mencakup kebijakan-kebijakan yang menguntungkan perusahaan Musk. Karoline lantas menyebut bahwa RUU ini fokus untuk membuat AS bangkit lagi (Make America Great Again/MAGA).

21.20: Ancaman Musk soal penghentian misi SpaceX Dragon ditarik kembali. Misi kepergian dan kepulangan astronot NASA ke ISS akan terus berlanjut.

6 Juni 2025 

08.21: Trump mengatakan "tidak peduli" dan "tak memikirkan" beragam posting yang dilontarkan Musk hingga sekarang. Ia juga tak ingin berbicara dengan Musk dalam beberapa waktu ke depan. Kata Trump, Musk sangat "kasihan" dan punya "masalah" yang serius. 

Saham Tesla anjlok dan dugaan Musk pakai obat

Pendiri dan CEO Tesla Elon Musk.WIKIMEDIA COMMONS/TESLA OWNERS CLUB BELGIUM Pendiri dan CEO Tesla Elon Musk.

Hingga berita ini ditulis, pertikaian antara Trump dan Musk terpantau mulai "adem" tidak sepanas pada 5 Juni lalu. Namun, perseteruan antar keduanya memberikan efek yang cukup berarti, terutama pada harga saham Tesla.

Saham Tesla terpantau anjlok sejak pertikaian antara Trump dan Musk memanas pada 3 Juni lalu. Pada penutupan pasar 3 Juni, saham Tesla berada di angka 342 dollar AS per lembar.

Namun per penutupan pasar 6 Juni waktu AS, saham Tesla kini berada di angka 295 dollar AS per lembar.

Terkait Tesla, laporan NewYorkTimes menyebut bahwa Trump berencana menjual mobil Tesla yang ia beli pada Maret lalu. Kala itu, ia membeli mobil tersebut sebagai dukungan terhadap perusahaan Elon Musk. 

Laporan ini juga lanjut mengatakan bahwa Trump belakangan sempat berdiskusi dengan beberapa karyawannya di Gedung Putih soal "kegilaan" Musk baru-baru ini. 

Trump kabarnya menduga Musk telah menggunakan obat peredam stres dan kesehatan mental bernama ketamin, dan efeknya adalah lontaran-lontaran kekesalannya di media sosial terhadap RUU BBB.

Musk, meski tak secara langsung, sempat membantah dugaan ini di sebuah posting X pada 1 Juni 2025 lalu. Ia sebenarnya sempat mengonsumsi ketamin agar tetap tenang beberapa tahun lalu, tapi ia mengaku tak melakukannya belakangan ini.

Tag:  #kronologi #konflik #elon #musk #trump #menit #menit #dari #mundur #hingga #kill #bill

KOMENTAR