AI Google Tertipu oleh April Mop, Tak Bisa Bedakan Artikel Serius dan Guyonan
Ilustrasi AI Overview Google. (Yahoo Tech)
10:06
6 April 2025

AI Google Tertipu oleh April Mop, Tak Bisa Bedakan Artikel Serius dan Guyonan

- Fitur kecerdasan buatan (AI Overview) Google yang bertugas memberikan jawaban dari kolom Search, ternyata belum bisa membedakan artikel serius dan guyonan.

AI overview tersebut tertipu oleh artikel yang ditayangkan saat momen April Mop (lelucon bulan April), lima tahun lalu. Fitur AI tersebut ketahuan menyadur berita satir itu untuk memberikan jawaban kepada pengguna.

Menurut AI Overview, ketika ditanya apa kota yang memegang rekor dunia memiliki jumlah bundaran terbanyak per kilometer persegi, ia menjawab Cwmbran.

Padahal, informasi tersebut tidak benar karena berasal dari artikel "lelucon" yang diterbitkan pada 1 April 2020, bertepatan dengan perayaan April Fools’ Day atau April Mop.

Dilansir dari Techspot, artikel tersebut ditulis oleh Ben Black, seorang jurnalis asal Wales yang menjalankan situs berita komunitas bernama Cwmbran Life.

Sejak 2018, setiap tanggal 1 April, pria berusia 48 tahun itu rutin membuat artikel fiktif sebagai bagian dari tradisi April Fools' Day.

Seperti disebutkan sebelumnya, dalam artikel lelucon tersebut, Black secara sengaja membuat cerita fiktif yang menyebut kota Cwmbran memegang rekor dunia karena memiliki jumlah bundaran terbanyak per kilometer persegi.

Ia bahkan melengkapinya dengan kutipan palsu dari warga dan angka statistik yang ia karang sendiri, agar cerita tersebut terdengar lebih meyakinkan.

Menurutnya, cerita itu dibuat hanya sebagai hiburan bagi pembaca lokal, tanpa maksud untuk menyesatkan publik secara luas.

Bahkan, sehari setelah artikel itu tayang, Black langsung memperbarui tulisannya dengan klarifikasi bahwa isi berita tersebut hanyalah lelucon April Mop.

Langkah itu ia ambil untuk mencegah terjadinya kesalahpahaman, terutama jika artikel tersebut dibaca di luar konteks waktunya.

Sayangnya, informasi itu terlanjur diambil oleh sejumlah situs lain tanpa konfirmasi, hingga akhirnya muncul kembali dalam jawaban otomatis yang dihasilkan oleh fitur AI Overview milik Google lima tahun kemudian.

Sistem AI tersebut menyajikan klaim soal bundaran Cwmbran seolah-olah berasal dari sumber terpercaya, tanpa menyebutkan bahwa cerita itu merupakan hasil karangan Ben Black dalam rangka April Mop.

Black mengaku telah menghubungi salah satu situs yang memuat ulang artikelnya dan meminta agar konten tersebut dihapus. Namun, permintaannya ditolak dan tulisan itu masih dapat diakses secara daring.

 

Ilustrasi tangkapan layar AI Overview Google yang menampilkan klaim fiktif dari artikel April Mop buatan Ben Black. BBC Ilustrasi tangkapan layar AI Overview Google yang menampilkan klaim fiktif dari artikel April Mop buatan Ben Black.

Tantangan AI

Kepada jurnalis BBC, Black mengungkapkan kekhawatirannya terkait penyebaran informasi palsu oleh sistem AI.

"Sangat menakutkan jika seseorang yang mencari 'jalan-jalan di Wales' di Google dapat menemukan cerita yang saya buat-buat dan mempercayainya,” kata Black, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari laporan BBC, Minggu (6/4/2025).

Black menilai, penyebaran seperti ini merupakan contoh nyata bagaimana informasi palsu bisa menyebar tanpa kendali. 

Bahkan, cerita ringan yang dimaksudkan sebagai "lelucon" bisa berubah menjadi "fakta" jika tidak disaring dengan baik oleh sistem AI.

Menurut Black, insiden ini memperlihatkan bahwa sistem AI milik Google masih belum mampu membedakan antara berita sungguhan dan konten satir.

Sebagai informasi, Cwmbran Life sendiri bukan situs parodi seperti The Onion atau The Babylon Bee. Sebagian besar konten Cwmbran Life adalah berita komunitas yang faktual.

Oleh karena itu, sistem AI Google menganggap semua artikel dari situs Cwmbran Life adalah valid, termasuk lelucon bundaran yang dibuat Ben Black. Dalam laporan BBC, Google menyampaikan bahwa pihaknya sedang meninjau ulang insiden ini. 

Meski cerita tentang bundaran Cwmbran bukan termasuk berita membahayakan, menurut Black, kejadian ini membuktikan bahwa informasi palsu bisa tetap menyebar luas. Terutama jika berasal dari sumber yang terlihat terpercaya (Google).

"Ini bukan berita yang berbahaya, tetapi ini menunjukkan bagaimana berita palsu dapat menyebar dengan mudah meskipun berasal dari sumber berita yang tepercaya," jelas Black.

Black juga mengungkapkan kekhawatirannya terhadap nasib penerbit kecil di era kecerdasan buatan ini. Menurutnya, konten dari media kecil sering diambil oleh sistem AI tanpa izin dan disajikan ulang tanpa melibatkan pembuat aslinya.

"Ini benar-benar membuat frustrasi karena sekarang tidak ada seorang pun yang mengunjungi situs web kami," imbuhnya.

Black menyebut bahwa media besar telah menjalin kesepakatan resmi dengan perusahaan AI untuk berbagi konten dan mendapatkan kompensasi. Sementara itu, media kecil seperti miliknya tidak mendapatkan perlakuan yang sama.

Konten mereka kerap diambil begitu saja, diproses ulang oleh sistem AI, dan disajikan ulang kepada pengguna tanpa atribusi atau imbalan apa pun.

Masih dalam laporan yang sama, Black juga menyampaikan bahwa dirinya memutuskan untuk tidak membuat artikel lelucon April Mop di tahun ini.

Selain karena kesibukan, ia mengaku insiden ini membuatnya ragu untuk melanjutkan tradisi tersebut di waktu mendatang.

Editor: Marsha Bremanda

Tag:  #google #tertipu #oleh #april #bisa #bedakan #artikel #serius #guyonan

KOMENTAR