Protes Mesir ke FIFA soal Laga Promosi LGBTQ di Piala Dunia 2026
- Federasi Sepak Bola Mesir (EFA) secara resmi mengajukan protes kepada FIFA terkait pertandingan melawan Iran di Piala Dunia 2026, yang akan berbarengan dengan acara perayaan Pride Month untuk komunitas LGBTQ+.
EFA mengirimkan surat resmi kepada FIFA pada Selasa (9/12/2025), mendesak agar organisasi sepak bola dunia tersebut mencegah dan menghentikan semua kegiatan yang berhubungan dengan perayaan LGBTQ dalam laga Grup G yang akan dihelat di Seattle pada bulan Juni mendatang.
Timnas Mesir dan Iran tergabung di grup tersebut bersama dengan Belgia dan Selandia Baru.
EFA menganggap acara yang disebut sebagai "Pride Match" ini tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan agama Islam yang dianut mayoritas penduduk Mesir dan Iran .
Pertandingan Timnas Mesir dan Iran adalah laga ketiga di fase grup dan akan bergulir di Lumen Field, Seattle, pada 26 Juni 2026.
Di Iran, homoseksualitas dapat dihukum mati menurut hukum pidana berlaku, dan hubungan sesama jenis dianggap sebagai kejahatan serius.
Mesir, meskipun tidak memiliki undang-undang yang secara eksplisit melarang LGBTQ , juga menolak keberadaan komunitas tersebut.
Negara di Afrika Utara ini sering menggunakan undang-undang moralitas yang lebih umum untuk menindak aktivitas terkait LGBTQ+ dengan hukuman penjara hingga 17 tahun .
Oleh karena itu, EFA menolak segala jenis agenda dan promosi LGBTQ selama pertandingan Timnas Mesir berlangsung di Piala Dunia 2026.
Laga dapat Menimbulkan Sensitivas Budaya
EFA juga mengingatkan bahwa acara tersebut dapat menimbulkan sensitivitas budaya dan agama di kalangan para penggemar.
"Kegiatan-kegiatan ini secara langsung bertentangan dengan nilai-nilai budaya, agama, dan sosial di kawasan tersebut, khususnya di masyarakat Arab dan Islam," tulis EFA dalam pernyataannya.
"Meskipun FIFA berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang menghormati semua penggemar, sangat penting untuk menghindari aktivitas yang bisa menimbulkan ketegangan atau kesalahpahaman antara pendukung dari Mesir dan Iran."
Translation of the Egypt FA's official statement to FIFA regarding the Seattle Organizing Committee's designation of Egypt vs. Iran at #WorldCup2026 as "LGBTQ+ Pride Match."
Meanwhile, Iran FA president Mehdi Taj said Tehran and Cairo were both raising objections to FIFA. https://t.co/6MvbE0PWWA pic.twitter.com/RLESg1XzOI
— Pharaohs XI ???????? (@PharaohsXI) December 9, 2025
EFA juga ditekankan pentingnya menjaga netralitas dalam isu politik dan sosial selama kompetisi FIFA berlangsung, sesuai dengan Pasal 4 Statuta FIFA.
Sementara itu, FIFA telah merencanakan untuk menggelar acara yang merayakan komunitas LGBTQ di Stadion Lumen Field, Seattle.
Acara "Pride Match" ini dirancang sebagai bagian dari komitmen tuan rumah Seattle untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan ramah.
Rencana ini telah ada sejak jauh sebelum FIFA melakukan pengundian fase grup pada Sabtu (6/12/2025) dini hari WIB.
Melihat kembali Piala Dunia 2022 yang bergulir di Qatar, agenda LGBTQ sempat ditekan.
Salah satu yang paling terlihat adalah pelarangan penggunaan ban kapten pelangi oleh FIFA, yang menyebabkan Inggris, Jerman, dan Wales tidak dapat mengenakannya selama turnamen tersebut.
Tag: #protes #mesir #fifa #soal #laga #promosi #lgbtq #piala #dunia #2026