Shin Tae-yong Terancam Sanksi KFA Usai Dituduh Menganiaya Pemain Ulsan HD
Kasus dugaan penganiayaan yang melibatkan Shin Tae-yong terhadap pemain Ulsan HD, Jung Seung-hyun berbuntut panjang.
Jung Seung-hyun belum lama ini mengungkapkan bahwa ia pernah mendapat perilaku tak menyenangkan oleh Shin Tae-yong saat masih melatih Ulsan HD.
Belakangan, video insiden tersebut tersebar di sosial media dan menjadi viral di Korea Selatan hingga mengejutkan banyak pihak.
Jung Seung-hyun memberikan komentar setelah pertandingan terakhir Ulsan HD musim ini, menyusul beredarnya video Shin Tae-yong memukul sang pemain.
Pemain berusia 31 tahun itu juga mengaku bahwa keluarganya merasa khawatir setelah melihat video tersebut.
"Saya tidak tahu bagaimana video itu bisa tersebar, tetapi banyak orang merasa khawatir, dan orang tua saya marah ketika saya mengalaminya, saya merasa sangat bersalah."
Jung Seung-hyun mengaku terkejut dengan penyebaran video tersebut dan menyatakan bahwa kekerasan terhadap pemain sering terjadi.
Namun, ia memilih agar kapten tim Ulsan memberikan keterangan lebih lanjut mengenai situasi ini.
"Saya mendengar tim kapten, Lee Chung-yong dan klub akan merilis pernyataan," ujarnya.
Dianggap Sebagai Aksi Penyerangan
Jung Seung-hyun menyesali terjadinya insiden tersebut dan mengakui bahwa Shin memang menamparnya secara langsung.
"Dan jika orang yang ditampar menganggapnya sebagai penyerangan, maka itu adalah penyerangan," tulis Fourfourtwo.
Banyak orang beranggapan bahwa tamparan Shin Tae-yong adalah bentuk kedekatan dengan pemain, tetapi Jung Seung-hyun berpendapat bahwa tindakan tersebut sudah melampaui batas.
"Saya bahkan berpikir 'apakah ini benar? Sebenarnya ada banyak situasi yang serupa, dan itu tidak seharusnya terjadi di zaman sekarang."
Menurutnya, tindakan STY bisa dianggap sebagai pelecehan seksual maupun fisik jika korban menganggap demikian.
Bahkan ia merasa jika apa yang ia rasakan juga dibenarkan oleh orang lain dengan pendapat yang sama dengannya.
"Pelecehan, baik seksual maupun fisik, tetaplah pelecehan jika korban memandangnya demikian."
"Saya percaya banyak pemain merasakan hal yang sama, memang benar ada banyak masalah," ujarnya.
Eks pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-Yong, dikabarkan akan pulang ke Korea Selatan pada Minggu, 26 Januari 2025.
Permohonan Maaf Shin Tae-yong
Sementara itu, Shin Tae-yong tidak membantah insiden tersebut, tetapi menyatakan bahwa aksinya itu merupakan bentuk kedekatan antara pelatih dan pemain.
Shin Tae-yong langsung meminta maaf jika tindakannya justru melukai perasaan Jung Seung-hyun.
"(Jung) Seung-hyun adalah murid yang pernah bermain bersama saya di Olimpiade dan Piala Dunia," ungkap Shin.
Shin bahkan menganggap sang pemain sebagai sosok yang paling dekat dengannya hingga saat terakhir bersama Ulsan HD.
"Dia adalah pemain yang saya sayangi dan saya temui sampai meninggalkan Ulsan."
Shin menceritakan bahwa Seung-hyun bahkan mengirim pesan meminta maaf karena hasil yang kurang baik.
"Siapa yang berani menyerang pemain dalam pertemuan pertama mereka setelah menjabat?" tanyanya. "Saya rasa ekspresi saya agak berlebihan karena dia adalah pemain yang saya sayangi seperti murid."
Shin menegaskan bahwa tidak ada maksud buruk dalam tindakannya, dan jika pemain merasa tidak nyaman, ia meminta maaf dengan tulus.
KFA Siapkan Investigasi
Kasus ini kini menjadi perhatian KFA, yang berencana melakukan investigasi lebih lanjut.
Jika terbukti bersalah, Shin Tae-yong berisiko menghadapi sanksi serius dari KFA.
KFA berharap bisa segera mengambil keputusan setelah menerima hasil investigasi dari klub Ulsan.
"Kami meminta klub Ulsan sehari sebelumnya untuk mengirimkan hasil investigasi tindakan terkait," ujar pejabat KFA yang tidak ingin disebutkan namanya dikutip dari BolaSport.com.
Sejauh ini belum ada keputusan apapun dan akan menunggu laporan dari Ulsan HD pekan depan.
"Belum ada keputusan tindakan disipliner. Kami akan melanjutkan prosedur lebih lanjut setelah menerima hasil dari klub Ulsan minggu depan," tegasnya.
Tag: #shin #yong #terancam #sanksi #usai #dituduh #menganiaya #pemain #ulsan