Ole Romeny Penalti: Ibu Saya Tidak Bisa Bernapas dengan Normal

Striker Timnas Indonesia, Ole Romeny, kembali mencatatkan namanya di papan skor dan menjadi penentu kemenangan Garuda atas China dalam laga ketiga Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Dia menyinggung soal kondisi ibunya yang nonton dari bangku penonton.

Pertandingan Timnas Indonesia vs China yang berlangsung pada Kamis (5/6/2025) di Stadion Utama Gelora Bung Karno ini berakhir dengan skor tipis 1-0 untuk keunggulan Indonesia.

Gol tunggal Ole Romeny pada pertandingan tersebut tercipta dari titik putih menjelang babak pertama usai.

Pesepak bola Timnas Indonesia Ole Romeny berselebrasi dengan rekan setimnya usai mencetak gol ke gawang China dalam pertandingan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia antara Indonesia melawan China di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (5/6/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]

Ole Romeny yang ditunjuk sebagai algojo, sukses menuntaskan tugasnya dengan dingin.

Ia mengarahkan bola ke sisi kanan gawang dan mengecoh penjaga gawang China, memastikan Indonesia meraih tiga poin krusial di kandang sendiri.

Momen penalti ini bermula dari pelanggaran yang dilakukan bek China, Yang Zexiang, terhadap Ricky Kambuaya di dalam kotak penalti.

Wasit asal Uzbekistan, Rustam Lutfullin, sempat memeriksa insiden tersebut melalui tayangan ulang Video Assistant Referee (VAR) sebelum akhirnya memberikan penalti bagi Timnas Indonesia.

Yang menarik dari laga ini bukan hanya soal hasil akhir, tetapi juga kisah personal dari sang pencetak gol.

Sebelum mengeksekusi penalti, Ole Romeny ternyata sempat melirik ke arah tribun penonton, tempat di mana sang ibunda hadir untuk memberikan dukungan secara langsung.

Pesepak bola Timnas Indonesia Ole Romeny berselebrasi dengan rekan setimnya usai mencetak gol ke gawang China dalam pertandingan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia antara Indonesia melawan China di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (5/6/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]

Kehadiran sang ibu menjadi momen emosional tersendiri bagi striker berusia 24 tahun itu. Ini adalah kali pertama ibunya menyaksikan aksinya secara langsung di stadion.

Meski mengakui bahwa ibunya tampak gugup, Romeny tetap menunjukkan ketenangan dan fokus tinggi.

Ia berhasil menjaga emosinya dan melaksanakan eksekusi penalti dengan sempurna.

Momen ini menjadi salah satu yang paling mengesankan dalam kariernya, mengingat besarnya tekanan di laga internasional penting seperti ini.

"Lucu, karena saya melihat ibu saya, dan saya tahu ibu saya sangat gugup di momen ini. Jadi saya sempat memikirkan ibu saya," kata Ole Romeny dalam jumpa pers, Kamis malam.

"Dia ada di tribune untuk pertama kalinya. Jadi saya memikirkannya. Mungkin dia tidak bisa bernapas dengan normal."

Pesepak bola Timnas Indonesia Ole Romeny berselebrasi usai mencetak gol ke gawang China dalam pertandingan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia antara Indonesia melawan China di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (5/6/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]

Dengan gol tersebut, Romeny mencatatkan rekor istimewa. Ia telah mencetak gol dalam tiga pertandingan berturut-turut bersama Timnas Indonesia.

Gol debutnya hadir saat Indonesia kalah 1-5 dari Australia pada 20 Maret 2025.

Selanjutnya, ia kembali mencetak gol dalam kemenangan 1-0 atas Bahrain pada 25 Maret 2025, dan kini menjadi pahlawan kemenangan melawan China.

Ketajaman Ole Romeny menjadi modal penting bagi Timnas Indonesia yang kini semakin percaya diri di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Konsistensinya sebagai pencetak gol memperlihatkan kualitas yang layak diandalkan dalam pertandingan-pertandingan mendatang.

Kemenangan atas China juga memperbesar peluang Timnas Indonesia untuk melaju ke fase selanjutnya.

Saat ini, persaingan di Grup C semakin ketat, dan tambahan tiga poin dari laga ini menjadi suntikan motivasi besar bagi skuad asuhan pelatih Patrick Kluivert.

Jika melihat perkembangan Timnas Indonesia selama beberapa tahun terakhir, kehadiran pemain diaspora seperti Ole Romeny terbukti memberikan pengaruh besar.

Dengan pengalaman bermain di level Eropa, Romeny membawa nuansa berbeda dalam lini serang Garuda. Ketajaman, ketenangan, dan naluri mencetak gol yang tinggi menjadi nilai tambah yang sangat dibutuhkan dalam kancah internasional.

Secara teknis, pertandingan melawan China juga menunjukkan kematangan taktik dari Timnas Indonesia.

Meski menghadapi lawan dengan kekuatan fisik dan pengalaman, para pemain Indonesia mampu tampil disiplin dan tidak mudah terprovokasi. Keberhasilan mendapatkan penalti pun tak lepas dari keberanian Ricky Kambuaya dalam menusuk pertahanan lawan.

Di sisi lain, kemenangan ini semakin memperkuat catatan positif Indonesia saat bermain di Stadion Gelora Bung Karno. Dukungan penuh dari puluhan ribu suporter menjadi energi tambahan yang sulit ditandingi.

Atmosfer luar biasa yang diciptakan para pendukung menjadi faktor non-teknis yang kerap memberi keuntungan tersendiri bagi skuad Garuda.

Melihat penampilan impresif Ole Romeny sejauh ini, harapan masyarakat Indonesia pun menguat bahwa Timnas bisa berbicara banyak di Kualifikasi Piala Dunia kali ini.

Ole Romeny sendiri tampak semakin nyetel dengan skema permainan tim dan menjadi pusat perhatian lini serang.

Dengan tiga gol dalam tiga laga awal, Romeny mulai memantapkan posisinya sebagai striker utama yang tak tergantikan.

Penampilan konsisten ini juga bisa membuka peluang bagi dirinya untuk dilirik klub-klub top di kawasan Asia maupun kembali ke level tertinggi di Eropa.

Menatap laga-laga berikutnya, Timnas Indonesia masih harus menunjukkan konsistensi dan fokus tinggi. Tantangan di Grup C belum usai, dan setiap pertandingan akan menentukan nasib mereka dalam perjalanan panjang menuju Piala Dunia 2026.

Tag:  #romeny #penalti #saya #tidak #bisa #bernapas #dengan #normal