Ada Klub yang Tak Senang Pemainnya Dipanggil Timnas, Wanti-wanti Cedera
Bek sayap Bayern Munich, Alphonso Davies saat memperkuat Timnas Kanada. [VLADIMIR SIMICEK / AFP]
20:36
5 Juni 2025

Ada Klub yang Tak Senang Pemainnya Dipanggil Timnas, Wanti-wanti Cedera

Klub Liga Jerman (Bundesliga), Bayern Munich mendorong perlindungan yang lebih efektif kepada pemain yang berlaga di sepak bola internasional bersama tim nasional (Timnas).

Dikutip dari laman resmi klub, Kamis (5/6/2025), Bayern Munich berkaca dari cedera robek ligamen krusiatum yang didapatkan bek sayap mereka, Alphonso Davies, ketika membela Timnas Kanada pada Maret lalu.

Akibat hal ini, Bayern Munich mengadakan diskusi terperinci dengan perwakilan Asosiasi Sepak Bola Kanada (Canada Soccer) tentang keadaan seputar cedera serius pemain tersebut.

Pada sebuah pertemuan di Munich, CEO Bayern Munich, Jan-Christian Dreesen, menegaskan bahwa tindakan dan perilaku asosiasi Kanada tersebut tidak sepenuhnya memenuhi kewajiban untuk melindungi Davies.

Sama seperti semua asosiasi sepak bola nasional lainnya, Canada Soccer berkewajiban untuk memprioritaskan kesehatan para pemainnya.

Bayern Munich akan mendapatkan kompensasi finansial dari FIFA atas cedera yang dialami Davies sebagai bagian dari Program Perlindungan Klub FIFA, namun jumlahnya belum ditentukan.

Alphonso Davies jadi kapten Kanada jelang laga vs Argentina. ANTARA/Getty Images via AFP/HECTOR VIVASAlphonso Davies jadi kapten Kanada jelang laga vs Argentina. ANTARA/Getty Images via AFP/HECTOR VIVAS

Dreesen kini telah mengumumkan bahwa ia akan mengintensifkan kontak dengan asosiasi-asosiasi tim nasional pemain Bayern Munich untuk lebih menekankan perlunya memenuhi kewajiban perlindungan jika terjadi cedera.

Alphonso Davies mendapatkan cedera robek ligamen krusiatum ketika membela Timnas Kanada pada perebutan tempat ketiga Concacaf Nations League menghadapi Amerika Serikat, 23 Maret 2025 lalu.

Akibat cedera yang didapatkannya, Alphonso Davies harus absen membela Bayern Munich sejak akhir Maret dan diperkirakan baru bisa kembali merumput pada September 2025 mendatang.

Namun, di balik cedera fisik yang dialami, Davies juga mengungkapkan sisi lain yang tak kalah berat: tekanan mental.

Melalui sebuah video berdurasi 18 menit yang diunggah di kanal YouTube pribadinya, Davies membagikan pengalaman emosionalnya selama masa pemulihan.

Ia menyebut cedera tersebut sebagai yang paling serius sepanjang kariernya, dan tidak menutupi betapa sulitnya menerima kenyataan harus menepi dalam jangka panjang.

Meski berusaha menjaga semangat positif, Davies mengakui bahwa proses rehabilitasi tak hanya menguras fisik, tapi juga mental.

“Saya tidak akan berbohong, itu sangat berat. Saya sempat mengalami breakdown mental. Saat itu saya hanya ingin mandi, tapi kemudian saya menangis dan panik begitu saja,” kata Davies dalam video tersebut, mengingat kembali masa-masa awal cedera yang membuatnya harus terbaring di rumah sakit dan berjuang kembali untuk bisa berjalan.

Davies juga menunjukkan bagaimana kesepian di ruang perawatan, serta rasa frustrasi menghadapi keterbatasan fisik, menjadi tantangan tersendiri yang memperburuk kondisi mentalnya.

Ia menegaskan bahwa banyak orang mungkin hanya melihat sisi luar dari seorang atlet profesional, namun tidak menyadari tekanan batin yang juga muncul saat mereka cedera dan tidak bisa bermain.

Pengakuan terbuka dari Davies ini semakin menekankan pentingnya peran federasi nasional dalam memperhatikan kondisi pemain secara menyeluruh—bukan hanya fisik, tetapi juga mental.

Hal ini menjadi sorotan Bayern Munich, yang kini ingin agar protokol kesehatan pemain di level tim nasional diperketat dan lebih manusiawi.

Dalam konteks ini, Bayern bukan sekadar menuntut kompensasi, tetapi juga menegaskan tanggung jawab moral dari setiap asosiasi sepak bola terhadap pemain yang mereka panggil.

Klub-klub besar seperti Bayern jelas tidak ingin investasi mereka terhadap pemain top seperti Davies berujung pada risiko yang bisa dicegah dengan perlindungan dan komunikasi yang lebih baik antara klub dan tim nasional.

Editor: Arief Apriadi

Tag:  #klub #yang #senang #pemainnya #dipanggil #timnas #wanti #wanti #cedera

KOMENTAR