Preview Final NBA 2025 Oklahoma City Thunder vs Indiana Pacers: Duel Dua Bintang Point Guard
Duel Tyrese Haliburton (Indiana Pacers) dengan Shai Gilgeous-Alexander (Oklahoma City Thunder). (Dok. NBA)
13:36
5 Juni 2025

Preview Final NBA 2025 Oklahoma City Thunder vs Indiana Pacers: Duel Dua Bintang Point Guard

 

Pertandingan Final NBA 2025 sudah di depan mata. Indiana Pacers akan menghadapi Oklahoma City Thunder (OKC) dengan pertandingan pertama akan dimulai pada Jumat (6/6).

Kedua tim diuji dalam pertempuran sengit sebelum melangkah ke babak final dan sekarang keduanya akan saling berhadapan dengan peluang untuk dinobatkan sebagai peraih cincin NBA musim ini. Pacers menginjakkan kakinya di final setelah mengalahkan New York Knicks dalam enam pertandingan di final Wilayah Timur.

Sementara Thunder sukses mengalahkan Minnesota Timberwolves juga dalam lima pertandingan untuk menjadi raja Wilayah Barat. Hingga saat ini, Thunder masih menjadi favorit sejak awal karena terus menunjukkan konsistensinya sejak musim reguler.

Tetapi Pacers telah bermain sebagai kuda hitam yang memukau sepanjang babak playoff jadi seri ini akan berjalan dengan sengit. Mungkin duel ini bukan pertandingan yang diharapkan semua pencinta basket dunia.

Tetapi ini pasti akan menjadi seri yang mendebarkan antara dua tim taktis yang telah membuktikan bahwa mereka dapat memenangkan semuanya. Sebelum Final NBA dimulai, berikut adalah tiga alur cerita awal yang akan memengaruhi seri ini.

Duel Dua Bintang Point Guard: Shai Gilgeous-Alexander (SGA) vs Tyrese Haliburton

Ini akan menjadi daya tarik utama dari seri ini, seperti dikutip dari laman cbssports, Kamis (5/6). Haliburton baru saja melewati Wilayah Timur dan membuktikan kepada semua orang, terutama sesama pemain NBA yang memilihnya sebagai pemain overrated di liga, bahwa ia kini merupakan salah satu point guard terbaik.

Haliburton tidak selalu menggunakan kemampuan mencetak skornya, karena ia lebih cenderung melibatkan rekan setimnya dengan kreativitasnya untuk menorehkan asis daripada unjuk gigi dalam mencetak.

Tetapi pada pertandingan keempat melawan Knicks, Haliburton menunjukkan penampilan terbaiknya dengan mencatatkan 32 poin, 15 asis, 12 rebound, empat steal, nol turnover, bahwa ia mampu menjadi scorer dan playmaker dalam waktu yang bersamaan.

Namun kini Haliburton akan menghadapi ujian pertahanan terberatnya melawan tim OKC yang memiliki sejumlah pemain bertahan seperti Alex Caruso, Cason Wallace, Lu Dort, Jalen Williams, dan Isaiah Hartenstein.

Selain memiliki jajaran pemain bertahan yang mewah, Pacers akan dipusingkan untuk menjaga Pemain Terbaik Liga Musim ini, Shai Gilgeous-Alexander yang terus tampil konsisten dalam menjadi pencetak skor utama dari musim reguler hingga babak playoff ini.

SGA mampu memanfaatkan jangkauan tangan dan IQ-nya yang tinggi untuk mengiris pertahanan dan melakukan shot yang sulit atau mencapai garis lemparan bebas karena pemain bertahan lawan harus terpaksa melanggarnya.

Kemungkinan besar, Pacers akan mengandalkan Aaron Nesmith untuk mengunci SGA sepanjang seri ini, meskipun ia tentu perlu mengurangi rata-rata empat pelanggaran sepanjang pascamusim sambil mencoba bertahan dari guard asal Kanada itu.

Untungnya, jika Nesmith mendapat masalah pelanggaran, Andrew Nembhard dapat bergeser, untuk mengunci pergerakan SGA sebagai bek utama sebelum beberapa penyesuaian harus dilakukan oleh pelatih Pacers, Rick Carlisle.

Seri ini akan dimulai dengan bagaimana kedua point guard yang sedang dalam puncak performa terbaiknya ini untuk efektif dalam menyerang sekaligus membantu pertahanan.

Kedalaman Skuad Bisa Menentukan Perjalanan Final

Kedua tim ini memiliki kedalaman yang berkualitas dengan apa yang telah mereka tunjukkan sepanjang perjalanan babak playoff ini. Thunder memiliki keunggulan dalam hal kuantitas, karena pemain kesembilan dalam rotasi mereka mungkin lebih baik daripada pemain rotasi kedelapan atau ketujuh Pacers.

Jadi, di atas kertas Thunder akan memiliki keunggulan dalam berkontribusi di lapangan. Para pencinta basket pasti juga bisa melihat bahwa opsi kedua Thunder, Jalen Williams tampil seperti All-Star papan atas sepanjang playoff ini dengan tusukan dan tembakannya yang efisiensinya terus meningkat.

Thunder juga dapat beralih ke seseorang seperti Chet Holmgren untuk memperbaiki keadaan jika Williams kurang berkontribusi. Bahkan Caruso pun tak hanya menjadi pemain bertahan terbaik, ia juga bisa membantu menyumbang poin.

Tim pimpinan Mark Daigneault adalah tim dengan kedalaman paling sempurna musim ini, tetapi masih membutuhkan dua pencetak skor tambahan untuk beroperasi pada level itu hampir setiap pertandingan. Di sisi Pacers, mereka tidak terlalu bergantung pada satu atau dua pemain saja untuk mencetak mayoritas poin mereka, meski Haliburton dianggap sebagai bintang utama tim ini, tetapi Pascal Siakam yang menjadi pilihan kedua yang berhasil meraih penghargaan MVP final Wilayah Timur.

Namun kelima bintang Indiana Pacers mencetak rata-rata poin dua digit dalam playoff ini dan unit pemain cadangan asuhan Carlisle telah membuktikan bahwa mereka berkontribusi mencetak poin, seperti Bennedict Mathurin, Obi Toppin, dan TJ McConnell.

Perjalanan menuju Final yang mengesankan dalam rentang waktu yang panjang ini, membuktikan bahwa Pacers juga membutuhkan pemain lain selain, Haliburton dan Siakam dengan dukungan Nesmith, Nembhard, dan Myles Turner untuk membuka ruang tembak.

Turner khususnya akan menjadi faktor X bagi Pacers, dan ia harus memanfaatkan peluang saat duel dengan Holmgren yang menjaganya daripada Isaiah Hartenstein yang memiliki badan lebih besar darinya sebagai pemain berposisi Center.

Benang Merah Kedua Tim 

Selain menjadi dua tim terakhir yang bertahan, OKC dan Indiana memiliki beberapa kesamaan lainnya. Kedua tim termasuk berada di pasar kecil dalam liga, menjadikan pertandingan Final NBA ini sebagai kemenangan bagi tim-tim kecil.

Keduanya juga didukung oleh point guard All-Star muda seperti SGA dan Haliburton, selain itu kedua kantor pusat tim dipimpin oleh orang-orang hebat seperti Sam Presti untuk Thunder, Kevin Pritchard untuk Pacers.

Namun, ada juga satu penghubung besar lainnya antara kedua tim ini yang secara praktis membawa keduanya ke Final NBA yaitu Paul George. George tidak hanya bermain untuk kedua tim, yang memang dijalaninya sepanjang karirnya dicap sebagai All-Star. Melainkan fakta bahwa kedua tim menukar forward berjuluk PG13 dengan aset yang membuat mereka membangun ulang skuad untuk menembus Final NBA.

Paul George Bersama Pacers (2010-2017)

Bagi Pacers, secara tidak langsung mendapat limpahan aset penting dalam penukaran George yang secara ajaib membawa mereka ke posisi mereka saat ini, tetapi itu tentu saja merupakan domino pertama yang jatuh.

Indiana menukar pebasket berusia 35 tahun itu pada Juli 2017 ke Thunder untuk Victor Oladipo dan Domantas Sabonis. Itu adalah akhir dari era bola basket Pacers paling menghibur dimana George memimpin Indiana ke dua penampilan final Wilayah Timur.

Tetapi setelah tujuh tahun bersama Pacers yang merekrutnya di draft urutan ke-10 secara keseluruhan pada tahun 2010, George memasuki tahun terakhir kontraknya dan tidak bermaksud menandatangani perpanjangan kontraknya bersama Indiana.

Jadi, tim bermarkas di Indiana Polis ini menukarnya setahun lebih awal untuk mendapatkan sesuatu berupa aset sebagai balasannya. Sabonis dan Oladipo merupakan kesuksesan yang mengejutkan bagi Pacers, yang mengarah ke lima penampilan playoff beruntun, meskipun mereka tidak pernah berhasil lolos dari babak pertama.

Setelah lima tahun itu, Pacers gagal masuk babak playoff dua tahun berturut-turut dan selama musim 2021/2022 di tengah-tengah musim yang tampaknya akan berakhir dengan kesuraman, Pacers memutuskan mengakhiri era Sabonis di Indiana.

Pada bulan Februari 2022, Pacers mengirim Sabonis ke Sacramento Kings untuk paket yang mencakup Haliburton, di mana sekarang telah menjadi pemain yang sangat sukses bagi Indiana Pacers.

Jika Pacers tidak menukar George ke Thunder, khususnya untuk Sabonis, mereka tidak akan mendapatkan Haliburton, yang telah menjadi inti dari kesuksesan tim ini dan landasan waralaba untuk masa mendatang.

Paul George Datang ke Oklahoma City Thunder (2017-2019)

Bagi Thunder, situasinya agak lebih jelas. Setelah George ditukar untuk datang ke OKC, ia menghabiskan dua musim All-Star bersama Thunder, tetapi ia selalu ingin bermain di Los Angeles waktu itu.

Saat masih bersama Pacers, George awalnya ingin bermain untuk Lakers, tetapi pada musim panas 2019, setelah Kawhi Leonard baru saja selesai memimpin Raptors meraih kejuaraan, ia ingin berseragam Clippers kemudian PG13 menyusul jejaknya.

Jadi, Clippers mengeluarkan banyak aset kepada Thunder, dengan menukar George dengan mengirim Shai Gilgeous-Alexander ditambah dengan lima pilihan putaran pertama di masa mendatang, dan dua pertukaran pilihan.

Clippers tidak hanya memberi Thunder berkah dengan SGA, mereka memanfaatkan salah satu pilihan draft tersebut pada 2022 yang dikirim Clippers untuk memilih Jalen Williams, yang kini mendapatkan penghargaan All-Star, All-NBA, dan All-Defensive musim ini.

Tidak seorang pun dapat meramalkan bahwa hal-hal akan berjalan baik bagi Thunder dan Pacers setelah menukarkan Paul George, tetapi sungguh lucu bahwa nilai tukar George membantu membangun dua penantang gelar selama bertahun-tahun.

Jadwal NBA Final 2025:

(6/6) Pertandingan Pertama: Oklahoma City Thunder vs Indiana Pacers

(9/6) Pertandingan Kedua: Oklahoma City Thunder vs Indiana Pacers

(12/6) Pertandingan Ketiga: Indiana Pacers vs Oklahoma City Thunder

(14/6) Pertandingan Keempat: Indiana Pacers vs Oklahoma City Thunder

(17/6) Pertandingan Kelima: Oklahoma City Thunder vs Indiana Pacers

(20/6) Pertandingan Keenam: Indiana Pacers vs Oklahoma City Thunder

(23/6) Pertandingan Ketujuh: Oklahoma City Thunder vs Indiana Pacers

Editor: Estu Suryowati

Tag:  #preview #final #2025 #oklahoma #city #thunder #indiana #pacers #duel #bintang #point #guard

KOMENTAR