Megawati Hangestri Resmi Tinggalkan Red Sparks, Dicintai Saat Datang, Dikenang Saat Pergi
Pelatih Red Sparks, Ko Hee-jin dan Megawati saat melawan Pink Spiders di final Liga Voli Korea. (Dok. Sports Chosun)
12:13
10 April 2025

Megawati Hangestri Resmi Tinggalkan Red Sparks, Dicintai Saat Datang, Dikenang Saat Pergi

 

– "Dia akan dikenang dalam sejarah V-League." Kalimat itu diucapkan Koh Hee-jin, pelatih Red Sparks, sebagai penghormatan terakhir untuk Megawati Hangestri, bintang Indonesia yang resmi meninggalkan Korea Selatan, Rabu (10/4) pagi.

Megawati — pemain kelahiran Jember, Jawa Timur, yang tampil gemilang dalam dua musim terakhir — memilih untuk tidak mengikuti Asia Quarter Draft musim depan.

Ia telah kembali ke Indonesia melalui Bandara Incheon, setelah menyelesaikan pertandingan terakhirnya di V-League.

Selama dua musim membela Red Sparks, Megawati telah menulis kisah yang menggetarkan. Di musim 2023–2024, ia langsung jadi tumpuan utama, mengantarkan tim kembali ke playoff setelah tujuh tahun absen.

Musim ini, penampilannya makin eksplosif: 802 poin, menempati peringkat 3 topskor liga, dan peringkat 1 dalam efisiensi serangan (48,06%). Ia memimpin semua kategori serangan: open, back attack, hingga quick open.

Namun, Megawati tak hanya hadir sebagai pemain. Ia jadi fenomena. Sosok berhijab yang awalnya asing bagi penonton Korea Selatan ini, dengan cepat mengubah sorotan menjadi kekaguman. Performa memukau serta aura positifnya membuat Megawati dijuluki sebagai "megabintang dari Asia Tenggara."

YouTube Red Sparks kini memiliki lebih dari 330 ribu pengikut, jauh melampaui channel klub lain. Komentar penggemar Indonesia membanjiri setiap unggahan. Bahkan, asosiasi bola voli Korea (KOVO) mencatat peningkatan eksponensial interaksi media sosial setelah kedatangan Megawati.

Kepergiannya pun bukan tanpa alasan. Megawati memilih meninggalkan Red Sparks bukan karena tawaran uang yang lebih besar di tempat lain, melainkan karena kondisi ibunya di Indonesia. Ia merasa perlu pulang dan mendampingi sang ibu yang sedang kurang sehat.

“Kapan pun saya bisa kembali bermain di Korea, tapi ibu saya hanya satu,” kata Megawati dalam wawancara singkat sebelum terbang pulang.

Di laga Championship 5th leg, Megawati tetap tampil penuh meski mengalami nyeri pada lutut. Ia mencetak total 153 poin hanya dalam 5 pertandingan, dengan statistik yang mengungguli Kim Yeon-koung, ikon besar voli Korea. “Megawati telah tumbuh jadi pemain yang menakutkan. Levelnya membuat banyak orang terkejut. Dia meningkatkan standar liga ini,” kata Kim.

Kepergian Megawati juga disusul oleh tandemnya, Vanja Bukilic, yang akan merantau ke Italia. Kehilangan dua pilar asing dalam waktu bersamaan jelas menjadi tantangan besar bagi Red Sparks.

Namun, Koh Hee-jin tak menutup kemungkinan akan kembali bekerja sama. “Kalau peraturan FA diberlakukan, dan saya masih melatih Red Sparks, saya pasti akan memilih Megawati lagi,” ujarnya haru.

Ia bahkan memeluk Megawati di bandara dan tak bisa menyembunyikan tangisnya. Saat berpamitan, Megawati berucap penuh haru.

“Terima kasih, Korea. Terima kasih, Red Sparks. Terima kasih, para fans. Saya tidak akan pernah melupakan dua tahun luar biasa ini. Jika ada kesempatan lagi, saya ingin kembali dan bermain di sini," katanya.

Megawati Hangestri tidak hanya mencetak poin. Ia mencetak sejarah. Dan hari ini, Korea mengucapkan selamat jalan, sambil berharap bisa bertemu lagi di masa depan.

Editor: Dhimas Ginanjar

Tag:  #megawati #hangestri #resmi #tinggalkan #sparks #dicintai #saat #datang #dikenang #saat #pergi

KOMENTAR