



Indra Sjafri Siap Dihukum Berat PSSI
Pelatih Timnas Indonesia U-20 Indra Sjafri siap dihukum berat PSSI karena gagal. Indra Sjafri menyerahkan keputusan terkait posisinya sebagai pelatih Timnas Indonesia U-20 kepada PSSI setelah tim gagal mencapai target lolos ke Piala Dunia U-20 2025 di Chile.
Dalam pernyataannya di Jakarta pada Kamis, Indra menegaskan bahwa evaluasi terhadap dirinya sepenuhnya berada di tangan PSSI.
Ia menyatakan kesiapannya menerima segala konsekuensi dari hasil yang kurang memuaskan ini, termasuk kemungkinan pergantian pelatih, karena menganggap tugasnya sebagai tanggung jawab negara.
"Mengenai hal-hal yang misalnya apakah saya harus dievaluasi, harus diganti, dan lain sebagainya, saya menyerahkan sepenuhnya kepada PSSI," kata Indra dalam keterangan resmi di Jakarta pada Kamis.
"Jangankan diganti, karena ini tugas negara, apa pun risiko dari kegagalan ini saya secara ksatria bertanggung jawab...(lebih) berat dari itu saya siap," sambungnya.
Timnas U-20 Indonesia gagal melaju ke Piala Dunia U-20 setelah performa yang kurang optimal di Piala Asia U-20 2025.
Garuda Nusantara hanya mampu finis di peringkat ketiga Grup C dengan raihan satu poin dari tiga pertandingan. Mereka mengalami kekalahan 0-3 dari Iran, takluk 1-3 dari Uzbekistan, serta bermain imbang 0-0 melawan Yaman.
Hasil tersebut membuat Indonesia tidak bisa melaju ke babak semifinal Piala Asia U-20, yang merupakan syarat utama untuk mendapatkan tiket ke Piala Dunia U-20 2025.
Kegagalan ini menambah catatan serupa yang pernah dialami Indra Sjafri saat menangani Timnas Indonesia muda di ajang yang sama pada 2014 di Myanmar dan 2018 di Indonesia.