179
Ilustrasi pasangan suami istri. ( Inc Magazine)
12:18
26 Februari 2024
Kerap Tak Disadari, Ini 7 Dosa Besar Seorang Istri Terhadap Suami, Salah Satunya Bepergian Tanpa Meminta Izin
Kehidupan pernikahan sudah seharusnya dijalani dengan sebaik-baiknya, sebab termasuk sebagai ibadah kepada Allah SWT. Dalam berumah tangga, alangkah baiknya bila dilandasi syariat Islam. Salah satunya adalah istri yang berbakti pada suami, karena suami adalah pintu surga bagi istri.
Dalam Islam, pernikahan merupakan salah satu hal yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Karena menikah adalah sesuatu yang mulia dan suci di mata Allah SWT. Untuk itu harus dijalankan dengan sebaik-baiknya. Islam mempertegas semua hal yang dilakukan oleh umat dan harus didasari dengan syariat, tak terkecuali pernikahan. Masalah ini sudah dijelaskan dengan rinci oleh Nabi Muhammad SAW, dari hal-hal kecil sampai perkara yang besar. Selain itu, Islam juga menjunjung tinggi keberadaan dan kehormatan perempuan. Tepatnya bagaimana peran seorang istri. Menerangkan masalah dosa yang jarang diketahui tersebut, sebagai orang Islam, pasangan suami istri harus mengetahui hukum-hukum yang berlaku di dalam rumah tangga. Apabila suami istri sama-sama taat, bisa menjadi jalan jembatan untuk menuju ke rumah Allah SWT yaitu surga. Akan tetapi dalam fenomena masyarakat kini, banyak ditemukan keluarga yang sering kali ribut dan bertengkar. Sumber utamanya biasanya diakibatkan ego masing-masing yang tidak mau mengalah dan tidak bisa dikendalikan. Menurut Gus baha dikutip dari muratara-kankemenag.id, ada satu dosa besar yang dilakukan seorang istri kepada suaminya yang tidak disadari. Dosa tersebut biasanya ditemukan dalam keluarga yang sholeh dan mendedikasikan semua beraktivitas dalam mengurus umat. Biasanya para ulama dan orang orang yang soleh rutinitas mengajarkan Islam kepada santri. Aktivitas itu sangat padat jadi seorang suami harus rela tidak menemani istrinya di saat-saat tertentu. Terkadang ada istri yang tidak bisa menerimanya, sehingga mengeluh dan protes dan akhirnya mencegah suami untuk tidak mengajar.
Dasarnya adalah firman Allah dalam QS. An Najm: 38-39 yang berbunyi :
أَلا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَى,وَأَنْ لَيْسَ لِلإنْسَانِ إِلا مَا سَعَى
Artinya: “(yaitu) Bahwa seseorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain dan manusia hanya memperoleh apa yang sudah ia usahakan.”
Maksud di ayat itu, bahwa seseorang tidak akan dihukum karena dosa orang lain dan dosa seseorang tidak dipikul oleh orang lain. Dalam hal ini bukanlah karena dosa istri ditanggung oleh suami, namun suami bertanggung jawab terhadap akhlak istrinya. Sebegitu besar tanggung jawab suami terhadap istri dalam Islam, tapi bukan berarti sang istri bisa berbuat semaunya.
Rasulullah SAW mengatakan: “Aku diperlihatkan neraka, ternyata kebanyakan penghuninya adalah wanita, disebabkan mereka kufur“. Ditanyakan: “Apakah mereka kufur kepada Allah?” Rasulullah bersabda: “Mereka kufur kepada suami, kufur terhadap kebaikan. Seandainya kamu berbuat baik terhadap seseorang dari mereka sepanjang masa, lalu dia melihat satu saja kejelekan darimu maka dia akan berkata: ‘Aku belum pernah melihat kebaikan sedikitpun darimu." (HR : Bukhari dan Muslim).
Hukum yang mengharuskan untuk menjaga satu sama lain. Dari perspektif istri, ini adalah beberapa hal yang tidak boleh dilakukan istri terhadap suami berdasarkan hukum Islam. Dikutip dari website banggabersarung.com sebagai berikut :
1. Menentang Perintah Suami
Didasari Sabda Rasulullah: “Tidaklah seorang perempuan menunaikan hak Tuhannya sehingga ia menunaikan hak suaminya." (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).
Apapun perintah yang keluar dari mulut suami sebaiknya ditaati oleh para istri. Sekedar perintah - perintah ringan seperti membuat kopi, menyiapkan sarapan sebaiknya ditaati oleh para istri lebih baik lagi bila sang istri paham apa-apa saja kebutuhan suami. Hukum syariat islam sang istri harus menurutinya, karena suami yang baik dan ingin sang istri baik adalah suami yang menyeru kepada hukum - hukum islam. Namun jika suami menyeru pada hal buruk pula bertentangan dengan hukum islam, sang istri juga harus berani menolak itu pun harus penuh dengan sopan santun.
2. Menolak Ajakan Suami untuk Berhubungan Badan
Allah SWT membuat segala hal berpasang-pasangan, bulan matahari, daratan lautan, begitu pula suami dan istri. Hubungan biologis adalah sebuah kebutuhan bagi pria dewasa, sebaliknya juga wanita dewasa, dan hubungan biologis dengan sembarang orang adalah suatu keburukan dan ketidakberkahan yang dapat menyebabkan penyakit, anak diluar pernikahan beserta keburukan lainnya. Maka dari itu Islam membuat suatu aturan yang indah dengan pernikahan, hubungan yang resmi dan agung menurut Islam.
Karena hubungan biologis ini tadi merupakan sebuah kebutuhan dan juga telah dibuatkan hukum yang legal oleh Allah, maka sang istri harus “memberikan badannya” kepada sang suami. Menolaknya sama dengan mendatangkan laknat Allah SWT. Namun, harus diingat bahwa sang istri juga memiliki hak untuk menolak jika memang ia nifas, haid, sakit atau sedang dalam udzur lainnya. Jika sedang mengalami hal tersebut, maka seorang istri akan dimaafkan oleh Allah SWT dan tidak berdosa. 3. Menceritakan Fisik Perempuan Lain Kepada Suami
Adalah sebuah dosa, didasari dari hadits riwayat Bukhari dan Muslim. Dari Ibnu Mas'ud, ujarnya: Rasulullah SAW bersabda: “Seorang wanita tidak boleh bergaul dengan wanita lain, kemudian menceritakan kepada suaminya keadaan wanita itu, sehingga suaminya seolah-olah melihat keadaan wanita tersebut.” (HR. Bukhari dan Muslim).
4. Membebani Suami dengan Menuntut Nafkah Lebih
Kewajiban utama dari seorang suami adalah mencari rezeki yang berkah pula halal, terlepas itu banyak maupun sedikit, apa yang bisa dilakukan manusia hanyalah berikhtiar soal hasil adalah urusan Allah SWT.
Selagi cukup untuk menghidupi keluarga jangan menuntut suami untuk bekerja diluar batas ya moms. Bersyukur adalah elemen penting yang sering dikesampingkan oleh para manusia jaman sekarang pula dengan bersyukur Allah akan menambah rezeki kita.
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Wa idz ta’adzdzana robbukum lain syakartum laazidannakum walain kafartum inna adzabi lasyadid
Artinya: "Dan (ingatlah) tatkala Pemelihara kalian mengumumkan bahwasanya jika kalian bersyukur, maka sungguh Aku akan tambah untuk kalian (akan nikmat). Dan jika kalian kufur, sesungguhnya siksa-Ku sangatlah pedih."
5. Menolak Disentuh Laki-laki Lain atau Bukan Mahramnya
“Maka wanita-wanita yang shalih itu ialah yang taat lagi memelihara (dirinya dan harta suaminya) di kala suaminya tidak ada sebagaimana Allah telah memeliharanya…” -(QS. An-Nisa’ (4) ayat 34). Maka sudah jelas dengan hukum tersebut bahwasanya istri harus menjaga mahramnya, pula sebaliknya.Bahkan dalam keluarga besar sendiri ada beberapa saudara yang bukan mahram seperti anak dari kakak ayah atau ibu kita atau “saudara misan”. Berlindung pada kata “sungkan” atau malu untuk tidak bersalaman dengan saudara yang bukan mahram adalah hal yang tidak boleh dilakukan. Rasulullah SAW juga menjelaskan bahwa seorang istri yang membiarkan dirinya disentuh lelaki lain, maka ia boleh diceraikan. Allah juga akan menurunkan azab kepada para istri yang berbuat demikian.
6. Tidak Bersedia Merawat Suami saat Sakit
Kewajiban seorang istri untuk mendampingi suami harus dilaksanakan setiap saat, apalagi menyangkut hal-hal darurat seperti ini, jika memang sebagian dana harus habis karena untuk didharmakan untuk kebutuhan penyembuhan sang suami. Terlebih lagi bila uang-uang tadi hanya digunakan untuk hal-hal penuh syubhat. Istri diwajibkan untuk menemani sekaligus merawat suami yang sedang sakit. Jika ia menolak merawat suaminya ketika sakit, maka sang Istri sama saja durhaka terhadap suami pula mengundang murka Allah SWT.
7. Bepergian Tanpa Meminta Izin Suami
Tindakan yang memang dinilai sepele.Sehingga banyak para istri yang melakukannya karena tidak sadar bahwa ini termasuk dosa besar.Berkaitan pada hadist dalam opening istri adalah tanggung jawab suami maka jangan marah jika suami harus tau semua hal yang dilakukan istri karena sang suami juga memikul tanggung jawab besar sebagai pendidik pula sebagai kepala keluarga.
Dalam Islam, sudah tugasnya seorang istri untuk mendampingi suami dengan mengurus keperluan rumah tangga. Jika istri ingin pergi dari rumah untuk keperluan tertentu bahkan sepele seperti membeli sayur, arisan dan lain - lain, maka harus melalui izin suami terlebih dahulu. Jika pergi tanpa izin pula tanpa sepengetahuan suami, maka itu sudah melanggar apa yang diajarkan Islam.
Dalam Islam, pernikahan merupakan salah satu hal yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Karena menikah adalah sesuatu yang mulia dan suci di mata Allah SWT. Untuk itu harus dijalankan dengan sebaik-baiknya. Islam mempertegas semua hal yang dilakukan oleh umat dan harus didasari dengan syariat, tak terkecuali pernikahan. Masalah ini sudah dijelaskan dengan rinci oleh Nabi Muhammad SAW, dari hal-hal kecil sampai perkara yang besar. Selain itu, Islam juga menjunjung tinggi keberadaan dan kehormatan perempuan. Tepatnya bagaimana peran seorang istri. Menerangkan masalah dosa yang jarang diketahui tersebut, sebagai orang Islam, pasangan suami istri harus mengetahui hukum-hukum yang berlaku di dalam rumah tangga. Apabila suami istri sama-sama taat, bisa menjadi jalan jembatan untuk menuju ke rumah Allah SWT yaitu surga. Akan tetapi dalam fenomena masyarakat kini, banyak ditemukan keluarga yang sering kali ribut dan bertengkar. Sumber utamanya biasanya diakibatkan ego masing-masing yang tidak mau mengalah dan tidak bisa dikendalikan. Menurut Gus baha dikutip dari muratara-kankemenag.id, ada satu dosa besar yang dilakukan seorang istri kepada suaminya yang tidak disadari. Dosa tersebut biasanya ditemukan dalam keluarga yang sholeh dan mendedikasikan semua beraktivitas dalam mengurus umat. Biasanya para ulama dan orang orang yang soleh rutinitas mengajarkan Islam kepada santri. Aktivitas itu sangat padat jadi seorang suami harus rela tidak menemani istrinya di saat-saat tertentu. Terkadang ada istri yang tidak bisa menerimanya, sehingga mengeluh dan protes dan akhirnya mencegah suami untuk tidak mengajar.
Dasarnya adalah firman Allah dalam QS. An Najm: 38-39 yang berbunyi :
أَلا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَى,وَأَنْ لَيْسَ لِلإنْسَانِ إِلا مَا سَعَى
Artinya: “(yaitu) Bahwa seseorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain dan manusia hanya memperoleh apa yang sudah ia usahakan.”
Maksud di ayat itu, bahwa seseorang tidak akan dihukum karena dosa orang lain dan dosa seseorang tidak dipikul oleh orang lain. Dalam hal ini bukanlah karena dosa istri ditanggung oleh suami, namun suami bertanggung jawab terhadap akhlak istrinya. Sebegitu besar tanggung jawab suami terhadap istri dalam Islam, tapi bukan berarti sang istri bisa berbuat semaunya.
Rasulullah SAW mengatakan: “Aku diperlihatkan neraka, ternyata kebanyakan penghuninya adalah wanita, disebabkan mereka kufur“. Ditanyakan: “Apakah mereka kufur kepada Allah?” Rasulullah bersabda: “Mereka kufur kepada suami, kufur terhadap kebaikan. Seandainya kamu berbuat baik terhadap seseorang dari mereka sepanjang masa, lalu dia melihat satu saja kejelekan darimu maka dia akan berkata: ‘Aku belum pernah melihat kebaikan sedikitpun darimu." (HR : Bukhari dan Muslim).
Hukum yang mengharuskan untuk menjaga satu sama lain. Dari perspektif istri, ini adalah beberapa hal yang tidak boleh dilakukan istri terhadap suami berdasarkan hukum Islam. Dikutip dari website banggabersarung.com sebagai berikut :
1. Menentang Perintah Suami
Didasari Sabda Rasulullah: “Tidaklah seorang perempuan menunaikan hak Tuhannya sehingga ia menunaikan hak suaminya." (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).
Apapun perintah yang keluar dari mulut suami sebaiknya ditaati oleh para istri. Sekedar perintah - perintah ringan seperti membuat kopi, menyiapkan sarapan sebaiknya ditaati oleh para istri lebih baik lagi bila sang istri paham apa-apa saja kebutuhan suami. Hukum syariat islam sang istri harus menurutinya, karena suami yang baik dan ingin sang istri baik adalah suami yang menyeru kepada hukum - hukum islam. Namun jika suami menyeru pada hal buruk pula bertentangan dengan hukum islam, sang istri juga harus berani menolak itu pun harus penuh dengan sopan santun.
2. Menolak Ajakan Suami untuk Berhubungan Badan
Allah SWT membuat segala hal berpasang-pasangan, bulan matahari, daratan lautan, begitu pula suami dan istri. Hubungan biologis adalah sebuah kebutuhan bagi pria dewasa, sebaliknya juga wanita dewasa, dan hubungan biologis dengan sembarang orang adalah suatu keburukan dan ketidakberkahan yang dapat menyebabkan penyakit, anak diluar pernikahan beserta keburukan lainnya. Maka dari itu Islam membuat suatu aturan yang indah dengan pernikahan, hubungan yang resmi dan agung menurut Islam.
Karena hubungan biologis ini tadi merupakan sebuah kebutuhan dan juga telah dibuatkan hukum yang legal oleh Allah, maka sang istri harus “memberikan badannya” kepada sang suami. Menolaknya sama dengan mendatangkan laknat Allah SWT. Namun, harus diingat bahwa sang istri juga memiliki hak untuk menolak jika memang ia nifas, haid, sakit atau sedang dalam udzur lainnya. Jika sedang mengalami hal tersebut, maka seorang istri akan dimaafkan oleh Allah SWT dan tidak berdosa. 3. Menceritakan Fisik Perempuan Lain Kepada Suami
Adalah sebuah dosa, didasari dari hadits riwayat Bukhari dan Muslim. Dari Ibnu Mas'ud, ujarnya: Rasulullah SAW bersabda: “Seorang wanita tidak boleh bergaul dengan wanita lain, kemudian menceritakan kepada suaminya keadaan wanita itu, sehingga suaminya seolah-olah melihat keadaan wanita tersebut.” (HR. Bukhari dan Muslim).
4. Membebani Suami dengan Menuntut Nafkah Lebih
Kewajiban utama dari seorang suami adalah mencari rezeki yang berkah pula halal, terlepas itu banyak maupun sedikit, apa yang bisa dilakukan manusia hanyalah berikhtiar soal hasil adalah urusan Allah SWT.
Selagi cukup untuk menghidupi keluarga jangan menuntut suami untuk bekerja diluar batas ya moms. Bersyukur adalah elemen penting yang sering dikesampingkan oleh para manusia jaman sekarang pula dengan bersyukur Allah akan menambah rezeki kita.
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Wa idz ta’adzdzana robbukum lain syakartum laazidannakum walain kafartum inna adzabi lasyadid
Artinya: "Dan (ingatlah) tatkala Pemelihara kalian mengumumkan bahwasanya jika kalian bersyukur, maka sungguh Aku akan tambah untuk kalian (akan nikmat). Dan jika kalian kufur, sesungguhnya siksa-Ku sangatlah pedih."
5. Menolak Disentuh Laki-laki Lain atau Bukan Mahramnya
“Maka wanita-wanita yang shalih itu ialah yang taat lagi memelihara (dirinya dan harta suaminya) di kala suaminya tidak ada sebagaimana Allah telah memeliharanya…” -(QS. An-Nisa’ (4) ayat 34). Maka sudah jelas dengan hukum tersebut bahwasanya istri harus menjaga mahramnya, pula sebaliknya.Bahkan dalam keluarga besar sendiri ada beberapa saudara yang bukan mahram seperti anak dari kakak ayah atau ibu kita atau “saudara misan”. Berlindung pada kata “sungkan” atau malu untuk tidak bersalaman dengan saudara yang bukan mahram adalah hal yang tidak boleh dilakukan. Rasulullah SAW juga menjelaskan bahwa seorang istri yang membiarkan dirinya disentuh lelaki lain, maka ia boleh diceraikan. Allah juga akan menurunkan azab kepada para istri yang berbuat demikian.
6. Tidak Bersedia Merawat Suami saat Sakit
Kewajiban seorang istri untuk mendampingi suami harus dilaksanakan setiap saat, apalagi menyangkut hal-hal darurat seperti ini, jika memang sebagian dana harus habis karena untuk didharmakan untuk kebutuhan penyembuhan sang suami. Terlebih lagi bila uang-uang tadi hanya digunakan untuk hal-hal penuh syubhat. Istri diwajibkan untuk menemani sekaligus merawat suami yang sedang sakit. Jika ia menolak merawat suaminya ketika sakit, maka sang Istri sama saja durhaka terhadap suami pula mengundang murka Allah SWT.
7. Bepergian Tanpa Meminta Izin Suami
Tindakan yang memang dinilai sepele.Sehingga banyak para istri yang melakukannya karena tidak sadar bahwa ini termasuk dosa besar.Berkaitan pada hadist dalam opening istri adalah tanggung jawab suami maka jangan marah jika suami harus tau semua hal yang dilakukan istri karena sang suami juga memikul tanggung jawab besar sebagai pendidik pula sebagai kepala keluarga.
Dalam Islam, sudah tugasnya seorang istri untuk mendampingi suami dengan mengurus keperluan rumah tangga. Jika istri ingin pergi dari rumah untuk keperluan tertentu bahkan sepele seperti membeli sayur, arisan dan lain - lain, maka harus melalui izin suami terlebih dahulu. Jika pergi tanpa izin pula tanpa sepengetahuan suami, maka itu sudah melanggar apa yang diajarkan Islam.
Editor: Kuswandi
Tag: #kerap #disadari #dosa #besar #seorang #istri #terhadap #suami #salah #satunya #bepergian #tanpa #meminta #izin