Respons Menlu Retno Usai Yahya Sinwar Ditunjuk Sebagai Pemimpin Baru Hamas
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi. [ANTARA/Yashinta Difa]
11:48
8 Agustus 2024

Respons Menlu Retno Usai Yahya Sinwar Ditunjuk Sebagai Pemimpin Baru Hamas

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menanggapi ditunjuknya Yahya Sinwar sebagai pemimpin baru Hamas, menggantikan Ismail Haniyeh yang tewas dibunuh di Tehran, Iran pekan lalu. Retno menegaskan Indonesia tetap fokus terhadap perdamaian di Palestina.

"Kita fokus pada usaha penyelesaian perdamaian. Jadi kita jelas bahwa pertama kita mendorong agar terjadi casefire, kedua kita terus mendorong agar bantuan kemanusiaan dapat dijalankan, dapat dilakukan tanpa hambatan," kata Rerno di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (8/8/2024).

Retno mengatakan, Indonesia terus mendorong agar tercipta perdamaian di Palestina.

"Perdamaian yang berdasarkan two state solution. Kota tetap fokus, fokus kita akan kita jalankan terus," katanya.

Baca Juga: Gantikan Ismail Haniyeh, Yahya Sinwar Langsung Beri Peringatan Keras Untuk Israel, Siap Balas Dendam?

Dia menyampaikan, dirinya akan bertemu dengan delegasi dari Palestina pada Kamis (8/8/2024) hari ini. Melalui pertemuan tersebut, nantinya Retno akan kembali menegaskan dukungan Indonesia terhadap perjuangan bangsa Palestina.

"Kita berada di depan untuk membantu, misalnya negara-negara lain agar mendukung keanggotaan Palestina di PBB, mengakui Palestina. Kemudian bagi UNRWA untuk dapat bekerja karena banyak sekali gangguan yang dialami oleh UNRWA yang di mana Indonesia mengatakan UNRWA perannya masih sangat penting untuk membantu para pengungsi Palestina," tuturnya.

Diketahui, Hamas mengumumkan bahwa Yahya Sinwar telah diangkat sebagai pemimpin baru kelompok tersebut, menggantikan Ismail Haniyeh yang baru saja dibunuh di Tehran minggu lalu. Penunjukan Sinwar sebagai kepala biro politik Hamas diumumkan pada hari Selasa.

“Hamas mengumumkan pemilihan Yahya Sinwar sebagai kepala biro politik gerakan ini,” kata pernyataan dari kelompok tersebut, dikutip Suara.com dari Al Arabiya.

Tak lama setelah pengumuman tersebut, sayap bersenjata Hamas, Brigade Ezzedine al-Qassam, meluncurkan serangkaian roket dari Jalur Gaza menuju Israel.

Baca Juga: Dari Penjara ke Puncak Kekuasaan, Rekam Jejak Yahya Sinwar sebagai Pemimpin Hamas yang Baru

Seorang pejabat senior Hamas mengatakan, pemilihan Sinwar adalah pesan kuat kepada pendudukan (Israel) bahwa Hamas akan terus melanjutkan jalur perlawanan.

Pejabat tersebut menambahkan bahwa pembunuhan Haniyeh, yang mendukung kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan, mendorong Hamas untuk memilih pemimpin yang dapat mengelola pertempuran dan perlawanan terhadap musuh.

Israel belum mengklaim tanggung jawab atas pembunuhan tersebut, namun Israel telah mengakui bahwa mereka membunuh pemimpin senior lainnya, termasuk wakil pemimpin Hamas Saleh al-Arouri yang dibunuh di Beirut, dan Mohammed Deif, komandan militer gerakan tersebut.

Sosok Yahya Sinwar

Yahya Sinwar adalah sosok kunci dalam Hamas. Ia lahir di kamp pengungsi Khan Younis di Gaza, pada tahun 1962 dan kini berusia sekitar 61 tahun.

Sebelum menjadi pemimpin Hamas, Sinwar dikenal sebagai kepala aparat keamanan al-Majd, yang bertugas melacak, menangkap, dan menghukum warga Palestina yang dituduh berkolaborasi dengan intelijen Israel. Pengalaman ini membentuk reputasinya sebagai pemimpin yang keras dan tidak toleran terhadap pengkhianatan.

Sinwar ditahan oleh Israel pada tahun 1988 dan dijatuhi hukuman seumur hidup karena keterlibatannya dalam serangkaian serangan terhadap Israel. Selama di penjara, ia menjadi salah satu tahanan paling terkenal dan mendapat dukungan luas di kalangan pendukung Hamas.

Ia dibebaskan pada tahun 2011, sebagai bagian dari pertukaran tahanan dengan Israel, yang dikenal sebagai pertukaran Gilad Shalit. Pembebasan ini menandai kembali Sinwar ke kancah politik dan militer Hamas dengan peran yang lebih menonjol.

Sinwar diangkat sebagai pemimpin Hamas di Gaza pada Februari 2017, menggantikan Ismail Haniyeh. Ia dipilih oleh dewan syura Hamas setelah melalui proses pemilihan internal.

Dalam posisinya sebagai pemimpin Hamas, Sinwar memainkan peran kunci dalam merumuskan dan melaksanakan strategi perlawanan terhadap Israel. Ia dikenal karena pendekatannya yang agresif dan kemampuannya dalam mengorganisir serangan serta operasi militer.

Sinwar dituduh oleh Israel sebagai salah satu otak di balik serangan besar-besaran Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023. Sejak perang dimulai, Sinwar telah bersembunyi di Gaza, menolak upaya-upaya Israel untuk membunuhnya.

Serangan Hamas tersebut mengakibatkan sekitar 1.200 orang tewas menurut data Israel. Selama serangan tersebut, para militan juga menangkap 251 orang, 111 di antaranya masih ditahan di Gaza, termasuk 39 yang menurut militer Israel telah meninggal.

Sementara menurut kementerian kesehatan Gaza, upaya balasan Israel di Gaza sejauh ini telah menewaskan sekitar 39.653 orang.

Sinwar dianggap sebagai salah satu pemimpin Hamas yang paling berpengaruh dan kontroversial. Kepemimpinannya memiliki dampak besar pada situasi politik dan keamanan di Gaza serta hubungan dengan Israel.

Meski demikian, Sinwar sering kali menjadi sasaran kritik dari berbagai pihak, baik dari dalam maupun luar negeri, karena pendekatannya yang keras dalam konflik dengan Israel dan metode perlawanan yang digunakannya.

Editor: Bangun Santoso

Tag:  #respons #menlu #retno #usai #yahya #sinwar #ditunjuk #sebagai #pemimpin #baru #hamas

KOMENTAR