Kabupaten Bima Dikepung Banjir, Kantor Bupati dan Masjid Agung Terendam
Banjir bandang dan tanah longsor terjadi di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Senin (20/1/2025). Sebanyak 4.088 kepala keluarga (KK) dan ribuan hektare lahan pertanian hingga komplek Kantor Bupati Bima ikut terendam.
Hal ini disampaikan Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima M Nurul Huda, di Bima, Selasa (21/1/2025).
"Bahkan kompleks Kantor Bupati dan Masjid Agung pun ikut terendam," kata Nurul.
Nurul mengatakan banjir ini mengakibatkan 11 desa di enam kecamatan di Kabupaten Bima terendam. Banjir ini disebabkan curah hujan lebat atau tinggi yang juga disertai petir dan angin kencang.
"Kondisi ini berlangsung dari pukul 14.45 Wita hingga menjelang Maghrib," ujarnya.
Huda menuturkan, kondisi itu kemudian menyebabkan banjir dan tanah longsor.
"Ada 10 desa di 5 kecamatan terendam banjir dan 1 desa di Kecamatan Belo berdampak longsor," ujarnya.
Ia menuturkan, BPBD Kabupaten Bima terus berupaya melakukan koordinasi dengan pihak kecamatan, polsek, koramil, dan desa setempat.
"Tujuannya agar pihak terkait melakukan pengamatan, pendataan dan kaji cepat serta penanganan darurat bencana terhadap daerah terdampak," ujarnya.
Kekinian pihaknya terus berkoordinasi lebih lanjut dengan dinas terkait mengenai dampak dan penanganan serta kewenangannya.
"Kebutuhan yang mendesak saat ini bantuan logistik dan air bersih," katanya.
Ia mengimbau seluruh masyarakat tetap waspada terhadap cuaca ekstrem serta bencana yang terjadi seperti banjir bandang, angin puting beliung, dan tanah longsor.
"Kalau pun menemukan dampak bencana-bencana itu agar segera melapor langsung ke BPBD, kantor camat, kantor desa, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas setempat," katanya. (Antara)
Tag: #kabupaten #bima #dikepung #banjir #kantor #bupati #masjid #agung #terendam