Kinerja ESG Pertamina Kinclong, Realisasi Dekarbonisasi Capai 124 Persen
Berbagai program inovasi dekarbonisasi Pertamina Group. (DOK. Humas Pertamina)
18:34
18 Januari 2024

Kinerja ESG Pertamina Kinclong, Realisasi Dekarbonisasi Capai 124 Persen

- Kinerja environmental, social, and governance (ESG) PT Pertamina (Persero) makin kinclong sejalan dengan inovasi dekarbonisasi yang dijalankan perusahaan sepanjang 2023 yang berhasil lampaui target. 

Realisasi reduksi emisi scope 1 dan 2 Pertamina mencapai 124 persen dari target yang ditetapkan pada 2023. 

Pada 2023, Pertamina berhasil melakukan dekarbonisasi sebesar 1,13 juta ton karbon dioksida ekuivalen (C02e) dari target 910.000 ton CO2e.

Penurunan emisi tersebut dicapai sepanjang 2023 yang berasal dari proses operasional di internal Pertamina Group.

Selain itu, penjualan produk biodiesel B35 berhasil menurunkan emisi sekitar 28 juta ton COE per tahun.

Capaian ESG 2023 juga ditandai dengan kenaikan peringkat ESG Pertamina, mendudukan Pertamina pada posisi pertama subsektor minyak dan gas terintegrasi dari 61 perusahaan dunia, berdasarkan peringkat dari lembaga ESG Rating Sustainalytics. 

ESG skor Pertamina pada akhir 2023 naik menjadi 20,7 (medium risk) dari sebelumnya 22,1. 

Skor Sustainalytics yang lebih rendah tersebut mencerminkan tingkat risiko yang lebih baik.

Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan, kinerja kinclong ESG Pertamina melalui inovasi dekarbonisasi merupakan wujud nyata dukungan Pertamina terhadap target pemerintah mencapai Net Zero Emission (NZE) 2060.

“Dalam mendukung kinerja ESG, Pertamina menjalankan dua pilar, yaitu dekarbonisasi emisi dari aktivitas bisnis dan membangun bisnis hijau yang menghasilkan energi bersih dan ramah lingkungan,” ujarnya dalam siaran pers, Kamis (18/1/2024).

Fadjar mengatakan, Pertamina terus menjalankan berbagai inovasi dekarbonisasi dengan memproduksi energi ramah lingkungan yang berdampak positif bagi kinerja ESG perusahaan.

Dampak positif itu membuat Pertamina dinobatkan sebagai perusahaan nomor satu dunia dalam kinerja ESG.

Fadjar menambahkan, inovasi penting yang dijalankan Pertamina dalam dekarbonisasi, yakni implementasi teknologi carbon capture storage (CCS)/carbon capture utilization and storage (CCUS).

Implementasi itu dilakukan melalui injeksi perdana C02 di Lapangan Pertamina EP Jatibarang Field, Indramayu, Jawa Barat serta Lapangan Sukowati Bojonegoro, Jawa Timur (Jaitm). 

Potensi dekarbonisasi juga tersebar di beberapa lapangan migas lain, yang saat ini tengah dalam tahap studi.

“Indonesia memiliki potensi besar dalam CCS/CCUS dan bisa menjadi arah bisnis Pertamina di masa depan,” imbuhnya.

Reduksi emisi lewat B35

 Berbagai program inovasi dekarbonisasi Pertamina Group.
DOK. Humas Pertamina Berbagai program inovasi dekarbonisasi Pertamina Group.

Upaya dekarbonisasi Pertamina juga tidak berhenti pada scope 1 dan 2 saja, tetapi termasuk upaya reduksi emisi pada scope 3 perusahaan yang dijalankan melalui penyaluran B35 di 119 lokasi Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) di seluruh Indonesia. 

Pertamina mendukung program pemerintah terkait implementasi biodiesel B35 dengan pelaksanaan 2023 yang mengacu pada Keputusan Menteri (Kepmen) Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 1.K/EK.01/MEM.E/202.

Aturan itu mengatur tentang Perubahan Atas Kepmen ESDM Nomor 295.K/EK/01/MEM/E/2022 tentang penahapan Pemanfaatan Bahan Bakar Nabati Jenis Biodiesel Sebagai Campuran Bahan Bakar Minyak Jenis Minyak Solar dalam Kerangka Pembiayaan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit.

Dalam mempercepat transisi energi, Pertamina juga mengoperasikan infrastruktur hilir kendaraan listrik berupa stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum (SPBKLU) atau battery swapping station (BSS) di 25 lokasi di Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek).

Pertamina juga berinisiatif mengenalkan pemanfaatan energi transisi kepada masyarakat melalui inovasi energi bersih berbasis desa pada program Desa Energi Berdikari (DEB). 

Hingga akhir Desember 2023, Pertamina telah mengembangkan sebanyak 85 DEB di seluruh Indonesia.

Pada DEB kali ini, masyarakat desa dapat menggunakan energi bersih sebagai sumber penggerak aktivitas desanya.

Dengan begitu, program DEB dapat meningkatkan efisiensi energi, menggerakkan perekonomian desa, bahkan mengurangi emisi.

Pertamina sebagai pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target NZE 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). 

Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan ESG di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

Editor: Inang Sh

Tag:  #kinerja #pertamina #kinclong #realisasi #dekarbonisasi #capai #persen

KOMENTAR