Lemkapi Nilai Sikap Dirlantas Polda Metro Jaya Minta Maaf Soal Patwal Mobil RI 36 Patut Dicontoh
Polisi pengawal mobil RI 36 yang menunjuk taksi Silver Bird lantaran diduga menghalangi mobil yang dikawalnya di Jalan Jenderal Sudirman. Direktur Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) Dr Edi Hasibuan mengapresiasi sikap Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman dalam menyikapi perilaku anak buahnya yang tidak humanis saat bertugas. 
21:15
11 Januari 2025

Lemkapi Nilai Sikap Dirlantas Polda Metro Jaya Minta Maaf Soal Patwal Mobil RI 36 Patut Dicontoh

Direktur Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) Dr Edi Hasibuan mengapresiasi sikap Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman dalam menyikapi perilaku anak buahnya yang tidak humanis saat bertugas.

Diketahui, Kombes Latif Usman meminta maaf secara terbuka kepada masyarakat atas tindakan anak buahnya yang viral saat mengawal mobil berpelat RI 36.

"Kita puji sikap Dirlantas Polda Metro Jaya yang dengan terbuka meminta maaf kepada masyarakat atas perilaku anak buahnya yang arogan dan viral saat bertugas melakukan pengawalan di jalan raya," kata Edi Hasibuan dalam keterangan yang diterima Tribunnews.com kepada Tribunnews.com, Sabtu (11/1/2025).

Dosen pascasarjana Universitas Bhayangkara Jakarta ini mengatakan sikap Dirlantas Polda Metro Jaya ini patut dicontoh pejabat kepolisian lainnya ketika melihat ada anak buahnya yang tidak profesional dan mendapat sorotan tajam dari masyarakat.

"Kalau ada melihat anak buah bersalah, kita minta setiap pejabat kepolisian untuk meminta maaf," kata dia.

Menurut mantan anggota Kompolnas ini keterbukaan untuk meminta maaf kerap dilakukan Kapolri ketika mendapat kritik akibat ada anak buahnya yang tidak profesional saat bertugas di lapangan.

"Kapolri dalam berbagai kesempatan tidak pernah marah saat dikritik dan kerap meminta maaf ketika merasa pelayanan polisi belum maksimal," ucapnya.

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman sebelumnya meminta maaf atas sikap anggota patwal yang mengawal mobil Lexus berpelat RI 36.

Ia mengatakan peristiwa tersebut akan menjadi bahan evaluasi ke depan bagi pihaknya.

"Ditlantas Polda Metro Jaya meminta maaf apabila sikap gestur yang dilakukan anggota dianggap tidak layak atau arogan akan menjadi bahan evaluasi untuk giat pengawalan selanjutnya," kata Kombes Latif Usman dalam keterangannya kepada wartawan, Sabtu (11/1/2025).

Ia mengatakan personel Patwal tersebut saat ini sudah dilakukan pemanggilan di dimintai keterangan dan diberikan sanksi teguran terkait peristiwa yang viral di media sosial tersebut.

"Saat ini anggota sudah dilakukan pemanggilan dan klarifikasi terkait kejadian tersebut serta diberikan sanksi teguran untuk lebih humanis pada saat melaksanakan giat pengawalan," ujar Kombes Latif Usman.

Hal senada juga dikatakan Wadirlantas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono.

Pihaknya meminta maaf atas tindakan anggotanya tersebut.

“Ditlantas Polda Metro Jaya meminta maaf apabila sikap gestur yang dilakukan oleh anggota dianggap tidak laik atau arogan akan menjadi bahan evaluasi untuk giat pengawalan ke depan,” katanya kepada wartawan, Jumat (10/1/2025).

Tak hanya pihak Ditlantas Polda Metro Jaya. Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri pun menyampaikan permohonan maaf atas aksi petugas patroli dan pengawalan (patwal) mobil berpelat RI 36 yang terkesan arogan di jalan raya.

"Atas tindakan personel tersebut kami mohon maaf kepada seluruh masyarakat yang merasa terganggu," kata Direktur Penegakan Hukum (Dirgakum) Korlantas Polri Brigjen Raden Slamet Santoso kepada wartawan, Jumat 10 Januari 2025.

Diketahui, Patwal yang menjadi sorotan saat mengawal mobil berpelat RI 36 diketahui berinisial Brigadir DK.

Brigadir DK adalah personil Ditlantas Polda Metro Jaya yang bertugas melakukan pengawalan.

Adapun kronologis kejadian sesuai hasil klarifikasi terhadapnya adalah pada saat itu Rabu (8/1/2025) sekira pukul 16.30 WIB di jalan Sudirman-Thamrin ada truk penambal jalan yang sedang berhenti di lajur tengah sehingga menyebabkan kemacetan.

Saat itu kendaraan Toyota Alphard (Taksi) hendak menghindar ke kanan.

Namun, di saat bersamaan ada kendaraan dari sebelah kanan (Suzuki Ertiga putih) yang juga sama-sama hendak maju, sehingga hampir menyebabkan terjadi senggolan.

Akibatnya Taxi Alphard berhenti dengan jeda agak lama dan saat itu terlihat terjadi perdebatan antara kedua kendaraan tersebut sehingga menyebabkan kemacetan dan berpotensi menimbulkan kemacetan.

Saat itu personel pengawal segera berinisiatif untuk melerai dan meminta kendaraan Taxi Alphard agar segera maju sehingga tidak menimbulkan kemacetan (saat itu terlihat gestur anggota sambil menunjuk seolah arogan).

Mobil Milik Utusan Khusus Presiden Raffi Ahmad

Belakangan diketahui  mobil berpelat RI 36 adalah milik Utusan Khusus Presiden Bidang Generasi Muda dan Pekerja Seni Raffi Ahmad.

Kendaraan tersebut biasanya digunakan dalam rangka keperluan dinas kenegaraan.

Raffi Ahmad menjelaskan pada saat kejadian dirinya tidak berada di dalam mobil tersebut karena kendaraan sedang dalam perjalanan menjemputnya.

Mobil dinas itu sebelumnya mengambil beberapa berkas penting sebelum melanjutkan ke rapat berikutnya.

“Bahwa benar adanya mobil tersebut kendaraan yang saya gunakan, namun pada saat kejadian, saya sedang tidak berada di dalam mobil karena pada saat itu mobil berpelat RI 36 sedang dalam posisi menjemput saya untuk menuju agenda rapat selanjutnya,” kata Raffi Ahmad dalam keterangan yang dikirimkan asistennya ke kalangan wartawan, Sabtu (11/1/2025).

Sebagai pengguna mobil berpelat RI 36, Raffi Ahmad menjelaskan kronologi kejadian yang sebenarnya setelah melakukan klarifikasi kepada seluruh jajaran tim patwal yang mengawal dirinya.

Kronologi kejadian yang sebenarnya saat itu di depan rangkaian terdapat taksi Alphard berwarna hitam di mana di depan taksi tersebut ada truk berhenti.

Sehingga, taksi mengambil jalur sebelah kanan dan hampir menyerempet mobil di jalur tersebut.

Pengemudi taksi dan mobil tersebut kemudian membuka jendela dan saling adu argumen.

Petugas Patwal yang melihat hal tersebut, khawatir akan menimbulkan kemacetan karena lalu lintas yang sedang lumayan padat, langsung menegur pengemudi taksi dengan mengatakan “Sudah, Maju pak” dengan gestur yang terlihat di video. (tribunnews.com/ adi/ reynas)

Editor: Muhammad Zulfikar

Tag:  #lemkapi #nilai #sikap #dirlantas #polda #metro #jaya #minta #maaf #soal #patwal #mobil #patut #dicontoh

KOMENTAR