Setelah Efesiensi Biaya Haji Lewat Maskapai, DPR Bakal Tinjau Harga Catering di Arab Saudi
Kata dia, penurunan biaya haji itu lantaran saat ini, Indonesia memiliki opsi maskapai dari dalam negeri yang bisa digunakan jemaah atau travel haji untuk mengangkut jemaah.
Adapun, satu maskapai tambahan dari dalam negeri yakni miliki Lion Grup dalam hal ini Lion Air.
"Selama ini yang namanya angkutan, misalnya pesawat udara itu nggak boleh ada pembanding hanya dimonopoli oleh perusahaan negara," kata Dasco saat menjadi pembicara kunci di acara diskusi yang diselenggarakan SPSI, di Grand Sahid Jaya, Selasa (7/1/2025).
"Nah tetapi demi efisiensi pada hari ini misalnya itu kita ada pembanding dan ada dua maskapai sehingga kemudian terjadilah kemudian perundingan harga ketika itu berakibat lebih besar dalam hal penurunan biaya komponen haji," sambung dia.
Setelah ini, Dasco menyatakan, pihaknya akan mendatangi Arab Saudi untuk mengecek perihal catering untuk jemaah.
Kata dia, bukan tidak mungkin nantinya didapati adanya alternatif efisiensi harga oleh pemerintah dari catering tersebut.
"Nah belum lagi kemudian kita nanti mau berangkat ke Arab Saudi. Nah itu juga penyelenggaran-penyelenggaran makanan, catering, dan lain-lain. Bahwa kalau kita benar-benar serius itu efisiensi akan lebih banyak dan penyelenggaran-penyelenggaran haji akan lebih bagus sebenarnya," ucap dia.
Sebelumnya, Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) telah menunjuk tiga maskapai untuk melayani penerbangan jemaah haji 2025.
Direktur Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief mengungkapkan, tiga maskapai itu adalah Garuda Indonesia, Lion Air, dan Saudi Airlines.
Hal itu diungkapkan Hilman Latief, dalam rapat dengan Komisi VIII DPR RI pada Senin (6/1/2025).
"Ada dua maskapai yang secara administratif memenuhi syarat dan begitupun secara teknis. Untuk yang hadir bersama kita, dari empat maskapai, ada dua maskapai, yaitu Garuda Airlines, kemudian juga ada Lion Group, Saudi Airlines untuk vendor di luar negerinya," ungkap Hilman di Gedung DPR, Senayan, Jakarta.
"Jadi di dalam negeri ada dua, di luar negeri ada satu," lanjut Hilman.
Hilman menjelaskan alasan ketiga maskapai tersebut melayani penerbangan ibadah haji 2025.
Dia menyinggung soal pengalaman dalam mengoperasikan penerbangan dan juga ketepatan waktu.
"Tentu kami memiliki dasar di antaranya adalah pengalaman yang dimiliki masing-masing maskapai, kemudian juga hal-hal yang terkait on time performance itu menjadi perhatian kita," pungkas Hilman.
Ada pun kuota jemaah haji RI pada Haji 2025 sebesar 221.000 orang.
Terdiri dari haji reguler murni 201.063 orang, Petugas Haji Daerah 1.572, Pembimbing Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) 685 orang, dan Haji Khusus 17.680 orang.
Tag: #setelah #efesiensi #biaya #haji #lewat #maskapai #bakal #tinjau #harga #catering #arab #saudi