Siswa SD Susukan 1 Tak Suka Menu Makan Bergizi Gratis Hari Pertama: Sayur Basi, Semangkanya Asam
Deretan boks makan untuk program makan bergizi gratis (MBG) disiapkan di dapur kantor SPPG Palmerah, Jakarta Barat, pada Selasa (7/1/2025). Inilah curahan hati siswa SDN Susukan 01, Ciracas, Jakarta Timur soal menu Makan Bergizi Gratis yang didapatkannya, sebut sayur dan buahnya asam. 
17:06
7 Januari 2025

Siswa SD Susukan 1 Tak Suka Menu Makan Bergizi Gratis Hari Pertama: Sayur Basi, Semangkanya Asam

- Siswa SDN Susukan 1, Ciracas, Jakarta Timur, mengaku tak suka menu Makan Bergizi Gratis (MBG) hari pertama yang dibagikan.

Faris (11), siswa kelas 5 SDN Susukan 1 bercerita bahwa menu MBG hari pertama adalah nasi, ayam, sayur bayam dan jagung, semangka, dan tahu.

Namun, makanan itu tak dihabiskan oleh Faris karena dia merasa makanannya seperti sudah basi dan terasa asam.

"Kemarin sayur bayam seperti sudah basi, agak asam rasanya, terus semangkanya sudah agak asam," kata Fariz saat ditemui di SDN Susukan 1, Selasa (7/1/2025), dilansir Kompas.com.

Faris pun mengaku,lebih menyukai menu MBG pada hari kedua di sekolahnya tersebut.

Adapun menu MBG hari kedua terdiri atas sayur wortel dan buncis, telur orak-arik, tempe goreng, serta buah jeruk.

Seluruh makanan dalam MBG itu dikonsumsi habis oleh Faris dengan lahap karena merasa makanannya lebih enak.

'Tadi habis, enakan sekarang, karena ada telur, ada buahnya, terus ada sayur bergizi, ada wortel juga," ucap Fariz.

Siswa kelas 5 lainnya bernama Adi (11) juga mengatakan hal yang sama tentang menu MBG hari kedua yang sangat berbeda dengan hari pertama.

Adi menyampaikan dirinya juga tak menghabiskan makanan hari pertama tersebut karena lauknya asam.

"Enggak habis kemarin karena sayur bayam asam, tapi kalau sekarang habis," kata Adi.

Pada hari pertama mendapatkan menu MBG itu, Adi mengaku lebih memilih jajan di kantin sekolah.

"Kemarin langsung jajan, sekarang juga mau jajan es sama martabak sih," katanya.

Wamenkop Sebut Makan Bergizi Gratis Dilakukan Bertahap: Ada Trial & Error

Mengenai makan bergizi gratis ini, Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono mengatakan program tersebut masih dilakukan secara bertahap.

Menurut dia, karena ini adalah program baru, uji coba dan trial & error akan terus dilakukan.

"Ini program baru. Kami lakukan secara bertahap. Tentu akan ada uji coba, ada trial error, dan lain sebagainya," katanya ketika berbicara dalam acara diskusi bertajuk "Pembangunan Indonesia 2025: Harapan dan Tantangan" di Jakarta, Selasa (7/1/2025).

Ferry lantas menjelaskan sudah banyak negara maju yang menjadikan program serupa sebagai prioritas mereka.

Pasalnya, selain menurunkan angka stunting dan malnutrisi, MBG mampu membuka partisipasi ekonomi rakyat seluas-luasnya termasuk koperasi.

Masyarakat bisa berpartisipasi sebagai penyalur bahan baku atau olahan maupun menjadi dapur atau unit pelayanan yang menyediakan makanan bagi siswa dan santri di seluruh Indonesia.

"Harapannya secara berlanjut ini akan makin terus sempurna dan insyaallah harapannya presiden, anak-anak Indonesia kemudian hari akan menjadi anak-anak yang nutrisinya cukup dan mereka akan menjadi tidak stunting lagi," ujar Ferry.

190 Dapur Telah Beroperasi di 26 Provinsi Buat Makanan Bergizi Gratis

Pada Senin (6/1/2025), program Makan Bergizi Gratis resmi dimulai. 

Di tahap awal ini, 190 dapur telah beroperasi yang tersebar di 26 provinsi.

Kepala Komunikasi Kepresidenan Republik Indonesia Hasan Nasbi mengatakan jumlah dapur tersebut akan terus meningkat setiap harinya.

Hasan Nasbi berharap target 937 Dapur MBG dapat tercapai pada akhir Januari 2025, dengan pelaksanaan yang dilakukan secara bertahap sesuai kesiapan masing-masing daerah.

Dia pun merasa bersyukur akan hal tersebut.

“Kita bersyukur, tidak menunggu 100 hari atau tepat hari ke-78 Bapak Prabowo menjadi Presiden, program MBG dimulai. Ini merupakan tonggak bersejarah untuk bangsa Indonesia."

"Untuk pertama kalinya Indonesia melaksanakan program pemenuhan gizi berskala nasional untuk balita, anak-anak sekolah, santri, ibu hamil dan menyusui, ” katanya, Minggu (5/1/2025).

Adapun, dapur-dapur yang tersebar di 26 provinsi ini mulai dari Aceh, Bali, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, hingga Papua Barat, dan Papua Selatan.

"Setiap Dapur MBG dikelola oleh seorang kepala SPPG yang ditunjuk langsung Badan Gizi Nasional (BGN)," terang Hasan Nasbi.

Untuk diketahui, sebelumnya Presiden Prabowo Subianto telah memerintahkan jajarannya agar menggunakan bahan baku untuk program Makan Bergizi Gratis dari dalam negeri.

Tentunya, dengan melibatkan koperasi hingga badan usaha milik desa (BUMDes).

"Jadi arahan Presiden, (MBG) ini harus bahan bakunya harus dari Indonesia, dari desa, sehingga bisa menggerakkan ekonomi masyarakat. Bukan impor," kata Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi usai rapat bersama Prabowo di Istana Bogor, Jumat (3/1/2025).

Budi mengatakan pihaknya bakal melibatkan ribuan koperasi untuk menyukseskan program unggulan pemerintah.

(Tribunnews.com/Rifqah/Endrapta Ibrahim) (Kompas.com)

Editor: Febri Prasetyo

Tag:  #siswa #susukan #suka #menu #makan #bergizi #gratis #hari #pertama #sayur #basi #semangkanya #asam

KOMENTAR