Alasan Projo Pasang Badan Buat Jokowi yang Masuk Daftar Pemimpin Terkorup Versi OCCRP
Diketahui, nama Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) menjadi finalis pemimpin paling korup di dunia versi penilaian OCCRP.
Merespons rilis lembaga nonpemerintah OCCRP itu, pendukung Jokowi mempersilakan pihak yang memiliki data dan fakta untuk membuktikannya ke proses hukum.
"Silakan saja proses hukum jika memang ada data dan fakta. Jangan cuma sekadar omong-omong tanpa bukti,” kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Relawan Projo, Handoko, Rabu (1/1/2025).
Handoko mengatakan, rilis tersebut, hanya upaya framing jahat terhadap Jokowi dan negara Indonesia.
"Jangan buat framing jahat tanpa dasar,” tuturnya.
Penilaian seperti ini, lanjut Handoko, hanya mencerminkan bias dan tidak menghormati pendapat rakyat Indonesia yang masih percaya Jokowi.
Lebih lanjut, Handoko mengatakan, penilaian OCCRP tak mencerminkan realitas yang dirasakan rakyat Indonesia.
Handoko menilai, tolak ukur yang jelas dibandingkan rilis tersebut, ialah hasil kerja Jokowi.
“Itu penilaian yang keliru. Yang mengetahui dan merasakan langsung adalah rakyat Indonesia."
"Tolok ukurnya jelas: hasil pembangunan, penegakan hukum, budaya politik baru, serta harapan masyarakat,” kata Handoko.
Sementara itu, tokoh yang turut membela Jokowi, yakni Ketua Umum Jokowi Mania, Immanuel Ebenezer Gerungan atau Noel.
Noel mengatakan, kredibilitas terhadap OCCRP dianggap diragukan.
Ia mengaku, tidak tahu indikator korupsi yang sudah dilakukan Jokowi.
“Kredibilitas dan netralitas tim penilai OCCRP sangat meragukan, terbukti dari hasil penilaian mereka yang ngawur. Apa yang dikorupsi Jokowi?” kata Noel kepada wartawan, Rabu.
Noel menilai, OCCRP telah melakukan perang tak langsung kepada Jokowi dan Indonesia.
Sebaliknya, Noel menuding temuan OCCRP merupakan pesanan atau perpanjangan tangan (proksi) pihak tertentu untuk menyudutkan Jokowi.
Noel menjelaskan, pesanan itu bisa berasal dari kelompok tertentu di dalam negeri maupun berasal dari organisasi di berbagai negara.
“Ketika ada pihak yang berusaha menyerang Indonesia dengan memojokkan mantan pemimpin nasional, kita harus bersatu melawan. Ini soal martabat kita sebagai bangsa. Jadi masalah ini tak bisa dianggap remeh,” jelasnya.
“Kalau OCCRP memang netral dan imparsial, jelaskan kriteria dan fakta mana yang dimasukkan dalam kriteria tersebut. Jangan menarik asumsi tanpa data dan fakta yang jelas. Jangan pula hanya berdasarkan persepsi yang tidak faktual,” jelasnya.
Selain itu, politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mempertanyakan soal laporan OCCRP Jokowi jadi pemimpin korup 2024.
Menurut Wakil Ketua Umum DPP PSI, Andy Budiman, laporan tersebut tak berdasar sama sekali.
"Secara metodologis, publikasi itu tidak bisa dipertanggungjawabkan. Ini jelas berbeda dengan survei ilmiah dengan pengambilan sampelnya yang sangat cermat untuk menghindari bias," kata Andy dalam keterangannya, Rabu (1/1/2024).
Andy menegaskan, Jokowi tak pernah memperkaya diri sendiri atau orang lain secara tidak sah.
Oleh karena itu, Andy meminta OCCRP mencermati tingkat kepercayaan rakyat yang sangat tinggi ke Jokowi sampai akhir masa jabatan.
"Kalau Pak Jokowi korupsi, rakyat pasti tahu dan tingkat kepercayaan anjlok. Rakyat melihat dari dekat kerja Pak Jokowi, tidak ada korupsi," ungkap Andy.
Sementara itu, Jokowi juga merespons soal OCCRP merilis sejumlah tokoh yang masuk finalis pemimpin paling korup di dunia.
Ayah dari Wakil Presiden (Wapres) RI Gibran Rakabuming Raka ini, berpendapat bahwa itu bagian dari fitnah dan framing jahat yang ditujukan pada dirinya.
“Ya sekarang banyak sekali fitnah, banyak sekali framing jahat, banyak sekali tuduhan,” jelasnya saat ditemui di kediamannya, Solo, Selasa (31/12/2024).
Jokowi justru bertanya balik apa bukti bahwa ia melakukan seperti yang dituduhkan.
“Terkorup terkorup apa? Yang dikorupsi apa ya dibuktikan apa. Ya apa. Sumber daya alam apa lagi,” jelasnya.
Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) di Benteng Vastenburg Solo, Minggu (17/11/2024) pagi. (Tribun Solo/Andreas Chris)Menurutnya, akhir-akhir ini, memang banyak tuduhan-tuduhan tak berdasar yang ditujukan kepada dirinya.
“Tanpa ada bukti. Itu yang terjadi sekarang kan,” tuturnya.
Lantas, ketika ditanya apakah tuduhan ini bermuatan politis, ia justru meminta awak media menanyakan ke pihak yang melontarkan isu ini.
Diketahui, Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) merilis sejumlah tokoh yang masuk finalis pemimpin paling korup di dunia, satu di antaranya Mantan Presiden Jokowi.
OOCRP merupakan lembaga independen yang berfokus terkait isu korupsi dunia.
Dikutip dari situs resminya, OOCRP menobatkan sederet finalis yang masuk sebagai 'Person Of the Year 2024 in Organized Crime and Corruption'.
Menurut salah satu juri nominasi ini, pendiri Daraj.com, Alia Ibrahim, Assad dianggap sebagai pemimpin terbrutal.
Assad dianggap telah melakukan kerusakan dari segala sisi terhadap Suriah.
Alia menilai butuh waktu puluhan tahun untuk memperbaiki kondisi Suriah imbas kepemimpinan brutal Assad selama 24 tahun.
"Selain menjadi diktator seperti ayahnya, Assad menambahkan dimensi kejahatan korupsi yang tak terbayangkan, menghancurkan kehidupan banyak orang bahkan di luar perbatasan negaranya sendiri."
"Kerusakan politik, ekonomi, dan sosial yang disebabkan oleh Assad, baik di Suriah maupun di kawasan ini, akan membutuhkan waktu puluhan tahun untuk mengatasinya," jelasnya.
Berikut daftar pemimpin terkorup tahun 2024 versi OOCRP:
• Mantan Presiden Suriah, Bashar Al Assad
• Presiden Kenya, William Ruto
• Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi)
• Presiden Nigeria, Bola Ahmed Tinubu
• Mantan Perdana Menteri (PM) Bangladesh, Sheikh Hasina
• Pengusaha India, Gautam Adani
Sebagai informasi, OOCRP telah menggelar 'penghargaan' ini sejak 2012 silam.
Tak hanya pemimpin, OOCRP turut memasukkan organisasi pemerintah sebagai salah satu calon penerima 'penghargaan'.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Masuk Pemimpin Terkorup Versi OCCRP, Jokowi Sebut Itu Fitnah dan Framing Jahat
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Milani Resti Dilanggi, Yohanes Liestyo Poerwoto, Rahmat Fajar Nugraha, Igman Ibrahim, TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin)
Tag: #alasan #projo #pasang #badan #buat #jokowi #yang #masuk #daftar #pemimpin #terkorup #versi #occrp