Ramainya Isu Susu Sepanjang 2024, Mulai dari Susu Ikan hingga Rencana Impor
Kolase Tribunnews.com: Apa Itu Susu Ikan? Gantikan Susu Sapi di Program Makan Siang Gratis. 
03:27
12 Desember 2024

Ramainya Isu Susu Sepanjang 2024, Mulai dari Susu Ikan hingga Rencana Impor

-- Isu seputar susu banyak ditemui di sepanjang 2024.

Di awali dengan kemunculan program Makan Bergizi Gratis (MBG) dimana susu menjadi menu pelengkap dalam program yang menyasar anak, ibu hamil dan menyusui ini.

Ada yang mendukung karena dinilai sebagai cara untuk pemenuhan gizi anak, sebagai salah satu langkah mempersiapkan Indonesia Emas 2045.

Sayangnya, konsumsi susu per kapita di Indonesia masih jauh di bawah rata-rata ASEAN, hanya mencapai sekitar 16,27 kg/kapita/tahun.

Karena itu, program MBG dinilai perlu untuk meningkatkan konsumsi susu kepada anak-anak.

Dibalik program prioritas itu terdapat tantangan besar, dimana produksi susu lokal hanya mencapai sekitar 20 persen  dari kebutuhan nasional.

Kondisi ini membuat impor menjadi solusi yang mencuat.

Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Putu Juli Ardika dalam satu kesempatan mengakui produksi susu dalam negeri tidak mampu mengimbangi kebutuhan.

Karenanya, diperlukan berbagai macam langkah untuk dapat memenuhi kebutuhan susu nasional.

“Kondisi saat ini, hanya sekitar 20 persen bahan baku susu yang dipasok dari dalam negeri,” ucap Putu ditulis, Rabu (12/12/2024).

Dia menyebut ada beragam faktor penyebab rendahnya produksi susu di Indonesia.

Mulai dari sedikitnya jumlah sapi perah hingga tingginya rasio biaya pakan dengan hasil produksi susu.

"Kendala utama dalam pengembangan produksi susu segar dalam negeri (SSDN) adalah masih sedikitnya populasi sapi perah di Indonesia, sekitar 592 ribu ekor," papar Putu.

Guna mengatasi hal tersebut, berbagai skema impor mencuat seperti impor 1,5 juta sapi dari India serta menggandeng investor asal Vietnam untuk memproduksi susu sesuai target kebutuhan.

Investor asal Vietnam tersebut meminta lahan seluas 10.000 hektare untuk mendukung produksi susu dalam program MBG.

Namun, saat ini baru ada 3.000 hektare lahan yang difungsikan untuk hal tersebut.

Di tengah ramainya isu impor susu untuk program MBG, muncul kabar tentang masuknya susu formula asal China bermerek Feihei.

Kemudian masih seputar susu impor, pada awal november lalu, peternak susu sapi menggelar demo sembari melakukan aksi simbolis mandi susu di Tugu Susu Tumpah, Boyolali.

Hal itu dilakukan karena adanya pembatasan kuota susu yang masuk ke pabrik atau Industri Pengolahan Susu (IPS) dan diduga akibat adanya kuota impor susu dari luar negeri.

Pemerintah pun akhirnya menjawab protes susu impor. Kementerian Pertanian bahkan sampai memblokir izin susu impor. Hal itu bertujuan agar susu produksi lokal dapat terserap IPS.

Sebagai alternatif untuk menghadirkan susu yang murah, muncul pula ide penggunaan susu ikan (hidrolisat protein ikan) muncul.

Inisiatif ini menghadapi tantangan karena masalah rasa, kualitas nutrisi, dan potensi risiko kesehatan dari produk ultra-proses.

Ahli menilai ekstrak protein ikan tidak termasuk dalam kategori susu.

Berdasarkan CODEX Alimentarius yang merupakan standar, pedoman, dan kode praktik pangan internasional, susu adalah cairan yang keluar dengan normal dari hewan perah atau mamalia yang diperoleh dari pemerahan tanpa penambahan ekstraksi.

Kesalahan persepsi kental manis yang masih dianggap sebagai susu oleh sebagian masyarakat juga menjadi topik yang mencuat di tahun 2024.

Guna memperbaiki kesalahan itu, pemerintah sebenarnya telah mengeluarkan aturan.

Salah satunya adalah Peraturan BPOM Nomor 20 Tahun 2021 atas perubahan Nomor 31 Tahun 2018 tentang Label Pangan Olahan, produsen dilarang mempromosikan kental manis sebagai susu.

Meski begitu, aturan tersebut dinilai tidak optimal untuk mengatasi persoalan kental manis.

Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKN menyebut perlu intervensi secara holistik. Kerja sama dari semua lembaga terkait perlu dilakukan untuk mengatasi hal tersebut.

Editor: Wahyu Aji

Tag:  #ramainya #susu #sepanjang #2024 #mulai #dari #susu #ikan #hingga #rencana #impor

KOMENTAR