Ngobrol Bareng Mantan Pacar Kaesang, Hasto: Jokowi Laporkan Gitar Metallica ke KPK Cuma Pencitraan

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto terekam dalam sebuah video tengah berbincang dengan mantan pacar Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep, Felicia Tissue.

Adapun video tersebut diunggah oleh Felicia di akun Instagram pribadinya, @feliciatissue pada Rabu (4/12/2024).

Dalam perbincangan tersebut, Felicia dan Hasto membahas soal pengertian dan hukuman bagi pejabat yang menerima gratifikasi.

Hasto menjelaskan pengertian gratifikasi ke Felicia, hal tersebut merupakan salah satu bentuk korupsi berupa pemberian sesuatu kepada pejabat negara untuk maksud tertentu.

"Pokoknya segala sesuatu yang diberikan karena ada kaitannya dengan suatu kedudukan sebagai pegawai negeri sipil, juga karena jabatan di dalam struktur pemerintahan negara."

"Sehingga, karena ini korupsi harus ditindak secara serius," katanya kepada Felicia dalam video tersebut, dikutip pada Kamis (5/12/2024).

Hasto lantas mengungkapkan segala bentuk pemberian dari seseorang terhadap pejabat negara harus dilaporkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Pasalnya, sambungnya, jika tidak dilaporkan, maka dianggap menerima gratifikasi.

Kemudian, Hasto menyentil Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), saat menerima sebuah gitar dari grup band metal, Metallica, ketika konser di Jakarta beberapa tahun lalu.

Dia menganggap pelaporan gitar yang diterima Jokowi dari Metallica ke KPK hanyalah pencitraan.

"Sama dengan Pak Jokowi dulu ketika masih pencitraan dulu, menerima gitar dari Metallica lalu dilaporkan ke KPK," kata Hasto.

Namun, Hasto menuturkan, setelah momen tersebut, Jokowi tidak pernah melaporkan barang yang diterimanya kembali ke KPK.

"Tapi setelah itu, (Jokowi) tidak pernah lagi (melaporkan penerimaan ke KPK)," ujar Hasto sambil tertawa.

Jokowi Terima Gitar Metallica saat Masih Jadi Gubernur DKI Jakarta

Pada saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Jokowi memang pernah menerima gitar bas dari bassist band Metallica, Robert Trujilo, pada 2013.

Namun, Jokowi berpikiran pemberian gitar bas tersebut adalah wujud gratifikasi.

Sehingga, saat itu, dia menyerahkan gitar bas itu kepada KPK.

"Ya pada saat itu diberi ya seneng. Tapi setelah malam, saya pikir jangan-jangan masuk gratifikasi, ya langsung kami serahkan," tutur Jokowi pada 28 Mei 2013, dikutip dari Kompas.com.

Jokowi pun berharap agar gitar bas itu dimuseumkan saja daripada dilelang.

Pasalnya, dia tidak yakin bisa memenangkan lelang jika gitar bas merek Ibanez itu benar-benar dilelang.

"Ya harganya berapa, tahu-tahu nanti ada yang tawaran miliaran gimana, ya nggak berani. Itu harganya Rp8 jutaan," jelasnya.

"Dimuseumkan sajalah, lebih baik. Ya, biar aneh, karena biasanya gratifikasi kan uang. Ini kok gratifikasi gitar ada tulisan Jokowi," tuturnya.

KPK lantas menyaatkan gitar bas tersebut milik negara lantaran pemberiannya berkaitan dengan jabatan Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta saat itu.

"Gitarnya jadi milik negara," kata Direktur Gratifikasi KPK saat itu, Giri Supradiyono.

Adapun alasan gitar bas itu sebagai bentuk gratifikasi lantaran diberikan oleh promotor acara Metallica, Jonathan Liu kepada Jokowi selaku Gubernur DKI Jakarta.

Selain gitar bas, Jokowi juga melaporkan gratifikasi beberapa kali seperti kacamata dari pembalap Moto GP, Jorge Lorenzo; tea set dari perusahaan minyak asal Rusia, Rosneft Oil Company; dan dua ekor kuda jantan jenis Sandalwood dari masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT).

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Kompas.com/Fabian Januarius Kuwado)

Artikel lain terkait Jokowi dan Kiprah Politiknya 

Tag:  #ngobrol #bareng #mantan #pacar #kaesang #hasto #jokowi #laporkan #gitar #metallica #cuma #pencitraan